Hello Skandis!
Dalam perkembangan digital marketing saat ini, banyak promosi yang tadinya dilakukan secara konvensional beralih ke promosi digital. Salah satunya marketing di Facebook.
Dengan pengguna Facebook yang jumlahnya jutaan dan berinteraksi langsung melalui komentar, like dan share, Facebook merupakan platform yang cocok untuk digunakan sebagai media pemasaran digital. Namun mungkin tidak menyadari bila telah melakukan kesalahan marketing bisnis di Facebook. Dalam ulasan ini kami telah merangkum 10 kesalahan yang kerap dilakukan pemasar saat melakukan marketing di Facebook.
-
Membuat konten yang terlalu promosi
Kesalahan pertama yang kerap dilakukan pemasar saat melakukan marketing di Facebook adalah membuat konten yang terlalu promosi. Bila Skandis tidak ingin kerja keras dan usaha membuat konten itu sia-sia, hindarilah hal ini dan hentikan pembuatan konten yang terlalu promosi.
Facebook telah mendorong para pembuat konten untuk mengganti materi promosi langsung dengan cerita-cerita yang menambah value atau memberikan soft-selling untuk produk dan layanan bisnis Skandis. Algoritme Facebook mendukung pos yang tidak terlalu promosi. Konten yang bermanfaat dan dapat dibagikan memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk dilihat lebih banyak.
-
Mempublikasikan ulang konten di Facebook tanpa memformat ulang
Kesalahan kedua yang kerap dilakukan pemasar saat melakukan marketing di Facebook adalah mempublikasikan ulang konten di Facebook tanpa memformat ulang. Mungkin teknik ini tampak menghemat waktu namun bisa jadi konten tersebut tidak optimal bila di posting ulang begitu saja.
Audiens dan follower Skandis di tiap media sosial bisa jadi berbeda secara drastis, jadi apa yang sesuai dengan follower Skandis di Instagram Skandis mungkin tidak cukup sesuai dengan orang-orang penggemar Facebook Skandis. Jika Skandis ingin menggunakan kembali foto, pastikan untuk menyediakan konteks yang sesuai sehingga benar-benar memberikan arti bagi audiens Skandis.
Ketika Skandis berbagi posting ke Facebook dari akun Instagram Skandis, caption dan hashtag Skandis ikut serta secara otomatis. Jika Skandis menandai seseorang di Instagram mereka, hal ini akan terlihat aneh di pos Facebook karena nama pengguna Instagram tidak sama dengan di Facebook.
-
Mendapatkan comment wars
Mulai April 2017, Facebook Messenger memiliki 1,2 miliar pengguna aktif bulanan di seluruh dunia. Dengan begitu banyak pengguna Messenger, ada kemungkinan Skandis dapat terlibat dengan pelanggan yang tidak puas di Messenger, bukan di bagian komentar di bawah postingan. Jika ada komentar pelanggan yang tidak puas di pos Facebook Skandis, balas dengan cepat dan hubungi mereka melalui Messenger.
Hal ini adalah ide yang baik untuk menjauh dari setiap komentar negatif Facebook dari kompetitor. Penting untuk mengetahui interaksi ini, terutama jika tidak ada klaim negatif yang dibuktikan. Skandis berisiko melakukan lebih banyak kerusakan pada reputasi online jika Skandis terlibat dalam perang komentar dengan kompetitor.
-
Memposting konten secara berulang dan terlalu sering
Kesalahan keempat yang kerap dilakukan pemasar saat melakukan marketing di Facebook adalah memposting konten secara berulang dan terlalu sering. Bila facebook pages milik Skandis terbilang baru jangan terlalu sering memposting konten untuk dilihat orang, atau melakukan posting konten yang sama secara berulang.
Baca Juga:
- 8 Tren Marketing Media Sosial 2024!
- 10 Tren Media Sosial yang Bakal Hits di 2024
- Inilah 5 Ide Konten Tiktok Yang Bakal Viral Di Tahun 2024
Memposting kembali konten berulang-ulang tidak jauh beda dengan spam. Maka hindarilah kesalahan ini. Sebaiknya lakukan posting dengan jumlah yang pas untuk marketing di Facebook, yaitu1-2 kali sehari.
-
Tidak memanfaatkan Automated Rules
Terus-menerus memantau iklan Facebook Skandis dapat menghabiskan waktu. Dengan fitur automated rules, Skandis dapat membuat aturan di pengelola iklan yang secara otomatis memperbarui atau memberi tahu Skandis tentang perubahan pada kampanye, iklan atau kumpulan iklan. Daripada terus-menerus harus memeriksa kampanye aktif, aturan otomatis dapat melakukannya untuk Skandis.
