Gagal ginjal adalah kondisi ketika satu atau kedua ginjal tidak dapat berfungsi dengan baik. Penyakit ini bisa bersifat sementara dan berkembang dengan cepat hingga menyebabkan komplikasi serius, seperti gagal ginjal akut.
Di sisi lain, gagal ginjal kronis merupakan kondisi jangka panjang yang secara perlahan memburuk seiring waktu. Penyakit ini sering kali dialami oleh mereka yang memiliki diabetes atau tekanan darah tinggi.
Namun, tanpa disadari, ada beberapa kebiasaan sepele yang bisa meningkatkan risiko gagal ginjal, bahkan di usia muda. Berikut adalah 10 kebiasaan yang sebaiknya Skandis hindari agar ginjal tetap sehat.
1. Terlalu Sering Mengonsumsi Makanan Olahan

Menurut studi yang dikutip dari National Kidney Foundation tahun 2022, orang yang mengonsumsi makanan olahan dalam jumlah besar memiliki risiko 24 persen lebih tinggi terkena penyakit ginjal.
Makanan olahan biasanya mengandung bahan tambahan seperti gula tambahan, karbohidrat olahan, lemak tidak sehat, serta kadar natrium yang tinggi.
2. Kurang Minum Air

Asupan air yang cukup sangat penting bagi kesehatan ginjal. Jika tubuh kekurangan cairan, ginjal akan bekerja lebih keras dan berisiko mengalami kerusakan, terutama jika Skandis sering beraktivitas fisik atau berada di cuaca panas.
Air juga berperan dalam membuang limbah dari tubuh, mencegah batu ginjal, serta meningkatkan efektivitas pengobatan infeksi saluran kemih (ISK).
3. Kurang Tidur

Tidur yang cukup tidak hanya penting untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan, tetapi juga berpengaruh pada fungsi ginjal. Siklus tidur-bangun membantu mengoordinasikan kerja ginjal selama 24 jam. Jika pola tidur berantakan, fungsi ginjal bisa terganggu.
4. Terlalu Banyak Konsumsi Gula

Konsumsi gula berlebih dapat meningkatkan risiko obesitas, yang pada akhirnya memicu tekanan darah tinggi dan diabetes—dua faktor utama penyebab penyakit ginjal.
5. Konsumsi Daging Berlebihan

Protein sangat penting bagi tubuh untuk membangun otot, mempercepat penyembuhan, serta meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Namun, konsumsi daging merah dalam jumlah besar bisa meningkatkan kadar asam dalam tubuh, yang membebani kerja ginjal.
Sebagai alternatif, pilihlah sumber protein yang lebih sehat seperti ikan, ayam tanpa kulit, dan produk susu rendah lemak.
6. Duduk Terlalu Lama

Menurut penelitian yang dikutip dari CNBC Indonesia, kebiasaan duduk dalam waktu lama berkaitan dengan peningkatan risiko penyakit ginjal.
Meskipun belum diketahui secara pasti bagaimana hubungan antara kurangnya aktivitas fisik dan kesehatan ginjal, tetap bergerak aktif bisa membantu meningkatkan sirkulasi darah dan mengoptimalkan kerja ginjal.
7. Sering Mengonsumsi Obat Pereda Nyeri

Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) seperti ibuprofen dan aspirin memang bermanfaat untuk meredakan nyeri, tetapi penggunaan berlebihan dapat merusak ginjal, terutama jika Skandis sudah memiliki riwayat penyakit ginjal sebelumnya.
Sebaiknya, konsumsi obat pereda nyeri hanya sesuai dosis yang dianjurkan oleh dokter.
8. Malas Berolahraga

Olahraga secara rutin memiliki banyak manfaat, termasuk menjaga berat badan, tekanan darah, serta kadar kolesterol tetap stabil—semua faktor yang berperan dalam kesehatan ginjal.
Penelitian menunjukkan bahwa penderita penyakit ginjal yang rutin berolahraga memiliki risiko kematian 50 persen lebih rendah dibandingkan mereka yang tidak aktif secara fisik.
9. Terlalu Banyak Konsumsi Garam
-article-1678371680.jpg?w=1200)
Makanan tinggi garam dapat meningkatkan tekanan darah yang berdampak buruk bagi kesehatan ginjal. Sebaiknya, batasi asupan natrium dalam makanan sehari-hari dan pilih alternatif bumbu yang lebih sehat.
10. Sering Menahan Buang Air Kecil

Kebiasaan menahan buang air kecil dapat menyebabkan batu ginjal, terutama pada orang yang memiliki riwayat kondisi tersebut atau memiliki kadar mineral tinggi dalam urine.
Selain itu, sering menahan pipis juga dapat memicu infeksi saluran kemih yang berdampak negatif pada kesehatan ginjal dalam jangka panjang.
KesimpulanBanyak kebiasaan sepele yang tanpa disadari dapat berdampak buruk pada kesehatan ginjal. Mulai dari pola makan, kebiasaan sehari-hari, hingga gaya hidup yang kurang aktif bisa meningkatkan risiko gagal ginjal, bahkan di usia muda.
Dengan menerapkan pola hidup sehat, memperhatikan asupan makanan, serta rutin berolahraga, Skandis bisa menjaga kesehatan ginjal dan menghindari risiko gagal ginjal di kemudian hari.
Semoga informasi ini bermanfaat dan bisa menjadi motivasi untuk lebih peduli terhadap kesehatan ginjal!