Hello Skandis!
Diare merupakan salah satu gangguan pencernaan yang bisa menimpa siapa saja. Tentu ada beragam penyebab diare ini. Selain penurunan imun tubuh, diare juga bisa disebabkan karena bakteri yang masuk pada pencernaan.
Bisa jadi karena alat makan yang tidak higienis atau bahan makanan yang tidak berish saat dicuci. Selain itu cara menyimpan makanan bisa juga loh jadi penyebab diare. Makanan yang tidak disimpan sempurna bisa saja dihinggapi lalat yang menyebarkan bakteri. Skandis tentu perlu segera mengatasinya.
6 Makanan yang Harus Dihindari saat Diare
Tak hanya obat, memperhatikan jenis makanan yang dikonsumsi pun jadi hal yang perlu Skandis perhatikan. Pasalnya beberapa makanan yang dikira sehat ternyata bisa menjadi penyebab diare Skandis semakin parah loh. Inilah beberapa makanan yang cenderung memperparah diare dilansir dari Insider. Apa saja ya?
1. Makanan tinggi lemak
Makanan yang memiliki kandungan lemak tinggi dapat memperburuk diare, sehingga menyebabkan lebih banyak buang air besar serta tinja yang berminyak dan berbau. Hal ini bisa terjadi karena diare terkadang dapat memengaruhi kemampuan tubuh Skandis dalam menyerap lemak untuk sementara.
Lemak biasanya membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna sehingga memperlambat pergerakan makanan melalui sistem Skandis. Namun, jika tubuh Skandis tidak mampu mencerna lemak, makanan dapat melewati sistem Skandis lebih cepat.
Makanan dengan kandungan lemak tinggi harus dihindari sampai fungsi usus kembali normal setelah diare parah. Beberapa makanan yang harus dihindari antara lain gorengan, hidangan daging dengan tambahan lemak atau kandungan lemak tinggi, kacang-kacangan, dan saus atau dressing krim
2. Produk susu
Skandis mungkin tidak dapat mencerna produk susu dengan baik saat Skandis menderita diare, dan terkadang hingga beberapa minggu atau bulan setelah penyakit Skandis. Produk susu yang harus dihindari antara lain susu, keju, krim, dan mentega.
Namun yogurt merupakan pengecualian karena merupakan probiotik yang dapat membantu mengobati diare, kata Mundkur. Yoghurt polos adalah yang terbaik karena tambahan gula dalam yogurt rasa tidak mudah dicerna usus selama episode diare.
3. Makanan pedas
Makanan dan bumbu pedas dapat mengiritasi sistem pencernaan dan menambah ketidaknyamanan Skandis, jadi hindari makanan tersebut saat Skandis sedang diare. Apalagi yang membuat makanan pedas jadi turun mungkin juga membuat pedasnya keluar lagi.
Oleh karena itu, bantulah pantat Skandis dan bumbui makanan Skandis hanya dengan garam atau herba, karena hal itu dapat membantu mengisi kembali kadar elektrolit Skandis.
4. Makanan manis
Gula dapat memperparah diare karena menyebabkan usus mengeluarkan banyak air sehingga mengakibatkan tinja encer. Hindari makanan dan minuman manis, bahkan yang mengandung pemanis buatan seperti stevia dan aspartam, seperti makanan yang dipanggang, permen, dan soda saat Skandis sedang diare.
5. Makanan penyebab gas
Makanan tertentu cenderung menimbulkan gas dan sebaiknya dihindari saat Skandis menderita diare, karena dapat memperburuk diare dan menambah ketidaknyamanan Skandis.
Makanan tersebut antara lain kacang-kacangan dan polong-polongan, seperti kacang merah dan buncis, karena tinggi serat dan mengandung rafinosa tertentu, gula kompleks yang sulit dicerna.
Sayuran seperti brokoli, kubis, kembang kol, dan kubis Brussel, karena juga mengandung rafinosa. Mengunyah permen karet termasuk juga karena dapat membuat Skandis menelan banyak udara sehingga menimbulkan gas.
6. Salad
Serat tidak larut dalam salad dapat mengiritasi lapisan saluran pencernaan, namun tidak masalah jika Skandis mengonsumsi sayuran lunak yang dimasak seperti wortel.
Nah Skandis, itulah jenis makanan yang tidak boleh di konsumsi pada saat diare. Semoga informasi ini bermanfaat.
Artikel ini telah tayang di msn.com dengan judul: “Sehat Sih Tapi Jangan Dimakan saat Diare, Bikin Tambah Buruk Kondisi”