Selamat pagi Skandis. Kali ini, yuk kita simak informasi bagaimana tips mengolah daging dan jeroan yang benar agar tetap aman dikonsumsi di tengah merebaknya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ternak. Seperti yang diketahui, hewan ternak seperti sapi, kerbau, domba dan kambing sangat rentan terjangkit PMK.
Berikut tips olah daging kurban sebagaimana dianjurkan oleh Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan:
1. Tidak mencuci daging
Daging tidak direkomendasikan untuk dicuci karena dikhawatirkan akan terkontaminasi silang dengan peralatan makanan lainnya. Dilansir dari Food Safety and Inspection Service, dalam sebuah penelitiannya menemukan bahwa mencuci atau membilas daging akan meningkatkan risiko kontaminasi silang di dapur, yang dapat menyebabkan penyakit bawaan makanan.
2. Rebus Daging Sebelum Diolah
Sebelum daging benar-benar diolah menjadi kudapan yang lezat, ada baiknya bagi Skandis untuk memastikan ke higienisan daging dengan merebusnya terlebih dahulu. Ditjen PKH merekomendasikan proses merebus daging paling tidak dilakukan selama 30 menit dihitung dari air mendidih.
3. Pastikan Kehigienisan Jeroan
Hal yang sama juga berlaku pada jeroan. Perhatikan jeroan yang didapat, apabila jeroan sudah direbus oleh panitia kurban, maka Skandis bisa mengolahnya secara langsung. Namun apabila jeroan masih mentah, Skandis dianjurkan untuk merebusnya terlebih dahulu selama 30 menit baik sebelum jeroan diolah ataupun hendak dimasukkan kedalam alat pendingin.
Baca Juga- 7 Cara Bikin Sate Kambing Empuk dan Enak, Skandis Bisa Coba!
- Penjelasan Benarkah Sate Kambing Dapat Mengatasi Darah Rendah ?
- 3 Mitos Sate yang Dipercaya Orang Indonesia dan Belum Terbukti
- 4. Dinginkan dan Bekukan
Apabila daging tidak ingin segera dimasak, maka daging bersama kemasannya harus ditaruh di dalam ruangan pendingin (freezer) dan disimpan serta dibekukan terlebih dahulu paling tidak selama 24 jam.
5. Disinfeksi Kemasan Daging
Sebelum kemasan daging dibuang, Skandis dianjurkan untuk melakukan disenfeksi terlebih dahulu guna mengurangi kemungkinan adanya mikroorganisme yang tertinggal. Bekas kemasan daging dapat direndam terlebih dahulu dengan deterjen atau pemutih pakaian atau cuka dapur untuk mencegah cemaran virus ke lingkungan.
Sementara itu, untuk memastikan daging kurban yang diolah dapat tersaji dengan lembut dan empuk Skandis perlu memperhatikan beberapa hal berikut, sebagaimana dilansir dari Eating Well. Salah satu cara yang paling menentukan lembut atau tidaknya daging setelah diolah adalah bagaimana Skandis memotong daging tersebut. Teknik memotong daging sangat penting untuk diperhatikan.
Potonglah daging searah dengan alur serat dan otot panjang dalam daging. Jadi penting bagi Skandis untuk memperhatikan ke arah mana serat otot berjalan. Selanjutnya, penting untuk memasak daging dengan suhu yang tepat. Daging cenderung akan keras atau alot jika tidak diolah dengan tepat. Skandis perlu memperhatikan tingkat ketebalan daging dan suhu api. Sebagai contoh, daging sirloin sedang haruslah dimasak diatas suhu 140 derajat.
Setidaknya Skandis membutuhkan waktu 30 hingga 40 menit untuk mendapatkan olahan daging yang empuk. Namun, hal tersebut kembali lagi pada tingkat ketebalan dan potongan daging yang Skandis masak. Karenanya, Skandis dianjurkan untuk melakukan pengecekan secara berkala agar daging tidak over cook atau bahkan belum terlalu matang.
Source : https://lifestyle.bisnis.com/read/20220709/223/1553129/tips-masak-daging-kurban-agar-empuk-dan-bebas-pmk