Ikatan emosional yang kuat antara orang tua dan anak penting bagi tumbuh kembang anak. Anak yang dekat dengan orang tuanya cenderung lebih bahagia, tidak mudah cemas, dan lebih berpeluang sukses di kemudian hari.
Namun terkadang dalam aktivitas sehari-hari, orang tua tidak sengaja menyakiti hati anak. Si kecil mungkin tidak langsung menangis dan protes dengan sikap Skandis, namun bisa jadi batinnya terluka. Jika sikap serupa terus berulang, tanpa disadari dapat mempengaruhi perilaku anak.
Lantas apa saja sikap orang tua yang bisa melukai hati anak? Simak penjelasannya di bawah ini, seperti dikutip dari berbagai sumber.
Sikap Orang Tua yang Melukai Anak
1. Tidak Tepati Janji
Terkadang orang tua asal mengucapkan janji demi menyenangkan hati anak saat itu atau hanya ingin si kecil berhenti merengek. Bila Skandis sering melakukannya, sebaiknya hentikan kebiasan buruk ini.
Baca Juga- Strategi Jitu Menyiapkan Dana Pendidikan Anak
- 5 Tips Membesarkan Anak agar Baik Hati dan Penuh Perhatian
- Anak Bisa Meninggal Karena Heatstroke Saat cuaca Panas, Ini Pencegahnya
Cobalah untuk selalu konsisten dan menepati janji yang telah Skandis buat, Moms. Menepati janji kepada anak, membantunya dalam percaya dan menghargai orang lain. Bila orang tua sering tidak menepati janji, anak jadi susah percaya pada orang dan cenderung melakukan hal yang sama.
2. Memaksakan Kehendak
Orang tua mungkin merasa tahu hal yang terbaik untuk si kecil. Alhasil ketika anak tak mau mengikuti, Skandis jadi memaksa. Untuk hal-hal yang sebenarnya sepele, seperti anak tak mau memakai baju pilihan Skandis, tak mau pergi ke tempat wisata yang telah Skandis rencanakan, lebih baik biarkan saja. Skandis harus menyadari bahwa anak berhak punya pilihan sendiri.
3. Memanggil Anak dengan Panggilan Negatif
Saat kesal terkadang orang tua melontarkan kata negatif saat memanggil anak. Misalnya, “hei pemalas, kapan mau bersihkan mainanmu?”. Sebaiknya hentikan kebiasaan ini, Moms. Sikap ini tak hanya menyakiti hati anak, tapi juga tidak membuatnya jadi pribadi yang lebih baik.
4. Memukul atau Mencubit Anak
Sebagian orang tua memilih hukuman fisik seperti memukul atau mencubit saat anak tidak berperilaku seperti yang diinginkan. Bila Skandis melakukannya, artinya Skandis mengajarkan padanya memukul orang lain adalah perilaku yang bisa diterima. Kabar baiknya, Skandis bisa kok mendisiplinkan anak dengan tegas tanpa harus memukul atau membentaknya.
5. Menolak Sentuhan Fisik
Skandis mungkin sedang lelah sehingga ketika anak memeluk atau mencium, Skandis menolak. Tanpa Skandis sadari, hal ini membuatnya tersinggung, merasa ditolak dan tidak diinginkan pada saat itu.
Sentuhan fisik itu sendiri memang jadi salah satu faktor dalam memperkuat bonding. Sebaliknya, kalau anak Skandis justru bukan tipe yang suka dipeluk-peluk, maka cari cara lain untuk mempertahankan kontak fisik. Misalnya dengan mengusap rambutnya, menari bersama, mengusap punggungnya, dan lain-lain.
Source : 5 Sikap Orang Tua yang Bisa Menyakiti Hati Anak