Hello Skandis!
Saat ini semua orang menggunakan sosial media untuk berkomunikasi, mencari informasi, atau sekedar berbagi kegiatan melalui foto dan video. Sosial media pun semakin beragam dan banyak disukai salah satunya adalah Instagram. Instagram terus melakukan inovasi hebatnya agar dapat bersaing dengan aplikasi lainnya. Bagaimana tidak, berawal dari aplikasi komunikasi kini instagram juga sebagai E-Commerce. Berawal dari sekedar berbagi kegiatan keseharian, kini bisa menjadi platform yang menghasilkan keuntungan.
Pengguna instagram yang memiliki pengikut banyak sering disebut dengan selebgram. Dia ini yang membuat konten dan berinteraksi dengan audiens agar insight atau performa akunnya baik. Saat akun memiliki performa yang baik, brand akan berdatangan untuk menawarkan kerjasama. Para Selebgram atau creator ini tanpa disadari sering melakukan kesalahan dalam memulai konsisten atau dalam karirnya. Nah, apa sih kesalahan yang biasa dilakukannya? Simak pembahasan dibawah ini!
1. Tidak mengetahui target audiens
Selebgram atau content creator seringkali belum mengetahui target audiensnya siapa atau bahkan belum memahami apa itu target audiens sehingga tidak dapat mengukur, meningkatkan dan menentukan potensi keberhasilan dalam membuat konten. Saat Skandis mengetahui siapa target audiens akun instagram maka Skandis dapat membuat konten yang mengerucut misalkan target audiens Skandis perempuan dan milenial, Skandis bisa lebih fokus ke bidang kecantikan atau memasak. Hal ini berpengaruh dengan brand yang masuk untuk menawarkan kerjasama.
2. Berfokus hanya pada jumlah like postingan
Membuat konten tentunya hal yang kita lihat adalah jumlah like atau suka untuk menilai keberhasilan konten padahal ada matriks lainnya yang masuk dalam penilaian keberhasilan konten. Salah satunya adalah interaksi audiens misalkan dalam jumlah komentar atau keikutsertaan audiens pada konten interaksi. Selain itu, dari jumlah klik tautan dan pemakaian filter yang Skandis buat.
3. Posting konten berkualitas rendah
Skandis pasti berpikir akan lebih baik posting banyak konten dari pada tidak posting sama sekali, pernyataan ini nggak sepenuhnya salah tapi sering kali content creator mengabaikan kualitas video atau foto yang diposting. Akibatnya konten dipandang kurang bagus dan menjadi sepi like dan comment.
4. Caption pendek dan membosankan
Caption seringkali dianggap sepele oleh sebagian content creator karena hanya berfokus pada foto atau video yang diposting padahal caption salah satu yang membangun konten tersebut. Membuat caption yang pendek dan membosankan tentunya buat audiens jadi malas untuk memberikan like atau meninggalkan komentar. Mulai sekarang Skandis bisa menggunakan caption yang sekiranya mengajak interaksi dengan audiens seperti melontarkan pertanyaan atau menanyakan pendapat.
5. Konten yang sama dan berulang
Seringkali tanpa Skandis sadari, Skandis memposting konten yang sama dan berulang seperti posting selfie Skandis. Tentunya hal ini buat audiens menjadi bosan dan bahkan akan berhenti mengikuti akun instagram. Skandis bisa membuat konten variatif seperti membagikan kegiatan Skandis atau membuat sebuah tutorial atau konten lainnya. Itulah kesalahan kecil yang tanpa Skandis sadari dalam membuat konten instagram. Kesalahan ini akan menurunkan performa akun instagram Skandis dan tidak menghasilkan apapun. So, inilah saatnya Skandis untuk berubah memperbaiki kesalahan dan tetap konsisten dalam membuat konten. Semoga bermanfaat!
Baca Juga:
- 8 Tren Marketing Media Sosial 2024!
- 10 Tren Media Sosial yang Bakal Hits di 2024
- Inilah 5 Ide Konten Tiktok Yang Bakal Viral Di Tahun 2024
- 10 Kesalahan Yang Harus Dihindari Saat Marketing di Facebook
- Kesalahan TikTok Marketing yang Harus Dihindari
Artkel ini telah tayang di https://www.sevenads.id/ Denagn judul: “5 Kesalahan Yang Tidak Kamu Sadari Dalam Membuat Konten Instagram”