Hello Skandis!
ISPA adalah kependekan dari infeksi saluran pernapasan akut, yaitu salah satu jenis penyakit yang menyerang pernapasan, baik bagian atas atau bawah. Organ pernapasan yang terserang ISPA ditandai dengan terjadinya peradangan, mulai dari hidung hingga paru-paru.
Penderita ISPA biasanya adalah anak-anak dan lansia, walau tidak menutup kemungkinan terjadi pada berbagai jenjang usia. ISPA sendiri disebabkan oleh virus (Rhinovirus, adhenovirus, Repiratory syntical viruses/ RSVs, Parainfluenza, virus influenza, dan corona) atau bakteri (Streptococcus, Haemophilus, Staphylococcus aureus, Klebsiella pneumoniae, Mycoplasma pneumoniae, Clamydia).
Walaupun ISPA adalah penyakit yang dapat mudah menular, terutama melalui percikan air liur dan kontaminasi benda dan anggota tubuh penderita, penyakit ini sebenarnya dapat sembuh dengan sendirinya, jika vektor pembawa penyakit adalah virus.
Perawatan dan pengobatan ISPA juga dapat dilakukan sendiri di rumah, jika mendapat rekomendasi dokter ISPA yang diderita tergolong ringan, seperti: batuk pilek (common cold), sinusitis, radang tenggorokan akut (faringitis akut), dan covid-19. Lantas perawatan apa saja yang bisa dilakukan di rumah saat dinyatakan ISPA, berikut detailnya:
• Istirahat
Sekalipun kategori ISPA yang diizinkan menjalani perawatan dan pengobatan di rumah tergolong ringan hingga sedang, namun bukan berarti tidak mengurangi aktivitas adalah hal yang dibenarkan karena kadarnya dapat menjadi parah dan menyebabkan komplikasi, seperti gagal napas dan jantung, bronkitis akut, pneumonia, empiema, abses, dll.
Istirahat wajib bagi penderita ISPA, selain memberi waktu bagi tubuh kembali pulih, ini juga dapat membatasi penderita untuk menularkan ISPA kepada orang lain.
• Rajin Minum Air Putih
Gejala ISPA terjadi antara satu sampai dua minggu, namun sebagian besar penderita mengalami penurunan gejala pada minggu pertama. Salah satu gejala tersebut adalah demam tinggi di atas 39 derajat Celcius dan batuk berdahak yang sangat dianjurkan untuk banyak mengonsumsi air putih.
Air putih dapat membantu menurunkan suhu tubuh dan mengencerkan dahak. Dalam sebuah artikel kesehatan yang di tulis tenaga ahli, air terbukti mampu melancarkan peredaran darah dan memberi stamina pada tubuh jika di minum teratur dan sesuai takaran.
• Mengonsumsi Makanan dan Minuman Hangat
Sebenarnya semua makanan dan minuman sehat pastilah bermanfaat bagi kesehatan, terutama ketika sakit. Namun memilih makanan dan minuman hangat sangat direkomendasikan untuk pasien ISPA. Hal ini karena makanan dan minuman yang hangat mampu memberi rasa nyaman dan meredakan rasa nyeri pada tenggorokan.
Contoh makanan yang dianjurkan untuk di konsumsi saat ISPA adalah kuah kaldu, baik yang berasal dari hewani atau sayuran. Kaldu tersebut dapat disandingkan bumbu bawang putih dengan sayuran hijau yang terbukti memiliki khasiat dalam meningkatkan imun tubuh, seperti brokoli, tomat hijau, kemangi, bayam, kangkung, paprika hijau, dll.
Baca Juga:
- Harus Waspada! Inilah Lima Penyakit Bawaan Kemarau
- Merasakan Jantung Berdebar Hingga Mudah Lelah Dan Sesak Nafas, Waspada Gejala Aritmia
- Olahraga Ini Bisa Dilakukan Meski Di Rumah Aja
Untuk minuman hangat sendiri, penderita ISPA dapat meminum rebusan jahe atau kunyit yang dapat membantu memecah hidung tersumbat dan menghangatkan tubuh. Air seduhan lemon dan madu pun diperbolehkan untuk dikonsumsi untuk melegakan pernapasan.
• Menghirup Uap Air Panas
Menghirup uap air panas adalah cara efektif untuk mengeluarkan dahak pada saluran pernapasan. Kalimat ini di dukung oleh jurnal kesehatan yang diterbitkan Unimus yang menyatakan bahwa menghirup uap air panas dapat mengencerkan lendir pada hidung dan saluran pernapasan. Jadi jangan mengabaikan treatment ini agar penderita ISPA pulih lebih cepat.
• Berkumur dengan Air Garam
Saat tenggorokan terasa panas dan nyeri saat menelan mulailah dengan berkumur dengan air garam. Hal ini akan memberi dampak lega pada tenggorokan. Lebih dalam lagi garam dapat berfungsi sebagai antivirus dan bakteri sehingga mengurangi peradangan pada saluran pernapasan.
• Disiplin Minum Obat
Umumnya dokter akan memberi obat pengurang rasa nyeri dan demam, seperti paracetamol atau ibuprofen, pseudoephedrine dan dipenhydramine untuk mengatasi pilek dan hidung tersumbat, guaifinesin untuk meredakan batuk, dan antibiotik jika hasil pemeriksaan menunjukkan ISPA disebabkan oleh bakteri.
Minumlah obat sesuai dengan aturan yang diberikan, selingi dengan berbagai perawatan lainnya yang telah dijelaskan di atas. Jangan lupa untuk berkonsultasi kembali ke dokter jika gejala tidak kunjung reda setelah minum obat.
Jadi ISPA adalah penyakit yang tidak selalu membutuhkan perawatan di rumah sakit. Namun untuk kasus berat ada prosedur yang mesti dijalani di rumah sakit, seperti rontgen dan tes darah untuk membuat keputusan apakah pasien perlu menjalani rawat inap atau cukup di rumah saja. Semoga bermanfaat.
Oleh : Eka Sawitri rahayu