Hello Skandis!
Memiliki kulit bersih dan sehat merupakan impian semua orang. Untuk mendapatkan kulit yang sehat, perlu melakukan perawatan kulit yang sesuai dengan kulit wajah. Salah satu nya cara untuk mendapatkan kulit bersih dan cerah adalah dengan mengangkat sel kulit mati yang ada pada wajah. Tentunya hal ini tidak dapat dilakukan dengan mudah, untuk membersihkan sel kulit mati pada wajah Skandis harus melakukan eksfoliasi pada wajah. Tetapi apakah Skandis tahu, kalo Eksfoliasi pada wajah memiliki dua tipe?
Yuk, kita kupas habis tipe eksfoliasi dan apa perbedaannya!
Eksfoliasi Physical dan Chemical
Eksfoliasi merupakan hal terpenting dalam dunia per-skincare an untuk mendapatkan kulit yang bersih, cerah, dan sehat. Eksfoliasi memiliki tugas untuk membantu mengangkat sel-sel kulit mati pada wajah dan membantu untuk meregenerasikan sel kulit baru agar kulit tampak cerah dan sehat. Tetapi tidak semua kulit dapat melakukan eksfoliasi tanpa mengetahui jenis kulitnya terlebih dahulu, jika melakukan eksfoliasi tanpa mengetahui jenis kulit maka dapat merusak skin barrier pada kulit dan menimbulkan masalah kulit seperti jerawat. Terdapat dua jenis eksfoliasi yang dapat dilakukan, Physical dan Chemical.
Eksfoliasi Physical
Eksfoliasi yang satu ini melibatkan penggunaan produk atau alat yang mengandung butiran halus atau memiliki tekstur abrasif untuk secara langsung mengangkat sel kulit mati dari permukaan kulit. Jenis eksfoliasi ini sangat umum dan sering digunakan dalam bentuk scrub atau alat pembersih wajah.
Eksfoliasi physical bekerja dengan cara menggosok kulit secara langsung menggunakan partikel-partikel kecil, seperti gula, biji aprikot, atau microbeads, sehingga sel kulit mati terlepas dari lapisan teratas kulit. Selain itu, ada juga alat eksfoliasi fisik seperti brush wajah atau sponge konjac yang membantu membersihkan pori-pori dan merangsang sirkulasi darah.
Dengan melakukan eksfoliasi wajah secara physical, Skandis dapat memiliki kulit wajah yang terlihat halus dan lembut. Eksfoliasi secara fisik juga dapat membantu untuk membersihkan pori-pori wajah yang menyumbat dan merangsang sirkulasi aliran darah pada wajah untuk membantu meregenerasikan sel kulit baru pada wajah.
Tetapi eksfoliasi ini juga memiliki kekurangannya seperti jika digunakan terlalu sering atau dengan tekanan berlebih, eksfoliasi fisik bisa menyebabkan iritasi, kemerahan, atau bahkan merusak lapisan pelindung kulit. Untuk mereka yang memiliki kulit yang cenderung sensitif atau mudah berjerawat, eksfoliasi secara physical bisa memperburuk kondisi kulit.
Eksfoliasi physical sebaiknya dilakukan 1-2 kali seminggu, tergantung pada jenis kulit. Hindari penggunaan scrub dengan butiran kasar jika kulitmu sensitif atau sedang mengalami peradangan.
Eksfoliasi Chemical
Eksfoliasi yang satu ini tidak menggunakan produk yang mengandung butiran halus untuk mengangkat sel kulit mati pada wajah. Sebaliknya, eksfoliasi yang satu ini menggunakan bahan-bahan aktif seperti asam atau enzim untuk melarutkan sel kulit mati dan memicu regenerasi kulit baru tanpa perlu menggosok kulit secara fisik. Jenis eksfoliasi ini bekerja lebih dalam dan efektif untuk masalah kulit tertentu seperti hiperpigmentasi, jerawat, atau tekstur kulit yang tidak merata.
Eksfoliasi kimia menggunakan bahan-bahan seperti Alpha Hydroxy Acids (AHA), Beta Hydroxy Acids (BHA), dan enzim alami untuk mempercepat pergantian sel kulit. AHA bekerja pada permukaan kulit, sedangkan BHA dapat menembus lebih dalam hingga ke pori-pori untuk membersihkan minyak berlebih dan kotoran.
Manfaat melakukan eksfoliasi wajah dengan chemical tidak hanya untuk mengangkat sel kulit mati. Tetapi juga dapat membantu untuk memperbaiki tekstur kulit wajah, membantu mengangkat kotoran-kotoran yang menyumbat pori-pori pada wajah, dan eksfoliasi yang satu ini tidak terlalu abrasif karena tidak melibatkan gesekan fisik, eksfoliasi kimia lebih lembut di permukaan kulit dan cocok untuk semua jenis kulit, termasuk kulit sensitif.
Adapun juga kekurangan dari eksfoliasi chemical. Seperti dapat menimbulkan potensi iritasi pada kulit jika melakukan eksfoliasi chemical secara berlebihan. Penggunaan berlebihan atau konsentrasi yang terlalu tinggi dari asam dapat menyebabkan iritasi, kemerahan, dan bahkan pengelupasan kulit. Tidak hanya itu, kulit menjadi mudah sensitif terhadap cahaya matahari. Sangat disarankan untuk menggunakan sunscreen setelah melakukan eksfoliasi secara chemical.
Eksfoliasi chemical bisa digunakan 2-3 kali seminggu, tergantung produk dan sensitivitas kulit. Pastikan untuk selalu menggunakan produk eksfoliasi yang sesuai dengan jenis kulitmu dan hindari penggunaan eksfoliator dengan konsentrasi asam yang terlalu tinggi, terutama jika baru pertama kali mencobanya.
Perbedaan Eksfoliasi Physical dan Chemical
Selain dari bentuk tekstur eksfoliasinya, Eksfoliasi physical dan chemical juga memiliki perbedaan lainnya. Eksfoliasi physical merupakan bentuk eksfoliasi yang cocok untuk mereka yang memiliki jenis kulit yang normal, kasar, atau kusam. Eksfoliasi physical juga disarankan untuk dilakukan sebanyak 1-2 kali dalam seminggu.
Sedangkan eksfoliasi chemical merupakan eksfoliasi yang cocok untuk mereka yang memiliki kulit dengan tipe kering, berjerawat, berminyak, hingga sensitif. Eksfoliasi secara chemical ini juga diwajibkan hanya dilakukan sebanyak 2-3 kali dalam seminggu tergantung dengan jenis kulit yang dimiliki.
Eksfoliasi adalah bagian penting dalam rutinitas perawatan kulit yang membantu menjaga kulit tetap sehat, bercahaya, dan bebas dari sel kulit mati. Baik eksfoliasi fisik maupun kimia memiliki manfaatnya masing-masing, tergantung pada kebutuhan kulitmu. Pastikan untuk memilih jenis eksfoliasi yang paling sesuai dengan kondisi dan jenis kulit, serta tidak berlebihan dalam melakukannya agar kulit tetap terlindungi dan tidak iritasi.
Baca juga: