Hello Skandis!
Skandis, pasti sudah mendengar tentang kebakaran yang melanda Savana Tengger Gunung Bromo atau yang sering disebut Lembah Jemplang akibat satu dari enam flare yang meledak saat sesi foto prewedding.
Kebakaran hebat itu menghanguskan berhektar-hektar permadani alam Bromo yang anggun dan memesona. Tidak hanya itu tapi juga membuat kabut asap pekat karena kebakaran baru bisa dipadamkan di hari ke enam. Pipa-pipa air bersih milik desa sekitar pun ikut rusak sehingga mengisolasi desa untuk memperoleh air bersih.
Savana Bromo telah lama menjadi destinasi wisata alam. Hal ini karena Savana Bromo memiliki hamparan rerumputan hijau yang berpadu indah dengan perbukitan, bukit inilah yang sejak tahun 90-an disebut dengan Bukit Teletubbies. Keindahan penampakan alam Savana Bromo membuat banyak pasangan yang mengabadikan foto prapernikahan mereka disini.
Begitu banyak konsep yang diusung dengan latar belakang Savana Bromo yang memang memiliki pesona tersendiri. Pasangan Denny Caknan dan Bella Bonita serta Joshua Suherman dan Clairine Clay juga melangsungkan foto prewedding mereka disini.
Jika Savana Bromo telah pulih seutuhnya dari kebakaran yang menjadikannya hamparan hitam dan pemerintah setempat telah membuka kembali akses wisata, Skandis bisa menjadikannya pilihan lokasi sesi foto prewedding.
Nah, apa sajakah yang perlu diperhatikan saat melakukan sesi foto di alam terbuka, seperti Savana Bromo, yuk kenali agar sesi foto aman dan menyenangkan:
-
Riset Spot Foto
Baik menggunakan jasa foto profesional atau mandiri, Skandis perlu melakukan survei sebelum akhirnya benar-benar memutuskan untuk menjadikan alam terbuka sebagai lokasi pemotretan. Survei ini akan memberi pengetahuan tentang seberapa aman tempat yang akan digunakan dan di bagian mana saja sesi foto bisa dilangsungkan.
Jika Savana Bromo menjadi pilihan Skandis, maka lokasi yang menjadi rekomendasi adalah di Bukit Teletubbies dan daerah yang terapit antara Pasir Berbisik dan Panajakan Satu. Ingatlah Skandis, di lokasi manapun Skandis akan melakukan sesi foto pranikah sangat wajib untuk mengurus perizinan pada petugas yang mengelola tempat tersebut dan tanyakan prosedur yang harus dijalani.
-
Foto pada Waktu yang Tepat
Berniat outdoor untuk melakukan foto prewedding maka harus memastikan datang di waktu yang tepat. Jangan sampai datang pada siang hari karena justru akan memberi efek silau pada foto.
Waktu terbaik untuk pengambilan gambar di Savana Bromo adalah pada pukul 05-10 pagi karena tidak terik dan bagus untuk mengunci make up. Hal ini juga dapat mempercepat sesi foto karena tidak harus berlama-lama di bawah sinar matahari.
-
Konsep Aman dan Nyaman
Konsep foto tentu harus aman bagi alam dan nyaman untuk pasangan yang akan melangsungkan pernikahan. Usahakan untuk tidak menyusahkan diri sendiri dengan menggunakan konsep busana yang terlalu mewah dan berlebihan karena bisa jadi hal buruk seperti tersangkut ranting, terkena noda saat peragaan foto, hingga bahan pakaian yang menyebabkan suhu tubuh meninggi karena berbenturan dengan suhu alam.
Baca Juga:
- Ingin Foto Kamu Viral Mirip Orang Korea, Berikut Cara Pakai Aplikasi Snow AI Untuk Edit Photo Kamu!
- Tips Menghemat Biaya Pernikahan
- Ingin Menikah? Pastikan Kalian Memiliki 5 Hal Ini!
Carilah konsep yang unik, tidak banyak digunakan, tapi tetap memberi rasa nyaman bagi Skandis. Misalkan saja Skandis bisa berpose menggunakan bantuan Jeep jika sesi foto dilaksanakan di Savana Bromo, berlarian di savana dengan casual cloth, atau memanfaatkan pasir berbisik dalam sesi foto.
-
Perhatikan Udara dan Cuaca
Salah satu manfaat riset sebelum melakukan foto selain diatas adalah mengetahui perkiraan suhu udara di lokasi dan cuaca untuk beberapa hari kedepan. Ini sangat bermanfaat sehingga dapat mempercepat proses foto dan memberikan hasil gambar yang maksimal.
Di Savana Bromo suhu udara biasanya berkisar antara 19-20 derajat Celcius pada siang hari. Sebenarnya suhu ini sama dengan suhu AC yang biasanya dinyalakan, namun jika Skandis merasa kedinginan maka cobalah untuk banyak bergerak agar mengurangi rasa dingin.
-
Persiapan Tidak Terduga
Foto di alam terbuka pasti tidak sama dengan di studio yang biasanya lengkap dengan berbagai fasilitas pendukung. Kekurangan melakukan sesi foto di Savana Bromo adalah tidak ada tempat berganti pakaian. Hal ini bisa Skandis siasati dengan berganti pakaian di dalam mobil, tentunya dengan bantuan pasangan untuk mengamankan area sekitar.
Hal lainnya adalah tidak tersedianya tempat sampah. Eits, jangan anggap sepele ya Skandis, karena membuang sampah di alam terbuka sama artinya dengan merusak alam dan ekosistem sekitar. Siapkan wadah baik kantong plastik atau apapun untuk mengumpulkan semua sampah yang dihasilkan dari sesi foto dan bawalah pulang untuk di buang di tempat yang seharusnya.
Siapkan juga peralatan kesehatan ya Skandis, ini sebagai antisipasi terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Sekedar di gigit nyamuk pun Skandis harus waspada karena nyamuk hutan biasanya memiliki gigitan yang mampu memberi efek gatal dua kali lipat dibanding nyamuk biasa.
Ya, itulah beberapa langkah yang harus Skandis perhatikan jika akan melakukan sesi foto di alam terbuka, terutama Savana Bromo. Cukup sekali saja Savana Bromo terbakar karena kelalaian dalam foto prewedding. Selamat berfoto! (Eka Sawitri Rahayu)