Setiap orang tua tentu berusaha memberikan yang terbaik untuk anaknya. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan menstimulasi otak anak dengan berbagai hal, termasuk melalui aktivitas sehari-hari.
Unicef melansir, meski tampaknya belum mengerti, bayi selalu mempelajari hal-hal yang terjadi di sekelilingnya. Oleh karena itu, orang tua bisa memanfaatkan momen tersebut sebagai kesempatan belajar yang luar biasa.
Berikut 5 tips yang disarankan Unicef dari sutradara film dokumenter Brain Matters, Carlota Nelson. Brain Matters adalah sebuah film dokumenter inovatif yang bercerita tentang perkembangan otak dini pada anak-anak.
Sebelum pembuatan film dimulai, Nelson menghabiskan delapan bulan untuk meneliti perkembangan anak usia dini dengan ahli saraf terkemuka dunia dan anggota komunitas pengembangan anak usia dini.
Ide Aktivitas Sehari-hari untuk Membantu Kesuksesan Anak
1. Ajak bayi berbicara dengan penuh perhatian
Suara dan gerakan yang dilakukan bayi mungkin tidak selalu terlihat menarik, tetapi itu adalah satu-satunya bentuk komunikasi mereka, Skandis. Ilmuwan perkembangan anak usia dini mengatakan, orang tua perlu merangsang bicara bayi dan memperlakukannya sebagai percakapan nyata.
Orang tua harus menanggapi suara, isyarat, dan tindakan bayi, dan terlibat dengan mereka sepanjang hari. Banyaknya kata yang dipaparkan bayi akan menentukan jumlah kata dalam perbendaharaan kata anak pada usia 2 tahun dan tingkat membaca anak nantinya. Tanggapi ocehan bayi dengan serius dan dorong ia untuk berkomunikasi dengan Skandis.
2. Membacakan buku untuk bayi
Bayi mungkin belum berbicara atau membaca, tetapi mereka dilahirkan siap untuk belajar, lho! Bahkan pada usia 3 bulan, mereka dapat membedakan setiap bunyi yang digunakan dalam setiap bahasa di seluruh dunia.
Setiap kali Skandis membacakan dengan lantang untuk bayi Skandis, Skandis sedang membangun keterampilan bahasa.
Baca Juga- Perhatikan 7 Hal Ini saat Liburan ke Luar Negeri dengan Bayi
- 9 Posisi Tidur Bayi saat Pilek dan Batuk, Yuk Coba!
- Sering Terjadi, 9 Efek Negatif Empeng dan Dot untuk Bayi
Pastikan untuk menunjuk gambar-gambar di buku dan ajukan pertanyaan tentang cerita dan karakternya. Pertanyaan sederhana seperti “apa yang mereka kenakan?” dan “ada berapa?” akan melibatkan keterampilan bahasa anak Skandis.
Membaca untuk bayi tidak hanya memaparkan mereka pada kata-kata baru tetapi juga menciptakan kecintaan pada buku dan membaca. Ingat, rata-rata pemimpin yang sukses adalah pembaca, jadi mengapa tidak memulainya lebih awal?
3. Gunakan pengalaman sehari-hari sebagai kesempatan belajar
Bagi bayi, setiap pengalaman hidup adalah tentang belajar. Baik itu waktu mandi, menyortir cucian, memasak, atau menjalankan tugas, kegiatan ini adalah momen pembelajaran yang luar biasa.
Ceritakan apa yang Skandislakukan untuk merangsang bahasa. Menghitung dan menyortir cucian merupakan cara mengajarkan matematika sederhana, dan bermain dengan bahan dan tekstur makanan dapat mendorong pemikiran ilmiah.
Jangan lupa perlihatkan wajah yang ekspresif untuk menunjukkan emosi yang berbeda sebagai cara mengajarkan kecerdasan emosional.
4. Bermain dengan serius
Anak-anak kecil belajar sepanjang waktu. Saat mereka bermain, mereka membangun keterampilan hidup yang penting. Permainan pura-pura memungkinkan mereka mengalami bagaimana rasanya menjadi orang lain dan memahami perasaan orang lain. Ketika mereka bermain dengan orang lain, belajar berkompromi dan bergiliran.

Terlibat dalam permainan bebas imajinatif, seperti berpura-pura kereta mainan dapat melintasi ruang angkasa, memicu kreativitas dan bahasa saat mereka belajar mengekspresikan ide secara verbal. Saat mereka membayangkan dunia baru, anak-anak kecil belajar memecahkan masalah dan menciptakan kemungkinan baru.
Bermainlah dengan serius karena bermain adalah pembelajaran yang serius. Hindari terlalu sering menggunakan gadget saat bermain dengan anak, karena menurut penelitian, anak jadi merasa dirinya kurang penting.
5. Beri contoh dari sikap sehari-hari
Bayi adalah peniru yang jenius. Mereka akan meniru semua hal yang dilihat. Bayi sangat ahli dalam membaca wajah dan sikap non-verbal dan belajar untuk menirunya.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1157636/original/012554200_1456816264-Ibu_dan_Anak.jpg)
Dengan memperhatikan bahasa tubuh Skandis, bagaimana Skandis memperlakukan orang lain atau bagaimana Skandis bereaksi terhadap suatu tantangan, bayi akan mencontoh sikap dan tindakan ini sendiri. Termasuk cara orang tuanya berteriak, akan ditiru oleh bayi.
Nah Skandis Semoga bermanfaat! Source : https://www.msn.com/id-id/berita/other/5-cara-sederhana-untuk-membantu-kesuksesan-anak-di-masa-depan/ar-AA1e09mB?ocid=winp2fptaskbar&cvid=d210111ffbb04702860ff9ffcae850b9&ei=17“Memberi anak Skandis hal terbaik untuk kesuksesan di masa depan tidak ada hubungannya dengan uang atau sumber belajar yang berlebihan. Yang paling penting adalah hubungannya dengan Skandis, waktu, dan tingkat keterlibatan Skandis,” ujar Nelson.