Hello Skandis!
“Puasa bermanfaat untuk kesehatan tubuh, salah satunya mengurangi risiko dan mengatasi stroke. Jika dilakukan dengan cara yang tepat, puasa bisa memberi manfaat untuk pengidap stroke.”
Puasa memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh. Umumnya, masyarakat awam mengetahui manfaat puasa untuk menurunkan berat badan dan memperlancar pencernaan tubuh.
Tetapi, ternyata tidak hanya itu, puasa juga membantu mengurangi risiko stroke dan membantu penyembuhan bagi seseorang yang mengidap stroke. Banyak manfaat puasa untuk pengidap stroke. Ahli medis menyatakan, puasa berdampak positif dalam meminimalisir risiko stroke.
Apa Saja Manfaat Puasa untuk Pengidap Stroke?
Berikut manfaat puasa untuk pengidap stroke, yaitu:
1. Menghindari obesitas
Obesitas adalah penyebab utama penyakit stroke. Tentu saja, ketika puasa makanan yang bisa kamu konsumsi berkurang. Waktu makan juga lebih terjadwal daripada hari-hari biasanya ketika makanan apapun bisa kamu konsumsi kapan pun.
Dengan membatasi asupan makanan, obesitas bisa terhindari dan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh jadi lebih seimbang.
2. Menurunkan kadar gula darah dan lemak
Ketika Skandis berpuasa, jumlah kalori yang kamu konsumsi rata-rata akan berkurang. Kuantitas makanan juga dalam kasus tertentu bisa mengurangi kadar gula darah dan lemak. Hal ini terjadi karena waktu makanan yang terbatas juga akan membatasi jumlah makanan yang masuk.
Seseorang umumnya akan memprioritaskan nutrisi seperti karbohidrat dan protein daripada makanan manis ketika puasa. Tujuan dari perubahan ini adalah untuk memastikan tubuh memiliki cukup energi untuk beraktivitas selama berpuasa.
Pola makan yang lebih baik ini dapat menurunkan kadar gula darah dan lemak yang masuk ke tubuh.
3. Mencegah penumpukan plak aterosklerosis
Aterosklerosis adalah hal yang terjadi ketika pembuluh darah arteri mengalami penyumbatan karena adanya plak di dinding pembuluh darah. Plak ini bisa muncul dari lemak atau kolesterol.
Puasa bisa mencegah hal ini dengan meminimalisir jumlah makanan mengandung lemak dan kolesterol yang seseorang konsumsi.
4. Puasa meningkatkan metabolisme tubuh
Manfaat puasa untuk pengidap stroke berikutnya, yaitu meningkatkan metabolisme tubuh. Ketika puasa, organ tubuh akan memiliki waktu yang lebih banyak untuk mencerna makanan.
Baca Juga:
- 10 Makanan untuk Penderita Stroke yang Aman dan Tepat
- Mengenal Gejala Stroke Ringan dan Cara Mencegahnya
- Penting! Inilah Pertolongan Pertama yang Harus Dilakukan Jika Keluarga Terserang Stroke
Nah, apabila terjadi masalah metabolisme, tubuh juga bisa memperbaikinya dengan luang saat kamu berpuasa. Penelitian menunjukkan, puasa dalam waktu yang sedikit bisa meningkatkan metabolisme hingga 14 persen.
5. Menghindari dari penyakit pemicu stroke
Selain obesitas, stroke juga bisa terjadi karena penyakit diabetes, penyakit jantung, dan darah tinggi. Jenis-jenis penyakit ini bisa terjadi karena pola makan yang tidak sehat.
Oleh karena itu, puasa bisa menjadi sarana untuk memperbaiki pola makan dan membantu tubuh tetap sehat sehingga terhindar dari penyakit-penyakit tersebut.
Tips Melaksanakan Puasa untuk Pengidap Stroke
Setelah Skandis tahu manfaat puasa untuk pengidap stroke, Skandis juga perlu tahu kiat-kiat melakukannya dengan aman dan tepat. Pertama, tentu saja pengidap stroke sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Ada jenis stroke tertentu yang komplikasinya dapat menghalangi Skandis untuk berpuasa. Jangan paksakan diri untuk berpuasa jika kondisi kesehatan telah menurun.
Selain itu, pengidap stroke juga harus tetap menjaga pola makan saat puasa dengan baik. Konsumsi banyak sayur-sayuran, buah-buahan, dan protein. Ada berbagai Makanan Sehat yang Dapat Mencegah Stroke Hemoragik yang bisa Skandis cari tahu lebih lanjut Selain itu, pastikan pula Skandis menjauhi makanan bersodium tinggi, mengandung kolesterol tinggi, dan lemak jenuh.
Itulah manfaat puasa untuk pengidap stroke dan tips untuk melaksanakannya. Semoga bermanfaat yah Skandis!
Artikel ini telah tayang di halodoc.com dengan judul “Kenali Manfaat dan Tips Berpuasa bagi Pengidap Stroke”