Hai, Skandis bagaimana kabar pengasuhanmu? Mengasuh anak-anak dengan tren teknologi yang kian maju saat ini menjadi tantangan tersendiri. Generasi Alfa ini lahir pada era dimana segala sesuatu berbau gawai dipraktikkan.
Melansir dari halaman Parenting.co.id seorang psikolog anak bernama Saskhya Aulia Prima, M.Psi menyatakan bahwa gawai pada era ini menjadi sesuatu yang perlu dimasukkan dalam proses tumbuh kembang anak dengan berbagai peraturan yang tepat dan ketat.
Jika melihat dari sudut pandang ini rasanya kita sebagai orangtua memang perlu mempertimbangkan gadget ke dalam proses bertumbuh anak ya, Skandis. Jadi bagaimana cara yang mengenalkan gadget pada anak sebagai upaya stimulasi tumbuh kembangnya, yuk kita simak bersama!
Fokus pada Stimulasi
Jika Skandis dan pasangan sudah memutuskan bahwa buah hati boleh menggunakan gadget, maka hal pertama yang perlu diniatkan adalah fokus pada berbagai konten edukasi. Berikan tontonan pendek dengan jalan cerita ringan dan sesuai dengan usia dan kebutuhan anak. Melalui tontonan ini ajak anak untuk menangkap kosakata-kosakata baru.
Tahanlah diri Skandis untuk memberikan anak game sekalipun berlabel edukasi. Sebaiknya game mulai diperkenalkan ketika anak sudah masuk usia sekolah agar lebih matang dalam penggunaan dan mudah untuk berdiskusi dan memberikan peraturan.
Terapkan Screen Time
Sama halnya dengan orang dewasa, anak-anak juga tidak diperkenankan untuk berlama-lama menatap layar. Selain untuk tetap mengimbangi sosialisanya, ini juga penting untuk kesehatan mata dan daya konsentrasi. Rekomendasi screen time yang tepat menurut IDAI adalah:
- Kurang dari 1 th: tidak ada screen time
- Usia 2-6 th: 60 menit
- Diatas usia 6 th: 90 menit
- Akan lebih baik jika pada praktiknya lebih sedikit waktu yang digunakan untuk screen time.
Metode Contoh
Jadilah orangtua yang bijak, Skandis, dengan mencontohkan sehat bergawai kepada anak. Jangan biarkan sepanjang waktu Skandis berinteraksi dengan gadget, terutama saat sedang bersama anak. Ini akan memberi gambaran pada anak bahwa semenyenangkan apapun bermain gadget tetap tidak diperbolehkan sepanjang waktu.
Baca Juga:
- Beberapa Sikap Orang Tua Yang akan Menyakiti Hati Anak
- Pentingnya Mengajarkan Sportivitas pada Anak: Berani Menang, Tidak Takut Kalah
- Membuat Anak Berprestasi dengan Pola Asuh Skandinavia
Skandis bisa mencontohkan untuk tidak bermain gadget saat sedang makan, bangun dan menjelang tidur, atau saat quality time bersama keluarga.
Berimbang dengan Main Bersama
Edukasi anak untuk tidak menjadikan gadget sebagai temannya. Anak tetap harus memiliki waktu lebih banyak berinteraksi dengan anggota keluarga lainnya atau teman-teman di lingkungan tempat tinggal. Jadikan anak sebagai generasi yang pandai mengimbangi antara mendapat hiburan di dunia maya atau nyata.
Orangtua Pembelajar
Jika anak sudah banyak diajari berbagai hal saat masih dini, bahkan dengan media gadget. Maka orangtua harus juga meningkatkan skill seperti anak. Sebelum memberi berbagai skill gawai kepada anak, orangtua harus lebih dulu menguasainya.
Skandis juga bisa meluangkan waktu bersama untuk bermain gawai, menyaksikan tontonan edukasi dan aplikasi lainnya yang berpotensi menstimulasi perkembangan anak.
Nah Skandis semoga bermanfaat yah!.(Eka Sawitri Rahayu)