Siapa yang bisa menolak sate? Olahan daging bakar ala Indonesia ini sudah lama jadi favorit namun ada beberapa mitos soal sate yang nyeleneh tapi dipercaya banyak orang. Sate umumnya terbuat dari daging ayam, kambing atau sapi. Daging ini dipotong kecil lalu ditusukkan pada sebilah lidi dan dibakar hingga matang. Bumbu sate juga beragam, namun yang populer bumbu kacang dan bumbu kecap.
Kelezatan sate makin terasa saat disantap hangat, dimakan dengan nasi atau lontong sama-sama nikmat. Tapi, ada mitos soal sate yang belum terbukti namun dipercaya oleh banyak orang Indonesia. Bahkan ada mitos yang nyeleneh soal sate, kabarnya makan sate bisa melunturkan susuk. Aturan soal sate dan susuk ini sudah lama jadi perbincangan. Meskipun terbilang mistis, tapi masih banyak orang yang meyakini hal ini. Selain bisa melunturkan susuk. Sate juga kerap dituding sebagai penyebab kanker. Padahal kalau disantap dengan porsi wajar, sate bisa jadi makanan tinggi nutrisi dan enak. Dilansir dari berbagai sumber, berikut beberapa mitos soal sate yang dipercaya banyak orang di Indonesia.
1. Melunturkan susuk
Susuk termasuk hal yang tak kasat mata, tapi dipercaya bisa menambah daya tarik dan kecantikan seseorang. Orang yang memasang susuk di wajah atau tubuhnya biasanya memiliki beberapa pantangan yang tak boleh dilanggar, termasuk salah satunya makan sate. Orang yang memakai susuk disebut-sebut tak boleh makan sate langsung dari tusuknya. Jika hal ini dilanggar maka susuk yang dipakainya akan luntur. Sebenarnya dalam dunia medis, pemakaian susuk tidak disarankan karena tidak ada penelitian yang membuktikan kalau susuk dapat meningkatkan ketampanan atau kecantikan seseorang.
Baca Juga Mitos Genderuwo,Asal-usulnya dan Cara Menghindari Godaan Mitos atau Fakta, Transmisi CVT Tak Cocok Buat Tanjakan? Berikut Fakta Hari Valentine Yang Jarang Diketahui Orang2. Menyebabkan kanker
Sate juga dituding menjadi salah satu penyebab kanker, khususnya pada sate yang gosong. Padahal sate gosong tidak mengganggu kesehatan. Yang menyebabkan kanker adalah daging merah yang terbakar hingga menjadi arang Jadi sebenarnya bukan daging sate gosong yang menjadi pemicu kanker melainkan arang yang muncul akibat proses pembakaran daging. Arang ini bersifat karsinogenik. Karsinogen terbentuk melalui proses pembakaran. Asam amino, gula, dan kreatin dalam daging akan bereaksi pada suhu tinggi, yang membentuk heterocyclic amines (HCA) sehingga sel kanker bisa muncul.
3. Sate kambing bikin gairah seksual meningkat
Banyak para pria yang mengonsumsi daging kambing dengan harapan agar stamina meningkat. Daging kambing dipercaya bisa meningkatkan hormon testosteron. Namun sebagian dokter menyebut hal ini hanya mitos belaka. Belum ada penelitian yang menunjukkan hubungan antara daging kambing dan gairah seksual. Bahkan kalau dikonsumsi terlalu berlebihan, daging kambing justru dapat menyebabkan masalah kesehatan lain seperti sembelit, kolesterol, dan masalah lambung. Untuk meningkatkan stamina, Skandis bisa menjaga pola makan dan gaya hidup sehat. Kombinasi berbagai makanan membuat tubuh bugar sehingga memberi pengaruh pada stamina seksual.
Source : https://food.detik.com/info-kuliner/d-5613403/3-mitos-sate-yang-dipercaya-orang-indonesia-dan-belum-terbukti?single=1