Mimisan sering terjadi pada anak-anak meskipun biasanya tidak berlangsung lama. Sehingga tidak perlu Skandis khawatirkan. Kecuali perdarahan yang terus-menerus, berulang, atau sangat berat mungkin memerlukan perhatian medis. dikutip dari berbagai sumber.
Istilah lain mimisan adalah epistaksis. Sekitar 60 persen orang akan mengalami mimisan di beberapa titik selama hidup mereka. Namun, mimisan terjadi umumnya pada anak-anak berusia antara 2 hingga 10 tahun dan pada orang tua berusia 50 sampai 80 tahun. Yuk ketahui apa saja penyebab mimisan tiba-tiba pada Si Kecil dan cara mengatasinya. Simak sampai selesai, Skandis.
Mengenali mimisan
Epistaksis atau mimisan adalah ketika kehilangan darah dari jaringan yang melapisi bagian dalam hidung. Kombinasi udara kering dan pembuluh darah kecil yang melapisi permukaan bagian dalam hidung sering menyebabkan mimisan. Meski kadang membuat was-was, mimisan biasanya tidak perlu dikhawatirkan.
Sebuah ulasan di My Clevelandclinic menjelaskan, “mimisan artinya kehilangan darah dari jaringan yang melapisi bagian dalam hidung. Hal ini dapat terjadi pada satu atau kedua lubang hidung. Biasanya, itu hanya mempengaruhi satu lubang hidung.”
Hidung memiliki banyak pembuluh darah kecil di dalamnya. Pembuluh ini membantu menghangatkan dan melembabkan udara yang Skandis hirup. Tapi mereka terletak dekat dengan permukaan bagian dalam hidung.
Ketika udara bergerak melalui hidung, itu bisa mengeringkan dan mengiritasi pembuluh darah. Ini membuat mereka sangat mudah terluka atau patah, menyebabkan mimisan. Meski mengganggu, kebanyakan mimisan tidak serius.
2 Jenis mimisan
Terdapat dua jenis mimisan berdasarkan lokasi perdarahan. Yaitu:
1. Mimisan bagian depan (anterior)
Mimisan anterior dimulai di bagian depan hidung, di bagian bawah dinding yang memisahkan kedua sisi hidung (septum).
Kapiler dan pembuluh darah kecil di area depan hidung ini cukup rapuh dan mudah pecah serta berdarah. Ini adalah jenis epistaksis yang paling umum dan biasanya tidak serius. Mimisan ini lebih sering terjadi pada anak-anak, dan biasanya mimisan jenis ini dapat diatasi sendiri di rumah.
2. Mimisan posterior
Mimisan posterior terjadi karena terdapat kerusakan pembuluh darah pada bagian belakang, sehingga menyebabkan perdarahan yang lebih hebat dibandingkan mimisan anterior.
Menurut ulasan Healthline, pendarahan yang terjadi karena mimisan posterior tidak hanya dari lubang hidung, namun dapat menyebabkan darah mengalir hingga ke tenggorokan.
Biasanya, mimisan posterior terjadi kurang lebih hingga 20 menit atau setelah mengalami cedera parah pada bagian hidung. Mimisan jenis ini lebih banyak terjadi pada orang dewasa.
Baca Juga- Kebiasaan Buruk yang Dilakukan Anak-anak Ini Sebabkan Gigi Tonggos
- Anak Bisa Meninggal Karena Heatstroke Saat cuaca Panas, Ini Pencegahnya
- 7 Penyebab Anak Menjadi Pelaku Kekerasan
7 Penyebab mimisan tiba-tiba pada Si Kecil
Melansir dari buku Mengatasi Gawat Darurat pada Anak,dr.Kurniawan Taufiq Kadafi, M.Biomed, Sp.A(K). Faktor penyebab mimisan terbagi menjadi dua.
“Pertama faktor lokal, yang hanya berhubungan dengan kelainan di hidung. Faktor ini menjadi penyebab sebagian besar kasus mimisan pada anak. Faktor kedua adalah faktor sistemik. Yaitu kejadian mimisan yang menyangkut sistem tubuh lainnya. Faktor ini disebutkan dapat menyebabkan mimisan dengan keadaan gawat darurat.” Ujarnya
Sementara mengutip dari Healthline, penyebab mimisan pada anak adalah karena hal berikut:
1. Udara kering
Apakah itu udara dalam ruangan yang dipanaskan atau iklim yang kering, penyebab paling umum mimisan pada anak-anak adalah udara kering yang mengiritasi dan mengeringkan membran hidung.
2. Menggaruk atau mengupil
Ini merupakan penyebab paling umum dari mimisan. Mengiritasi hidung dengan menggaruk atau mengupil bisa membuat pembuluh darah rentan mengalami perdarahan.
3. Trauma
Ketika seorang anak mengalami cedera pada hidung, itu dapat memicu mimisan. Sebagian besar bukan masalah, tetapi Skandis harus mencari perawatan medis jika Skandis tidak dapat menghentikan perdarahan setelah 10 menit. Skandis juga harus membawa anak ke dokter jika khawatir tentang cedera secara keseluruhan.
4. Pilek, alergi, atau infeksi sinus
Penyakit apa pun yang termasuk gejala hidung tersumbat dan iritasi dapat menyebabkan mimisan.
5. Infeksi bakteri
Ini dapat menyebabkan daerah yang sakit, merah, dan berkerak di kulit tepat di dalam hidung dan di depan lubang hidung. Infeksi ini dapat menyebabkan perdarahan.
6. Pembekuan darah atau pembuluh darah abnormal
Jika anak Skandis mengalami mimisan yang tidak terkait dengan penyebab pembukuan darah atau mungkin mengalami pemuluh darah abnormal, sampaikan kekhawatiran Skandis kepada dokter.
7. Terlalu sering menggunakan semprotan hidung
Sering menggunakan semprotan hidung untuk mengobati hidung gatal, berair, atau tersumbat dengan jenis antihistamin dan dekongestan bisa menyebabkan selaput hidung kering, Sehingga memicu mimisan.
Source : https://www.msn.com/id-id/gayahidup/keluarga/7-penyebab-mimisan-tiba-tiba-pada-anak-dan-cara-mengatasinya-di-rumah/ar-AA1cFOur?cvid=abe2a5213c5a409cc7904e629fd3949c&ocid=winp2fptaskbar&ei=7