Hello Skandis!
Pernahkah Skandis mendengar istilah diet clean eating atau ‘pola makan bersih’? Clean eating adalah gerakan hidup sehat dengan mengonsumsi lebih banyak makanan utuh dan alami seperti buah dan sayuran, serta memperbanyak asupan air minum.
Namun, apakah ketika menjalani diet clean eating kita tidak boleh mengonsumsi makanan lainnya? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, sebaiknya Skandis menyimak penjelasan di bawah ini sampai habis, ya.
Apa itu Clean Eating?
Clean eating adalah pola makan yang ditujukan tidak hanya untuk menurunkan berat badan, melainkan juga mengatur asupan makanan yang dikonsumsi. Pola makan ini pertama kali dikenalkan oleh Tosca Roneo dalam bukunya berjudul The Eat-Clean Diet.
Prinsip clean eating adalah mengonsumsi makanan dari bahan segar dan utuh tanpa melalui proses pemasakan yang lama, misalnya buah-buahan, sayuran, lemak sehat, biji-bijian, dan daging rendah lemak.
Sebaliknya, makanan olahan seperti frozen food, snack, sosis, dan sebagainya sangatlah dihindari. Intinya Skandis tidak disarankan mengonsumsi makanan yang memiliki kandungan zat aditif atau berpengawet.
Ini dikarenakan survei Food and Nutrition Research membuktikan bahwa tingkat metabolisme tubuh orang yang mengonsumsi makanan segar lebih tinggi dibanding orang yang mengonsumsi makanan olahan.
Sehingga hal tersebut membantu Skandis terhindar dari risiko obesitas dan berbagai penyakit degeneratif akibat penumpukan lemak serta kalori dalam tubuh.
Prinsip Clean Eating:
Konsumsi Makanan Segar:
Pilih makanan dalam bentuk alami dan segar, seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, dan protein tanpa tambahan.
Hindari Makanan Diproses:
Kurangi atau hindari makanan yang sudah diproses secara intensif, seperti makanan instan, makanan siap saji, dan makanan kemasan yang mengandung banyak bahan tambahan.
Pilih Karbohidrat Kompleks:
Pilih sumber karbohidrat yang kompleks dan lebih sehat, seperti beras merah, quinoa, dan oatmeal, daripada karbohidrat olahan seperti roti putih atau pasta putih.
Perhatikan Asupan Lemak Sehat:
Pilih lemak sehat dari sumber-sumber seperti alpukat, kacang-kacangan, dan minyak zaitun, sambil membatasi lemak jenuh dan trans.
Batasi Gula Tambahan:
Kurangi konsumsi gula tambahan dan pilih gula alami dari buah-buahan.
Perhatikan Porsi Makanan:
Kendalikan porsi makanan sesuai kebutuhan tubuh dan tingkat aktivitas.
Contoh Menu Clean Eating:
Berikut adalah contoh menu untuk sarapan, makan siang, dan makan malam berdasarkan prinsip clean eating:
Sarapan:
Smoothie Hijau:
- Bayam segar
- Pisang
- Alpukat
- Susu almond tanpa pemanis tambahan
Makan Siang:
Salad Quinoa:
- Quinoa
- Sayuran segar (selada, tomat, mentimun)
- Potongan kecil daging ayam panggang tanpa kulit
- Dressing dengan minyak zaitun dan jeruk nipis
Makan Malam:
Ikan Panggang:
- Filet ikan salmon panggang
- Sayuran panggang (brokoli, wortel, paprika)
- Kentang manis panggang
- Taburi dengan lemon dan rempah-rempah alami
Tips Penting:
Banyak Minum Air:
Pastikan untuk cukup mengonsumsi air putih sepanjang hari. Beri Prioritas Keseimbangan Nutrisi: Pastikan setiap hidangan mencakup protein, karbohidrat, lemak sehat, serta serat dan vitamin dari sayuran dan buah-buahan.
Buat Rencana Makanan:
Rencanakan menu sebelumnya untuk mempermudah pengaturan dan pembelian bahan makanan yang diperlukan.
Apakah Clean Eating Baik Dilakukan?
Dari pemaparan di atas, bisa disimpulkan bahwa sebenarnya prinsip clean eating adalah hampir sama dengan pedoman gizi seimbang yang dianjurkan oleh Kemenkes RI. Mulai dari mengatur porsi dan jam makan, mengonsumsi banyak serat, mengurangi gula dan garam, serta cukup minum air, semua hal tersebut juga ada dalam pedoman gizi seimbang.
Namun, perlu Skandis perhatikan bahwa diet clean eating adalah menghindari konsumsi suplemen sebagai zat gizi tambahan. Pasalnya, tubuh kita tidak membutuhkan suplemen apabila kita sudah mengonsumsi makanan bergizi dengan porsi sesuai kebutuhan.
Selain itu penyajian makanan pada clean eating yang disajikan secara mentah mewajibkan kita untuk lebih menjaga hygiene dari makanan yang akan kita konsumsi demi menghindari infeksi yang mungkin dapat masuk melalui rute oral.
Dengan mengikuti prinsip clean eating ini, Skandis dapat meningkatkan kesehatan secara keseluruhan dengan memprioritaskan makanan alami dan menghindari bahan tambahan yang tidak sehat.
Bagaimana, apakah Skandis tertarik mencoba clean eating? Semoga informasi ini bermanfaat terutama bagi Skandis yang ingin mengubah pola makan menjadi lebih sehat.