Hello Skandis!
Apabila kita ingin memasarkan produk dengan baik, maka kita perlu memasarkannya di tempat dimana audiens kita berkumpul. Saat ini, tempat audiens berkumpul itu adalah di dunia digital. Terdapat sekitar 8,05 miliar orang di bumi, dan sekitar 5,56 miliar di antaranya menggunakan internet.
Jadi, untuk memenuhi kebutuhan audiens di manapun mereka berada, kita perlu membawa pemasaran kita ke ruang digital. Karenanya, pemasaran digital (digital marketing) ada untuk tujuan yang sama.
Setiap upaya pemasaran yang dilakukan secara online disebut dengan istilah digital marketing. Pemasaran ini memiliki model dan platform berbeda yang dapat digunakan dan diterapkan oleh merek dan orang-orang pada umumnya.
Dari pengoptimalan mesin pencarian, atau yang dikenal juga dengan search engine optimization (SEO) hingga pemasaran media sosial, digital marketing mempunyai berbagai aspek yang bisa diambil brand sesuai kebutuhan mereka. Di antara segala jenis digital marketing, pemasaran TikTok terus berkembang di Indonesia dari hari ke hari.
Kenapa Harus Menggunakan TikTok Marketing?
Jawaban atas pertanyaan ini adalah karena di TikTok lah audiens berada. Tetapi, ada juga manfaat lain mengapa brand kalian harus melakukan TikTok marketing. Alasan pertama adalah kalian bisa menjalin koneksi langsung dengan pengguna, konsumen, atau pelanggan kalian.
Melalui TikTok marketing, kalian bisa membuat komunitas loyal berisi orang-orang yang menyukai produk kalian. Dengan adanya kolom komentar dan opsi duet, pelanggan/konsumen kalian bisa langsung memberikan feedback pada kalian mengenai produk tersebut.
Selanjutnya adalah pemasaran dari mulut ke mulut. Ketika semua orang di aplikasi TikTok berbicara, membuat, atau membagikan konten dari brand kalian, orang-orang pasti penasaran. Hal inilah yang pada akhirnya bisa menyebabkan peningkatan penjualan. Demikian juga, dengan pemasaran TikTok di Indonesia, kalian dapat menjangkau audiens yang lebih luas.
Beberapa orang mungkin memfollow kalian karena menyukai kreativitas konten kalian dan beberapa mungkin menghubungi karena produk kalian sendiri. Terlepas dari itu, yakinlah bahwa dengan TikTok marketing, brand kalian bisa tumbuh ke tingkat yang lebih baru.
Meski terdengar mudah, TikTok marketing cukup sulit bila kalian tidak mengetahui cara-cara kerja TikTok. Subscribe newsletter kami untuk terus up to date terhadap algoritma dan strategi terbaru dalam TikTok marketing, yang dijamin akan membantu bisnis kalian berkembang.
Akan tetapi, jika kalian telah melakukan TikTok marketing dan akun atau brand kalian masih belum berkembang, maka berikut beberapa kesalahan yang perlu kalian hindari.
Kesalahan TikTok Marketing yang Harus Kamu Hindari
Mempromosikan ke Target Audiens yang Salah
TikTok memiliki 1 miliar pengguna dan kemungkinan besar tidak semuanya adalah audiens ideal kalian. Apabila brand kalian tidak berkembang, maka kalian perlu memeriksa wawasan kalian. Apa demografi orang yang menonton konten kalian dan dari wilayah geografis mana mereka menonton.
Kemudian, analisis apakah konten yang kalian buat untuk brand kalian relevan atau tidak. TikTok marketing bisa membuat kalian frustasi jika konten kalian tidak menjangkau audiens yang tepat. Jadi, luangkan waktu dan lihat di mana strategi TikTok marketing kalian yang salah.
Baca Juga:
- 8 Tren Marketing Media Sosial 2024!
- 10 Tren Media Sosial yang Bakal Hits di 2024
- Inilah 5 Ide Konten Tiktok Yang Bakal Viral Di Tahun 2024
Jika kalian menjalankan influencer campaign di TikTok, kalian juga bisa memanfaatkan platform Slice untuk menganalisis campaign atau strategi pemasaran yang terbaik untuk bisnis kalian.
Menggunakan Konten Orang Lain
TikTok adalah aplikasi tempat orang datang untuk menonton konten yang mentah dan tanpa filter. Semakin otentik konten kalian, maka semakin baik hasilnya. Dengan beragamnya konten yang ada di TikTok, kalian mungkin bisa tergoda untuk meniru konten atau strategi konten orang lain. Tapi, hanya karena konten tersebut bekerja dengan baik untuk mereka, bukan berarti itu bisa atau akan bekerja sama baiknya terhadap performa kalian.
Selain itu, penonton TikTok cukup pintar. Mereka dapat dan akan menurunkan konten dan brand kalian jika mereka menyadari bahwa kalian menggunakan konten yang tidak original. Oleh sebab itu, pastikan brand kalian memposting konten yang sesuai dengan brand kalian.
