Hello Skandis!
Tahun 2024 pasar modal akan dhihadapkan pada berbagai macam sentimen baik dari dalam dan luar negeri. Namun demikian, sentimen positif akan mendominasi pasar modal tahun depan.
Di antaranya, potensi penurunan suku bunga The Fed hingga adanya potensi kenaikan daya beli akibat penyelenggaraan pesta demokrasi atau pemilu. Di tahun depan menjadi tahun yang lebih baik dari 2023. Harapannya ketidakpstian bisa berkurang meskipun ada sisi yang tidak berubah
Beberapa sentimen yang membayangi pasar modal di antaranya, tensi geopolitik, seperti hubungan Ukraina dan Rusia, serta perang Israel dan Hamas. Dia bilang, pelaku pasar mengkhawatirkan adanya keberpihakan. Ini menjadi perhatian khusus yang menambah ketidakpastian di pasar saat ini, karena yang dikawatirkan adalah keberpihakan.
Di sisi lain, mengenai inflasi yang mulai terkendali baik di AS maupun di Eropa. Ini menunjukkan bahwa era suku bunga tinggi akan segera berakhir dan ada peluang besar mengenai penurunan pada tahun depan.
Dengan adanya penurunan tren suku bunga, maka akan mendorong pasar lebih bergairah. Mengenai kondisi tahun politik, Maximilianus menilai akan mendukung daya beli di masyarakat serta meningkatkan perputaran uang. Kondisi pemilu diperkirakan akan menambah daya beli dan perputaran uang juga akan meningkat.
Dengan sentimen tersebut, instrumen invetasi apa yang cocok untuk tahun depan, apakah obligasi atau saham? Maximilianus menjelaskan, pergerakan harga obligasi terdongkrak naik karena penurunan tingkat suku bunga. Dia juga menekankan bahwa meskipun ada sentimen positif dengan potensi penurunan suku bunga, namun kepastian belum menghilang.
Kepastian belum menghilang, hanya berkurang. Investor masih sedikit cemas dengan tahun 2024, di sisi lain obligasi merupakan pilihan utama, lalu dilanjutkan dengan saham. Maximilianus menjelaskan, adanya pemilu dan potensi penurunan suku bunga akan mendorong harga saham mengalami kenaikan seiring dengan adanya window dressing akhir tahun ini.
Akhir tahun ini terlihat mulai ada angin segar dari window dressing, diharapkan saham-saham akan reli. Beberapa sektor yang potensial diantaranya dari sektor konsumer, telekomunikasi, hingga perbankan. Sektor-sektor konsumer seperti saham ICBP, INDF, MYOR, dan UNVR.
Sektor konsumer dinilai memainkan peran yang cukup besar pada tahun poltik mengingat daya beli masyarakat akan tinggi di masa-masa pemilu. Sementara itu, saham-saham blue chip perbankan buku IV juga dinilai memiliki potensi yang menjanjikan, mengingat nilai transaksi yang tinggi di tahun politik, sejalan dengan jumlah transaksi perbankan yang juga diperkirakan akan mengalami peningkatan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com Klik untuk baca: “Mau Investasi di 2024, Baiknya Pilih Saham atau Obligasi?”.