Hello Skandis!
Selama puasa, tubuh tidak akan mendapat asupan makanan atau minuman selama 12–13 jam. Padahal organ tubuh seperti ginjal memerlukan cairan yang cukup agar bisa berfungsi dengan baik. Jika begitu, apakah ada manfaat puasa untuk ginjal dan bagaimana pengaruhnya pada pasien penyakit ginjal?
Berikut ini penjelasan manfaat puasa untuk ginjal dan panduan singkat berpuasa bagi pasien penyakit ginjal.
Manfaat puasa untuk kesehatan ginjal
Riset mengenai manfaat puasa untuk ginjal memang masih belum banyak. Namun, ada beberapa penelitian yang membahas manfaat puasa bagi kesehatan tubuh yang berkaitan dengan kesehatan ginjal.
Penting diketahui, puasa bisa memberikan manfaat tertentu untuk ginjal apabila kondisi tubuh, terutama fungsi ginjal Skandis, cukup kuat dan stabil. Berikut adalah sejumlah khasiat yang bisa diperoleh dari puasa untuk kesehatan ginjal Anda.
1. Mengurangi faktor risiko penyakit ginjal
Penelitian baru-baru ini dari Canadian family physician Medecin de famille canadien (2020) menyimpulkan bahwa intermittent fasting (puasa berjeda) bisa menurunkan berat badan, menormalkan tekanan darah, dan mengurangi stres oksidasi. Pasalnya, obesitas, tekanan darah tinggi, dan stres oksidasi yang memicu peradangan dan kerusakan sel merupakan faktor risiko penyebab terjadinya penyakit ginjal.
Baca Juga:
- Inilah Tanda-tanda Penyakit Ginjal
- Jaga Kesehatan Ginjal : Ini 8 Makanan Yang Baik Untuk Kesehatan Ginjal
Hubungan obesitas yang menurunkan fungsi ginjal juga dijelaskan dalam riset dari International journal of nephrology and renovascular disease (2014).
Penelitian ini menyebutkan obesitas bisa meningkatkan tekanan darah sehingga ginjal harus bekerja lebih keras menyaring zat-zat berlebih pada tubuh. Faktor lain seperti peradangan, stres oksidasi, dan lipotoksisitas (keracunan sel) juga dapat menyebabkan disfungsi ginjal.
2. Menekan risiko cedera ginjal akut
Riset terbaru BMC nephrology (2022) mencatat puasa saat Ramadan berfungsi menekan risiko terjadinya cedera ginjal akut. Cedera ginjal akut bisa menyebabkan ginjal kesulitan membuang zat beracun untuk menyeimbangkan kadar cairan tubuh.
Risiko cedera ginjal akut tidak selalu dapat dikontrol dengan obat-obatan dan pengawasan medis. Puasa selama bulan Ramadan bisa membantu membersihkan tubuh dari zat beracun sehingga meringankan kerja ginjal. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengonfirmasi temuan manfaat puasa Ramadan untuk mengurangi risiko cedera ginjal ini.
3. Mengontrol gula darah
Harvard Health Publishing menjelaskan ada banyak penelitian yang mengkaji manfaat puasa berjeda (intermittent fasting). Salah satu manfaat puasa berjeda tersebut adalah menurunkan gula darah, tetapi penelitian-penelitian itu masih sebatas uji in vivo (pada hewan) di laboratorium.
Kini semakin banyak penelitian yang menunjukkan puasa berjeda yang dilakukan berkelanjutan bisa mencegah diabetes karena mengontrol gula darah tinggi. Diabetes sendiri adalah salah satu faktor risiko penyakit ginjal. Seiring waktu, gula darah tinggi dapat merusak pembuluh darah dan nefron (alat penyaring) ginjal sehingga membuat ginjal tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Apakah puasa aman bagi pasien penyakit ginjal kronis?
Berpuasa bagi penderita penyakit ginjal boleh-boleh saja, tapi Skandis tetap harus berkonsultasi dengan dokter spesialis ginjal. Dokter akan memastikan apakah kondisi tubuh dan ginjal Skandis cukup kuat untuk menjalani puasa Ramadan.
Bagi pasien penyakit ginjal, pemeriksaan medis sebelum berpuasa penting dilakukan karena ada beberapa risiko yang bisa dialami. Beberapa penelitian menemukan berpuasa bagi pasien sakit ginjal kronis stadium 4 dan akhir bisa mengakibatkan kerusakan ginjal, risiko penyakit jantung, perburukan fungsi ginjal dan gagal ginjal akut.
Skandis dapat didiagnosis memiliki gagal ginjal kronis jika mengalami penurunan fungsi ginjal yang terjadi selama kurang lebih tiga bulan secara berturut-turut. Menurut riset terbaru Clinical kidney journal (2021) pasien penyakit ginjal kronis stadium 1 – 3 masih diperbolehkan menjalani puasa dengan pengawasan ketat.
Namun, pasien stadium 4 dan akhir tidak disarankan untuk berpuasa karena memiliki risiko komplikasi yang tinggi. Jika Skandis memiliki penyakit ginjal kronis, penting untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu apabila berencana berpuasa. Dokter biasanya akan memberikan rekomendasi yang sesuai berdarsarkan stadium dan tingkat keparahan penyakit ginjal Skandis.
Nah Skandis itulah Manfaat Berpuasa untuk Kesehatan Ginjal Semoga bermanfaat!
Artikel ini telah tayang di hellosehat.com dengan judul “Manfaat Berpuasa untuk Kesehatan Ginjal”