Secara umum usia seseorang sangat berkaitan dengan gairah seks yang dimiliki. Hal itu berarti bahwa gairah seks cenderung menurun seiring waktu. Meski begitu, penurunan gairah seks dapat bervariasi karena banyak hal yang memengaruhinya. Lantas seperti apa perubahan gairah seks berdasarkan usia? Berikut ulasan selengkapnya.
Perubahan gairah seks berdasarkan usia Gairah seks atau libido pada pria dan wanita memiliki masa puncak dan penurunan seiring waktu. Wanita misalnya, gairah seksnya cenderung menurun di fase menopause. Sedangkan gairah seks pria dapat bertahan lebih panjang hingga usianya mencapai 60 tahun. Melansir laman Verywell Health, berikut rincian perubahan gairah seks berdasarkan usia seseorang.
1. Usia 20-an
Terlepas dari jenis kelamin biologis, kadar testosteron tertinggi berada di usia 20-an, gairah seks umumnya juga demikian. Pada pria, kadar testosteron mencapai puncaknya pada usia 18 tahun. Setelah itu, kadar testosteron mulai menurun secara perlahan. Sedangkan tingkat kesuburan wanita mulai menurun di akhir usia 20-an. Hal itu pun menyebabkan peningkatan hasrat seksual di usia ini. Para ahli tidak sepenuhnya memahami mengapa hal itu dapat terjadi, tapi kemungkinan terbesarnya secara biologis tubuh wanita terus mendorong proses reproduksi sebelum mencapai tahapan maksimalnya (menopause).
2. Usia 30-an
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pria mengalami penurunan testosteron hingga usia 30-an. Tetapi masalah ini bisa dipulihkan kembali dan dapat meningkat sekitar 1 persen per tahun sampai usianya mencapai 40 tahun. Pada wanita, di rentang usia 30 tahun mengalami fase puncak dari gairah seks. Fantasi seksual mereka dapat meningkat secara signifikan dan intensitas berhubungan seks bisa jauh lebih sering daripada usia muda.
3. Usia 40-an
Pada pria, penurunan libido selama periode ini biasanya lebih jelas dan menyebabkan ketidakpuasan. Ereksi pria juga tidak seoptimal sewaktu masih muda dan di usia ini mereka mulai jarang menginginkan seks. Masalah disfungsi ereksi pun mulai menjadi lebih umum di fase usia 40 tahun. Pada wanita, perimenopause (menjelang menopause) biasanya dimulai pada usia 40-an. Itu berarti penurunan kadar estrogen (hormon wanita) mendorong penurunan hasrat seksual juga. Pasalnya kadar estrogen yang lebih rendah pada wanita dapat membuat vagina terasa kering dan sering menimbulkan nyeri saat bercinta. Di fase ini, wanita mungkin membutuhkan pelumas tambahan agar sesi bercinta bisa berjalan seperti biasa.
4. Gairah seks di usia 50-an
Di usia 50-an, baik pria maupun wanita melaporkan penurunan minat seksual dan berkurangnya intensitas berhubungan seks. Hal itu biasanya dipengaruhi oleh perubahan yang terjadi pada kondisi fisiknya. Beberapa masalah seksual yang kerap ditemui pada usia 50 tahun ke atas mencakup ereksi lemah, berkurangnya volume ejakulasi, pelumas alami, kenikmatan orgasme berkurang hingga penurunan fungsi seksual secara keseluruhan.
Satu studi menemukan bahwa pada pria, kesehatan yang memburuk adalah penyebab utama berkurangnya aktivitas seksual. Sedangkan bagi wanita, kehilangan pasangan (meninggal) merupakan alasan yang lebih utama untuk tidak lagi memikirkan kehidupan seksual. Meski begitu, para peneliti mencatat bahwa hasrat, aktivitas, dan fungsi seksual tetap kuat di fase kehidupan ini, apalagi didorong dengan hubungan pasangan suami istri yang harmonis.
5. Usia 60 tahun ke atas
Disfungsi seksual, penyakit kronis, dan kematian pasangan semuanya menjadi lebih umum setelah usia 60 tahun. Beberapa hal tersebut berkontribusi pada penurunan dorongan hingga aktivitas seksual seseorang. Namun, itu tidak berarti gairah seksual terhenti pada usia ini. Penelitian menunjukkan bahwa orang berusia 60-an dan lebih melaporkan kehidupan seks yang aktif dan memuaskan. Seperti pada suatu penelitian di Belanda yang diterbitkan pada tahun 2017 mensurvei tingkat aktivitas seksual pada lansia yang tinggal di komunitas.
Hampir setengah dari mereka yang memiliki pasangan melaporkan aktivitas seksual dalam enam bulan terakhir. Data ini jauh lebih rendah pada mereka yang tidak memiliki pasangan (meninggal dunia). Studi lain melaporkan bahwa 40 persen wanita di atas 60 tahun masih memiliki dorongan seks meski tingkatnya rendah. Sebuah studi di tahun 2020 melaporkan beberapa faktor yang berkontribusi terhadap penurunan libido setelah usia 60 tahun. Beberapa di antaranya meliputi;
- Gejala vagina pascamenopause
- Disfungsi ereksi
- Kelelahan
- Nyeri
- Masalah citra tubuh
Gairah seks yang menurun akibat penuaan tidak memang tidak bisa kita dihindari. Tetapi banyak dari faktor lain yang sebetulnya bisa diatasi secara medis untuk mengurangi persentase risiko atau mengatasi penyebab libido lesu baik di usia muda sampai lansia.
Source : https://lifestyle.kompas.com/read/2023/05/23/155215520/perubahan-gairah-seks-berdasarkan-usia-dari-20-60-tahun?page=all#page2