Hello Skandis!
Pernahkah Skandis melihat anak yang tiba-tiba menangis tanpa sebab? Atau anak yang sedang tantrum untuk melepaskan rasa marah mereka? Hal ini merupakan bagian dari cara anak untuk mengekspresikan diri atau melepaskan rasa tidak nyaman dalam hati anak yang ditunjukkan kepada orang tua. Oleh karena itu, penting untuk para orang tua membantu mengenalkan dan juga mengajarkan cara mengolah emosi yang dirasakan oleh anak dengan baik.
Ada berbagai cara untuk mengajarkan anak cara mengolah rasa emosi mereka agar anak dapat tumbuh dan berkembang menjadi individu yang baik di masa depan. Berikut cara mengenali emosi dan cara mengolahnya kepada anak:
Menggunakan Nama Emosi yang Sederhana
Langkah awal untuk memperkenalkan emosi kepada anak adalah dengan menyebutkan nama emosi yang sedang mereka rasakan secara sederhana. Kata-kata seperti “sedih,” “senang,” dan “marah” merupakan contoh emosi sederhana yang cocok diperkenalkan kepada anak. Jelaskan arti dari kata-kata tersebut melalui contoh yang mereka pahami. Misalnya, ketika anak merasa marah karena mainannya diambil, Anda bisa mengatakan, “Kamu sedang marah karena mainanmu diambil.”
Membaca Buku Cerita
Membacakan buku kepada anak dapat membantu mereka lebih mengenali berbagai bentuk emosi. Skandis bisa membacakan buku dengan nada dan intonasi yang sesuai dengan suasana cerita, sehingga anak lebih mudah memahami perasaan yang sedang digambarkan. Selain itu, kegiatan ini juga dapat mempererat hubungan Skandis dengan anak, membuat mereka merasa lebih dekat dan nyaman saat mengekspresikan emosinya.
Cara Mengekspresikan Emosi dengan Baik
Setelah anak mengenali emosi yang dirasakannya, langkah berikutnya adalah membantu mereka mengolah emosi tersebut dengan baik. Biasanya, anak akan meniru cara orang tua mengekspresikan emosi. Jika Skandis sering membanting barang saat marah, anak kemungkinan akan meniru perilaku tersebut untuk mengekspresikan kemarahan atau mencari perhatian. Oleh karena itu, Skandis perlu mengajarkan anak cara mengekspresikan emosi dengan positif, misalnya dengan mendorong mereka untuk mengungkapkan perasaan mereka secara verbal sambil menjaga kontrol emosi.
Pengaruh Emosi terhadap Orang Lain
Memberi tahu anak tentang dampak emosi mereka terhadap orang lain juga merupakan hal penting. Terkadang, saat kita merasa tidak baik atau frustrasi, kita bisa memancarkan aura yang tidak menyenangkan, bahkan lepas kendali hingga membentak. Penting bagi anak untuk belajar mengontrol emosi agar mereka bisa tumbuh menjadi individu yang baik. Mengajarkan anak tentang dampak emosinya terhadap orang lain juga membantu meningkatkan rasa empati mereka.
Apresiasi usaha anak
Jika anak Skandis sedang berusaha mengekspresikan emosinya, jangan lupa memberikan dukungan dan pujian agar apa yang sudah diajarkan tetap diterapkan di masa depan. Mengekspresikan emosi bukanlah hal yang mudah, sehingga pujian dapat membantu anak untuk terus berusaha menjadi individu yang baik.
Memperkenalkan emosi dan cara mengelolanya kepada anak adalah proses yang memerlukan kesabaran dan contoh dari orang tua. Dengan mengenalkan emosi secara dini, anak-anak akan lebih mudah untuk memahami dan mengekspresikan perasaannya. Selain itu, mereka juga akan lebih siap dalam menghadapi berbagai tantangan emosional di masa depan. Semoga artikel ini dapat membantu Skandis!
Baca juga: