Hello Skandis!
Pasti Skandis penasaran, apakah benar ibu menyusui tidak boleh makan makanan panas?
Seperti yang sudah Skandis ketahui, ibu menyusui wajib menjaga pola makan yang sehat agar ASI tetap lancar. Selain itu, ibu menyusui perlu menghindari beberapa makanan maupun minuman tertentu agar tidak menghambat produksi ASI.
Namun tak dapat dipungkiri, ada banyak mitos ibu menyusui tentang pantangan makanan yang beredar di masyarakat. Salah satunya adalah, ibu menyusui tidak boleh makan makanan panas.
Lantas, benarkah anggapan tersebut? Simak penjelasan berikut ini.
Benarkah Ibu Menyusui Tidak Boleh Makan Makanan Panas?
Menurut Bidan Devi Inggerianie, S.ST, M.Kes, anggapan diatas sebenarnya hanyalah mitos belaka. Apalagi, suhu makanan juga tidak ada pengaruh langsung terhadap produksi ASI pada ibu menyusui. Bidan Devi menekankan bahwa yang mempengaruhi produksi ASI adalah makanan yang dikonsumsi ibu menyusui setiap harinya.
“Yang berpengaruh itu keseimbangan si nutrisi tersebut,” jelas bidan yang berpraktik di Puskesmas Panongan, Tangerang, Banten.
Sebagai contoh, selama masa menyusui, Moms perlu membutuhkan asupan kalori yang cukup. Tentunya, di masa kehamilan dibutuhkan asupan kalori yang lebih banyak dibandingkan saat sebelum hamil dan saat hamil.
Sehingga, penting untuk mengonsultasikan seberapa banyak kalori dan nutrisi yang lain untuk dikonsumsi dengan dokter. Terutama, selama memberikan ASI eksklusif pada bayi selama 6 bulan pertama kehidupannya.
Baca Juga:
- Kapan Janin dalam Kandungan Bisa Mengecap dan Merasakan Makanan?
- Adakah Pantangan Makan Buah Tertentu Saat Menyusui? Ini Penjelasannya!
- Manfaat Susu Kedelai untuk Ibu Hamil
Tak hanya itu. Bidan Devi juga menyampaikan beberapa hal lainnya yang dapat memengaruhi produksi ASI. Salah satunya adalah asupan cairan ibu menyusui, dimana Moms sangat disarankan Skandis untuk minum air putih paling tidak 14 gelas setiap hari.
“Baru (konsumsi) 12 gelas pada enam bulan selanjutnya,” lanjut Bidan Devi.
Selain itu, rangsangan ASI juga sangat dibutuhkan selama masa menyusui. Bidan Devi menyarankan untuk melakukan Inisasi Menyusu Dini (IMD) 30-60 menit setelah bayi lahir.
Caranya adalah dengan langsung meletakkan bayi ke dada Skandis untuk merangsang ASI keluar, juga untuk membentuk ikatan kasih sayang antara ibu dan anak. Bahkan, bakteri baik dari kulit Moms juga akan masuk ke dalam tubuh bayi, sehingga dapat meningkatkan imunitasnya.
Terakhir adalah, bantuan dari pasangan serta orang terdekat juga diperlukan agar ASI bisa keluar dengan lancar. Semoga bermanfaat ya, Skandis.
Oleh: Eka Sawitri Rahayu