Hello Skandis!
Menonton TV ataupun bermain ponsel merupakan suatu kegiatan yang paling disukai oleh anak-anak. Faktanya, anak-anak bisa menghabiskan waktu hingga berjam-jam di depan layar gadget jika tidak diawasi oleh orang tua.
Kebiasaan berlama-lama didepan layar tv maupun ponsel bisa memberikan dampak positif untuk anak maupun dampak negatif secara bersamaan.
Seperti dikutip dari medicaldaily, dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Early Education and Development, para peneliti meninjau 33 penelitian yang diterbitkan antara Januari 2000 dan April 2023 yang melibatkan lebih dari 30.000 anak.
Tim meneliti bagaimana pengalaman digital sejak dini membentuk otak anak-anak di bawah usia 12 tahun. Hasilnya menunjukkan dampak positif dan negatif pada aspek struktural dan fungsional otak anak-anak.
Perubahan tersebut terlihat pada lobus parietal yang merupakan bagian otak yang berhubungan dengan pemrosesan sentuhan, tekanan, panas, dingin dan nyeri.
Selain itu, perubahan terlihat pada lobus temporal yang merupakan bagian yang berhubungan dengan memori, pendengaran dan bahasa.
Perubahan juga terjadi pada lobus oksipital yang merupakan bagian otak yang menafsirkan gambar visual, konektivitas otak dan jaringan otak.
Para peneliti mencatat bahwa area yang paling rentan adalah korteks prefrontal, area otak yang berhubungan dengan fungsi eksekutif.
Baca Juga:
- Pentingnya Mengajarkan Sportivitas pada Anak: Berani Menang, Tidak Takut Kalah
- Stimulasi Tumbuh Kembang Anak dengan Gadget, Kenapa Tidak?
- 5 Cara Sederhana untuk Membantu Kesuksesan Anak di Masa Depan
Efek negatif yang diidentifikasi dalam beberapa penelitian termasuk dampak pada perhatian, kemampuan kendali eksekutif, kendali penghambatan, proses kognitif dan konektivitas fungsional.
Beberapa penelitian menunjukkan hubungan antara waktu menatap layar yang tinggi dan berkurangnya konektivitas fungsional di area otak yang berkaitan dengan bahasa dan kontrol kognitif.
Namun, enam penelitian menunjukkan efek positif pada otak dari screen time. Sebuah penelitian menyebutkan hal itu dapat meningkatkan fokus dan kemampuan belajar di lobus frontal otak.
Penelitian lain menunjukkan bahwa terlibat dalam video game dapat meningkatkan tuntutan kognitif, yang berpotensi meningkatkan fungsi eksekutif dan keterampilan kognitif anak-anak.
Kesimpulannya, tinjauan pelingkupan ini menghasilkan tiga kesimpulan utama.
Pertama, pengalaman digital memang memiliki dampak positif dan negatif pada otak anak-anak, secara struktural dan fungsional.
Kedua, pengalaman digital dapat menyebabkan perubahan struktural dan fungsional pada otak anak-anak secara frontal, parietal, temporal, dan temporal, lobus oksipital, konektivitas otak, dan jaringan otak. Dan area yang paling rentan adalah korteks prefrontal dan fungsi eksekutif terkait.
Ketiga, pengalaman digital memiliki dampak positif dan negatif pada struktur otak anak-anak secara longitudina.
Nah Skandis itulah Dampak Anak Sering Nonton TV dan Main Ponsel Kelamaan. Semoga bermanfaat!