Misalnya, Skandis dapat membuat aturan yang bisa mematikan iklan ketika tidak berkinerja baik, meningkatkan anggaran iklan Skandis ketika lebih banyak orang mengkliknya, dan mengirim pemberitahuan ke alamat email ketika jumlah orang yang melihat iklan Skandis selama jangka waktu tertentu. Aturan otomatis dapat membantu Skandis menghemat waktu untuk mengoptimalkan iklan, tetapi tetap penting untuk mengawasi keseluruhan kinerja kampanye untuk memastikan kesuksesan marketing di Facebook.
-
Terlalu lama mengupdate Facebook
Tidak ada yang salah dengan meluangkan banyak waktu untuk membuat konten berkualitas untuk audiens Skandis. Namun, manajer media sosial yang sibuk sering tidak memiliki waktu berjam-jam untuk membuat satu update. Jika tidak kunjung mendapat inspirasi, lakukan browsing media sosial yang produktif untuk menemukan ide. Solusi lain adalah meminta saran dari kolega Skandis. Rutin update sangat penting dalam marketing di Facebook.
Jalankan pos untuk melihat peningkatan apa yang dapat dilakukan, dan saran apa yang mereka miliki untuk konten baru. Skandis juga dapat melihat posting yang berkinerja baik sebelumnya untuk menggunakan kembali konten ini untuk bahan postingan baru. Cobalah untuk mencari konten yang dapat diperbarui dengan informasi baru, visual, atau sudut pandang baru. Jika masih belum puas dengan posting Facebook Skandis mungkin beberapa konten perlu dikurasi.
-
Memposting video dari sumber eksternal untuk marketing di Facebook
Organisasi analisis media sosial Quintly melihat 6,2 juta posting pada tahun 2016 dan menemukan video asli Facebook berkinerja lebih baik daripada konten yang disematkan. Video yang diunggah secara native di Facebook melihat rata-rata 110 persen lebih banyak interaksi, dan 611 persen lebih banyak share.
Selain itu, fitur putar otomatis dalam alat video asli Facebook mendorong pengikut Skandis untuk menghabiskan lebih banyak waktu terlibat dengan konten. Algoritme ini membantu video Skandis dilihat oleh audiens target. Terkadang lebih baik menginvestasikan lebih banyak waktu di awal sehingga Skandis dapat menghemat waktu nanti.
-
Tidak menyertakan informasi rinci
Jika Skandis tidak menyertakan semua informasi yang diperlukan tentang perusahaan Skandis di Halaman Facebook, Skandis berisiko membuat audiens Skandis tidak memahami rincian tentang bisnis Skandis. Bila Skandis ingin menghindari menghabiskan waktu untuk menjawab pertanyaan yang sama, berikan penjelasan rinci tentang bagian Tentang Halaman Skandis.
Strategi marketing di Facebook ini termasuk mengisi semua deskripsi singkat tentang misi brand, daftar produk dan layanan yang Skandis berikan, tautan ke situs web resmi Skandis, dan alamat (jika perusahaan Skandis memilikinya). Anggap ini sebagai bagian tanya jawab (FAQ).
-
Postingan Facebook yang tidak relevan
Banyak pemasar hanya fokus mendapatkan Like yang banyak dan terkadang tidak sadar bila telah memposting konten yang tidak ada hubungannya dengan bisnis yang Skandis promosikan atau brand Skandis. Hal ini akan membuat audiens Skandis unlike pages karena mereka tidak memperoleh keuntungan atau manfaat sesuai yang mereka harapkan.Jika Skandis membangun bisnis menggunakan strategi marketing di facebook, selalu lakukan posting dengan benar.
Tidak harus menghabiskan banyak anggaran untuk promosi, postingan yang berkualitas dan relevan sudah bisa membangun Like Skandis. Hindari memposting konten yang terlalu panjang atau hanya berisi tulisan. Postingan yang panjag sebaiknya dilengkapi dengan foto atau gambar yang menarik karena audiens menyukai hal-hal yang sifatnya visual.
Demikian rangkuman dari kami tentang 10 kesalahan yang kerap dilakukan saat melakukan marketing di Facebook. Semoga bermanfaat!
Artikel ini telah tayang di penulis.id dengan judul: “Hindari 10 Kesalahan Ini Saat Marketing di Facebook”