Tidak Membagikan User-Generated Content
TikTok dan TikTok marketing bukan hanya tentang membuat konten, tapi juga tentang membangun komunitas dan membuat mereka tetap terlibat. Engagement rate yang rendah pada konten dapat menurunkan engagement brand kalian.
Seperti diketahui, konsumen biasanya mempercayai konsumen lain, yang berarti mereka cenderung mempercayai konten yang dibuat oleh pelanggan lain. Faktanya, mayoritas orang dalam studi Stackla menemukan bahwa konten buatan pengguna, atau yang dikenal dengan user-generated content (UGC) adalah yang paling otentik. Lebih dari 80% responden dalam penelitian tersebut mengatakan bahwa jenis konten ini mempengaruhi keputusan pembelian mereka.
Dengan memanfaatkan fungsi Duet atau Stitch dari TikTok, pastikan kalian membagikan UGC dari konsumen atau viewers kalian.
Banyak brand dapat membagikan ulang video ini kepada audiens mereka (tentu saja dengan izin konten kreatornya). Kalian bahkan dapat memperkuat dampak UGC TikTok kalian dengan menggunakannya sebagai ikla. Langkah semacam ini pasti akan membuat pengguna dan audiens kalian tetap terlibat.
Tidak Berpartisipasi dalam Hashtag Challenge
Apa sih hashtag challenge itu?
Hashtag challenge atau tantangan hashtag adalah strategi dalam memanfaatkan hashtag untuk melibatkan komunitas TikTok dalam kampanye brand kalian. Pemilik brand akan membuat challenge yang bisa diikuti oleh para pengguna TikTok dengan menyertakan hashtag tertentu dalam postingannya. Hashtag itulah yang akan meningkatkan nama brand kalian dalam komunitas TikTok nantinya.
Di TikTok, selalu ada satu atau beberapa hashtag challenge yang terjadi. Beberapa mungkin hanya tren lagu dengan hashtag, namun ada beberapa juga yang merupakan challenge sungguhan. Hashtag challenge ini biasanya mengumpulkan jutaan bahkan milyaran penayangan. Teknik ini cukup efektif dalam komunitas TikTok lantaran pengguna aplikasi sosmed ini dikenal cukup aktif dalam penggunaan hashtag.
TikTok Branded Hashtag Challenge diketahui mempunyai tingkat keberhasilan yang cukup tinggi, sehingga kamu bisa memanfaatkannya untuk User Generated Content alias UGC. Teknik ini pada dasarnya berfungsi untuk mengajak para pengguna TikTok untuk menjadi brand ambassador tidak resmi untuk brand kalian.
Satu saja orang membuat postingan lewat hashtag challenge bisa memengaruhi orang lain untuk membuat konten serupa, sehingga akan timbul engagement dengan cara yang organik dalam campaign kalian. Dengan memanfaatkan keinginan pengguna untuk mengekspresikan diri, TikTok Branded Hashtag Challenge mengubah cara bisnis berinteraksi dengan audiens mereka. Ini mengubah konsumen dari penonton pasif menjadi peserta aktif.
Berpartisipasi dalam hashtag challenge pasti akan membawa lebih banyak daya tarik bagi bisnis kalian. Jadi, pastikan bisnis kalian memiliki agenda untuk menghadapi tantangan dalam strategi TikTok marketing kalian.
Tidak Menyediakan Budget untuk Influencer
Influencer marketing, bila dilakukan dengan benar akan menjadi menjadi sebuah investasi ketimbang pengeluaran. Strategi influencer marketing dapat memberi kalian akses ke audiens yang lebih besar dan peningkatan penjualan yang stabil. Dengan TikTok, influencer marketing telah meningkat. Jadi, menyiapkan anggaran untuk strategi TikTok marketing dengan bantuan influencer akan menjadi keuntungan bagi brand kalian.
Jika kalian menggunakan media sosial seperti TikTok untuk sarana pemasaran, ada penonton untuk setiap bidang, demikian pula, ada juga influencer untuk setiap bidang. Jika melakukan riset yang baik, brand kalian dapat menemukan influencer dengan audiens yang sesuai dengan target kalian.
Kesimpulan
Bagi pemilik bisnis atau brand, melakukan pemasaran secara digital melalui media sosial seperti TikTok bisa menjadi sebuah cara yang efektif. Dengan memanfaatkan strategi TikTok marketing, brand kalian dapat menciptakan engagement yang tinggi dengan pengguna sekaligus meraup audiens target yang lebih besar untuk meningkatkan potensi penjualan.
Nah Skandis. itulah Kesalahan TikTok Marketing yang Harus Skandis Hindari. Semoga bermanfaat!
Artikel ini telah tayang di www.blog.slice.id dengan judul“Kesalahan TikTok Marketing yang Harus Kamu Hindari”