Hello Skandis!
Telur merupakan salah satu makanan paling bergizi. Namun, telur bisa menimbulkan efek samping jika tidak dikonsumsi dalam jumlah sedang.
Ketahui efek samping konsumsi telur terlalu banyak dan seberapa banyak yang bisa Anda konsumsi untuk menghindari efek sampingnya. Sebenarnya telur, memang makanan yang menyehatkan, namun bisa memiliki efek samping. Telur merupakan makanan pokok di seluruh dunia. Mulai dari direbus, diorak-arik, hingga dijadikan telur dadar.
Dapatkan produk yang membantu menjaga hidrasi kulit di sini Ditambah lagi telur termasuk makanan yang kaya protein. Konsumsi telur terlalu banyak bisa menyebankan efek samping yang serius. Lantas, apa saja efek samping terlalu banyak makan telur?
Efek Samping Terlalu Banyak Makan Telur
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4164670/original/095195200_1663660481-shutterstock_1472031104.jpg)
Meski menyehatkan, konsumsi telur terlalu banyak bisa menimbulkan efek samping bagi kesehatan. Merangkum Health Shots, berikur efek samping akibat terlalu banyak makan telur:
1. Masalah Pencernaan
Konsumsi telur terlalu banyak bisa mebnyebabkan masalah pencernaan seperti sakit perut pada sebagian orang. Sebagian juga bisa mengalami gangguan pencernaan, perut bergas dan kembung.
Orang yang tidak toleran terhadap telur mungkin mengalami lebih banyak masalah gastrointestinal sehingga mereka harus menghindari makan terlalu banyak telur. Skandis mungkin juga mengalami gejala sindrom iritasi usus besar (IBS) seperti diare. Selain itu, mengonsumsi telur bersama dengan makanan berlemak tinggi lainnya dapat memicu sembelit, jadi sebaiknya Anda membatasi asupannya.
2. Alergi
Tahukah Anda bahwa telur merupakan salah satu makanan penyebab alergi yang paling umum?
Telur bisa menyebabkan reaksi alergi, termasuk anafilaksis yang parah. Jika Anda mengalami gejala seperti gatal-gatal, pembengkakan , ruam, eksim, gejala gastrointestinal, kesulitan bernapas, hidung meler, mata merah atau berair, hidung tersumbat, pusing, atau sesak dada, segera konsultasikan dengan dokter. Hindari telur jika Anda pernah mengalami alergi setelah mengonsumsi telur.
3. Penyakit Bawaan Makanan
Telur mentah atau setengah matang bisa membawa risiko infeksi salmonella yang menyebabkan gejala-gejala seperti mual, muntah, diare, dan sakit perut.
Bakteri ini umumnya menyebar ke telur melalui ayam dan unggas lainnya. Hal ini lebih umum terjadi ketika telur disimpan, atau dimasak dengan benar. Jadi, gunakan telur yang dipasteurisasi atau pastikan telur dimasak hingga matang untuk menurunkan risiko tersebut.
4. Meningkatkan Kolesterol
Telur mengandung kolesterol makanan yang bisa meningkatkan kolesterol darah pada sebagian orang. Satu telur besar diyakini mengandung 186 miligram kolesterol, yang sebagian besar ditemukan di kuning telur. Namun, penelitian telah menemukan bahwa telur tidak terlalu meningkatkan kolesterol “jahat” LDL tetapi lebih meningkatkan kolesterol “baik” HDL.
Jadi, seseorang dengan kadar kolesterol tinggi harus menghindari terlalu banyak makan terlalu setiap harinya. Namun, seseorang dengan kadar kolesterol sehat dan tidak berisiko terkena penyakit jantung bisa konsumsi telur dalam jumlah sedang.
5. Meningkatkan Risiko Diabetes
Meskipun telur tergolong makanan bergizi yang mengandung beberapa vitamin, mineral, dan asam amino esensial, telur juga mengandung biotin yang penting untuk produksi insulin.
Konsumsi telur dalam jumlah sedang bisa membantu mengelola kadar gula darah, tetapi terlalu banyak mengonsumsinya bisa meningkatkan risiko diabetes.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Diabetes Care menemukan bahwa pria yang mengonsumsi tujuh telur atau lebih per minggu memiliki risiko 58 persen lebih tinggi terkena diabetes tipe 2 dan wanita memiliki risiko 77 persen lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang tidak mengonsumsi telur
Berapa Banyak Telur yang Dikonsumsi?

Menurut data dari Harvard Medical School, orang yang tidak sehat akan mengalami masalah jika mereka konsumsi hingga tujuh butir telur per minggunya.
Namun, beberapa orang harus menghindari makan telur terlalu banyak untuk menghindari risiko. Orang dengan kadar kolesterol tnggi harus membatasi asupan hingga 2-3 butir telur per minggu.
Bagi orang dengan kondisi jantung tidak bioleh konsumsi lebih dari 3-4 butir telur per minggu. Penderita diabetes pun juga harus membatasi konsumsinya hingga 5 butir telur per minggu. Jadi, berapa banyak telur yang bisa dikonsumsi tergantung dari berbagai faktor.
Apabila Skandis memiliki penyakit yang mendasari, maka perlu konsultasi dengan dokter untuk menghindari terjadinya komplikasi. Nah Skandis itulah efek samping apabila terlalu banyak mengkonsumsi telur. Semoga bermanfaat!
Artikel ini telah tayang di msn.com dengan judul:“Efek Samping Terlalu Banyak Makan Telur,Batasi Konsumsinya Ya”