Hello Skandis!
Kanker kulit disebabkan oleh banyak hal, mulai dari paparan sinar UV hingga pembentukan sel-sel abnormal pada kulit. Meski umumnya terjadi tanpa gejala, bukan berarti tanpa sebab. Kanker kulit dapat disebabkan oleh kebiasaan buruk yang dilakukan Skandis. Apa saja penyebabnya?
Melansir dari Cleveland Clinic, sinar ultraviolet dari matahari dapat merusak DNA di kulit dan menyebabkan sel-sel abnormal terbentuk. Sel-sel abnormal ini dengan cepat membelah dengan cara yang tidak teratur dan membentuk massa sel kanker. Namun sinar matahari bukanlah satu-satunya faktor utama.
Terdapat sejumlah kebiasaan buruk yang sering dilakukan Bunda dapat memicu hadirkan kanker kulit. Apa saja kebiasaan buruk penyebab kanker kulit? Simak penjelasannya berikut ini.
9 Kebiasaan buruk penyebab kanker kulit
1. Pakai busana terbuka saat cuaca terik
Menggunakan pakaian terbuka membuat banyak bagian tubuh terpapar langsung oleh sinar matahari. Paparan sinar matahari yang menyengat saat cuaca terik ini mengakibatkan kulit kering dan rusak, bahkan memicu kerusakan dna dan menyebabkan sel-sel abnormal penyebab kanker kulit terbentuk.
Meski menggunakan pakaian tertutup saat cuaca terik memang tidak nyaman, Skandis dapat mempertimbangkan beberapa jenis pakaian yang menutupi bagian tubuh. Skandis dapat mengusahakan untuk mengenakan pakaian yang menutupi lengan dan kaki, serta topi dengan pinggiran lebar untuk melindungi wajah, leher, dan telinga.
2. Merokok
Tahukah Skandis bahwa kebiasaan merokok dapat meningkatkan risiko terserang kanker kulit? Melansir dari DermNet, merokok dapat meningkatkan risiko terserang kanker kulit karsinoma skuamosa.
Perokok memiliki risiko yang jauh lebih besar untuk terkena kanker kulit dibanding seseorang yang bukan perokok. Maka, kebiasaan merokok yang berkepanjangan dapat meningkatkan risiko terkena kanker kulit.
3. Tidak melindungi kulit dari polusi
Selain melindungi tubuh dari paparan sinar matahari, Skandis juga harus menutupinya dari polusi. Pasalnya polusi berdampak sangat buruk bagi kesehatan kulit dan memicu kanker kulit.
Melansir Best Life, ahli kesehatan kulit menjelaskan bahwa polusi dapat menyebabkan warna kulit tidak merata, penuaan yang dipercepat, hingga kanker kulit. Skandis harus melindungi kulit dari polusi dengan menggunakan pakaian yang menutupi bagian tubuh dan mengoleskan sunscreen setiap keluar rumah. Kulit yang terlindungi dari polusi memiliki risiko terjangkit kanker kulit sangat rendah.
4. Tidak menggunakan kacamata hitam
Bunda tentunya menyadari bahwa daerah sekitar kelopak mata memiliki kulit yang tipis. Rentannya area ini menyebabkannya butuh perlindungan ekstra dari paparan sinar matahari.
Mengutip dari Skin Cancer Foundation, Skandis disarankan untuk menggunakan kacamata hitam saat keluar rumah agar menghindari kontak langsung antara area mata dengan sinar matahari. Kacamata hitam dapat melindungi daerah kelopak mata yang tipis dan meminimalisir pemicu kanker kulit.
5. Tidak menggunakan tabir surya
Bahaya paparan sinar matahari seperti yang dijelaskan di atas mengarah pada satu kebiasaan esensial yakni menggunakan sunscreen atau tabir surya. Skandis harus menggunakan tabir surya, baik dalam aktivitas di dalam ruangan apalagi di luar ruangan.
Penggunaan tabir surya sangat penting untuk melindungi kulit sari paparan sinar UV yang dapat merusak kesehatan kulit dan meningkatkan risiko terkena kanker kulit. Sinar matahari dapat menyebabkan mutasi atau perubahan DNA sehingga memicu pertumbuhan sel kulit yang abnormal. Jadi, jangan lupa pakai sunscreen ya, Skandis.
6. Penggunaan tanning bed atau sunlamps
Salah satu cara untuk mendapat kulit eksotis secara instan adalah menggunakan tanning bed. Dalam tanning bed, Skandis akan disinari sinar UV dan membuat kulit kecoklatan secara sempurna. Meski terdengar sebagai jalan menempuh kulit eksotis yang menggiurkan, tanning bed menyimpan sejuta bahaya yang dapat merusak kulit.
Demikian dengan penggunaan sunlamps atau lampu matahari. Meski dipercaya memiliki efek positif membuat badan terasa bugar dan dapat memperbaiki mood, sunlamps sangat bahaya bagi kesehatan kulit.
Penggunaan tanning bed dan sunlamps membuat Bunda terpapar radiasi UV tingkat tinggi. Bahkan, sekali sesi treatment dengan kedua alat tersebut dapat meningkatkan risiko Bunda terkena kanker kulit hingga 20%.
7. Pola makan buruk
Pola makan sangat mempengaruhi seluruh aspek kesehatan. Mulai dari kesehatan otot, organ dalam, hingga kulit, semuanya dipengaruhi oleh konsumsi makanan yang Skandis makan. Skandis harus bijak dalam memilih dan menjadwalkan pola makan.
Skandis perlu mengonsumsi makanan sehat seperti sayuran dan buah-buahan agar kulit ternutrisi. Sel-sel kulit yang tidak ternutrisi akan melemah dan rentan mengalami serangan kanker. Pola makan buruk dapat memicu penyakit berbahaya, diantaranya kolesterol, obesitas, diabetes, darah tinggi, kanker kulit dan lainnya.
8. Tidak memerhatikan kesehatan kulit
Skandis harus memerhatikan kesehatan kulit secara keseluruhan. Perhatikan adanya perubahan warna kulit, pertumbuhan tahi lalat baru, atau benjolan pada kulit secara tiba-tiba. Meski terkadang terlihat sepele, perubahan kondisi kulit dapat menjadi penyebab awal munculnya kanker kulit.
Baca Juga:
- 10 Cara Atasi Kulit Belang akibat Sinar Matahari, Jadi Lebih Cerah!
- 5 Tanda Kanker Kulit yang Jarang Disadari
- Do’s & Don’ts Untuk Perawatan Kulit Wajah Berminyak
Skandis harus peduli dan segera memeriksakan kondisi kulit pada dokter jika menemukan adanya kondisi kulit yang tidak wajar. Jangan salah penanganan dengan mengobati sendiri di rumah tanpa informasi yang jelas ya, Skandis. Kesehatan diri harus menjadi prioritas utama.
9. Terlalu sering menggunakan makeup
Nah, ini bagian paling penting sekaligus mengerikan. Bagi Skandis yang suka berdandan tentunya khawatir saat membaca bahwa menggunakan makeup dapat memicu kanker kulit.
Melansir dari American Cancer Society, penggunaan makeup secara berlebihan dapat meningkatkan risiko terpapar kanker kulit. Hal ini dikarenakan adanya sejumlah bahan kimia dalam produk makeup yang berbahaya bagi kesehatan kulit.
Namun Skandis tak perlu khawatir. Selama Skandis membersihkan kulit dengan baik dan tidak menggunakan makeup secara berlebih, Skandis akan terlindungi dari kanker kulit. Pilih skincare yang menutrisi kulit untuk menyeimbangkannya ya, Skandis.
Nah, Skandis, itulah 9 kebiasaan buruk penyebab kanker kulit. Hindari kebiasaan buruk tersebut dan mulai peduli dengan kesehatan kulit ya, Skandis. Semoga artikel ini bermanfaat dan membuat Skandis terhindar dari kanker kulit.
Artikel ini telah tayang di msn.com dengan judul: “9 Kebiasaan Buruk Penyebab Kanker Kulit, Termasuk Sering Makeup”