Setiap kali membeli baju baru, Skandis pasti tak sabar untuk segera mengenakannya. Skandis mungkin sekaligus bertanya-tanya, apakah baju baru harus dicuci sebelum dipakai untuk pertama kalinya. melansir dari berbagai sumber, beberapa dokter kulit menjawab tanpa ragu bahwa ya, adalah hal yang bijaksana untuk mencuci baju baru sebelum mengenakannya.
Nah, supaya tahu alasan di baliknya, simak penjelasan berikut ini, Ladies.
1. Baju baru sering kali memuat zat penyebab iritasi kulit
Dikutip berbagai sumber, baju baru sering kali memuat bahan pelindung noda, pengikat warna, bahan antikusut, peningkat kelembutan, dan berbagai zat kimia lainnya yang dapat menyebabkan iritasi pada kulit.
“Kebanyakan bahan kimia yang digunakan dalam pewarnaan kain dan lapisan pada benang—yang memungkinkannya diproses melalui peralatan pemintalan—adalah zat yang diketahui menyebabkan iritasi,” ujar pakar manufaktur pakaian, Lana Hogue, sebagaimana dilansir dari berbagai sumber.
Sebagian perusahaan menggunakan urea-formaldehyde, misalnya, untuk meningkatkan tekstur berbagai jenis kain dan mengurangi kerutan pada pakaian. Jika Skandis memiliki kulit sensitif, zat kimia tersebut dapat menyebabkan iritasi dan, dalam kasus yang parah, menyebabkan ruam.
Baca Juga- Rekomendasi 4 Baju Golf Ternyaman yang Cocok dengan Udara di Jakarta
- Rekomendasi Baju untuk Perayaan Imlek 2023 Tradisional & Modern
- Tips Dalam Memilih Pakaian Olahraga yang Nyaman
2. Pewarna pada baju baru bisa sebabkan risiko dermatitis kontak alergi
Jika Skandis tidak mencuci baju baru sebelum mengenakannya, pewarna pada pakaian tersebut dapat memunculkan risiko dermatitis kontak alergi. Ini bisa menyebabkan ruam yang mungkin muncul beberapa hari setelah terpapar zat kimia terkait dan dapat berlangsung selama beberapa minggu.
“Ketika kita melihat dermatitis kontak alergi dari pakaian, biasanya disebabkan oleh pewarna disperse,” kata Dr. Susan Nedorost, profesor dermatologi di Case Western Reserve University dan direktur program dermatitis di University Hospitals Cleveland Medical Center.
Pewarna disperse umumnya digunakan pada bahan pakaian sintetis, seperti polyester dan nilon. Jumlah bisa jadi lebih tinggi pada pakaian baru yang belum dicuci.
3. Baju baru bisa jadi tempat berkembangnya patogen dan kuman
Biasanya baju baru telah disentuh banyak tangan sebelum itu menjadi milik Skandis. Tak bisa dipastikan pula berapa banyak orang yang sudah menjajalnya.
Kulit mati dan kuman dari kulit banyak orang mungkin masih ada di baju barumu ketika Skandis mengenakan tanpa mencucinya terlebih dahulu. Jadi, masuk akal untuk mencuci pakaian baru sebelum mengenakannya.
Selain itu, setelah dibuat di pabrik, pakaian dikemas dan dikirim dari satu tempat ke tempat lain melalui berbagai moda transportasi sebelum sampai di toko.
Sulit untuk melacak dengan pasti di mana kain dibuat, disimpan, dan bagaimana kain tersebut diangkut. Dalam seluruh proses ini, baju barumu mungkin telah kontak dengan patogen dan kuman. Meski tak bisa dilihat, bukan berarti patogen dan kuman tersebut tak ada di baju baru Skandis. Semoga bermanfaat!
Artikel ini telah tayang dengan judul:”Inilah Alasan Mengapa Kamu Perlu Mencuci Baju Baru Sebelum Memakainya”