Tikus adalah hama yang kerap masuk ke rumah melalui lubang-lubang kecil atau juga menggigitinya hingga besar. Begitu masuk ke dalam rumah dan jika tikus dapat menemukan makanan dan air, kemungkinan besar hewan ini akan tinggal dan populasinya bisa berkembang pesat. Melihat tikus menyerang rumah kita memang sangat tidak menyenangkan dan menjijikkan, tetapi yang lebih buruk lagi, hewan pengerat ini dapat menyebabkan kerusakan dengan kebiasaannya menggerogoti, membuat sarang, buang air kecil dan besar, serta berpotensi menyebarkan penyakit. Jika kita merasa ada tikus di rumah, kita bisa melihatnya melalui sejumlah fakta berikut ini.
1. Membuat sarang
Tikus senang memiliki sarang yang bagus, lembut, dan nyaman untuk melahirkan bayi. Jadi, hewan pengerat ini akan menggunakan apa pun yang dapat ditemukan seperti koran bekas, pakaian, kain yang disimpan di dalam kardus (mudah dikunyah), tumpukan majalah, atau bahkan berkas-berkas penting. Bahkan drywall, insulasi, dan kabel rumah kita pun tidak aman. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan yang signifikan pada rumah dan berpotensi menyebabkan kebakaran yang menyala dari kabel yang terbuka.
2. Berburu makanan
Sebelum atau setelah membuat sarang, tikus akan berkeliaran di rumah untuk mencari makanan. Saat berkeliaran, hewan pengerat ini buang air kecil dan menjatuhkan kotorannya di sepanjang jalan, mengotori segalanya. Jika tikus berhasil masuk ke dapur atau tempat penyimpanan makanan, kemungkinan besar hewan ini akan menginjak-injak makanan dan kemasannya. Pada saat kita menyentuh benda-benda tersebut, kita juga akan menyentuh jejak kencingnya. Tikus memiliki gigi yang sangat tajam dan akan mengunyah kemasan untuk mendapatkan makanan. Begitu masuk ke dalam makanan, hewan ini berpotensi menjadi sumber berbagai penyakit, termasuk:
- Salmonellosis: Penyakit yang ditularkan ketika seseorang makan atau minum makanan atau air yang terkontaminasi oleh kotoran hewan pengerat yang dapat menyebabkan diare, demam, dan kram perut.
- Penyakit serius lainnya: Menurut Centers for Disease Control, hewan pengerat tertentu juga dapat secara langsung menularkan penyakit seperti sindrom paru hantavirus, demam berdarah dengan sindrom ginjal, demam Lassa, leptospirosis, choriomeningitis limfositik, demam berdarah, dan demam akibat gigitan tikus.
3. Mencari sumber air
Tikus membutuhkan air untuk bertahan hidup. Beberapa makanan akan menyediakan air untuk, tetapi hewan ini juga membutuhkan air sendiri. Karena cerdik, tikus akan meminum air di mangkuk yang ditinggalkan di lantai untuk kucing atau anjing, air yang terdapat di dasar pot tanaman, atau bak mandi atau wastafel yang pengeringannya lambat.
4. Melahirkan
Tikus adalah hewan yang berkembang biak dengan cepat sehingga populasinya dapat berkembang dengan cepat di dalam rumah atau gedung jika tikus atau curut memiliki makanan, air, dan tempat berlindung yang cukup. Tikus betina mampu memiliki melahirkan 12 anak tikus atau lebih dan anak-anak ini bisa menjadi dewasa dalam waktu tujuh minggu. Jadi, jika kondisinya ideal, populasi tikus dapat meledak hanya dalam beberapa bulan.
Source : https://lifestyle.kompas.com/read/2023/05/01/150000120/4-fakta-tentang-tikus-di-dalam-rumah?page=all#page2