Berikut rentetan peristiwa kudeta militer yang pernah terjadi di seluruh dunia dan mengubah jalannya sejarah, seperti yang dilansir dari berbagai sumber: Baca juga: Apa Maksud dari Kudeta Militer?
1. Kudeta militer Kuba
Pada 1933, Fulgencio Batista memimpin pemberontakan yang dikenal dengan Revolt of the Sergeants, sebagai bagian dari kudeta militer yang menggulingkan pemerintahan Gerardo Machado. Mantan kolonel Kuba ini memegang kekuasaan sebagai presiden dari 1940 sampai 1944. Setelah itu Batista pindah ke Florida.
Fulgencio Batista kemudian kembali ke Kuba pada 1952 untuk berpartisipasi dalam pemilu. Namun 3 bulan sebelum pemungutan suara, Batista kembali mengorganisir kudeta militer ketika ia melihat ada kemungkinan kekalahan. Fulgencio Batista digulingkan pada tahun 1959 dalam Revolusi Kuba yang dipimpin oleh Fidel Castro.
2. Kudeta militer Indonesia
Pada 1967, tahun-tahun terakhir Soekarno menjabat sebagai presiden Indonesia setelah kudeta militer terjadi dan kekuasaan pemerintahan diambil alih oleh Jenderal Soeharto. Kudeta militer di Indonesia terjadi dengan meningkatnya ketegangan antara militer dan PKI (Partai Komunis Indonesia) hingga banyak nyawa jadi korban, termasuk 7 jenderal.
Di tengah terjadinya aksi pembantaian di Indonesia 1965-1966, Soeharto adalah seorang komandan di cadangan strategis Angkatan Darat. Ia langsung menuding kudeta dilakukan oleh PKI, tetapi tak lama kemudian Soeharto mengambil alih jabatan presiden dan menjadi diktator selama 32 tahun. Suharto mengundurkan diri pada tahun 1998.
3. Kudeta militer Filipina
Pada September 1972, Ferdinand Marcos memberlakukan darurat militer di Filipina untuk mengambil alih kekuasaan pemerintahan Diosdado Macapagal. Pada 21 September, Marcos menandatangani proklamasi yang sebelumnya direncanakan pada 17 September 1972. Hukum dan rezimnya dicabut pada 1981. Baca juga: Kudeta Militer Sudan Berlanjut Protes, 1.300 WNI Akan Dievakuasi Jika Kondisi Memburuk
4. Kudeta militer Libya
Pada 1 September 1969, Muammar Al-Qaddafi, seorang kapten Libya memimpin kudeta militer tak berdarah yang sukses terhadap Raja Libya Idris I. Raja Idris digulingkan dan Qaddafi diangkat sebagai ketua badan pemerintahan baru Libya, Dewan Komando Revolusi.
Qaddafi yang saat itu berusia 27 tahun berkomplot dengan sekelompok sesama perwira untuk menggulingkan Raja Idris, yang dipandang terlalu konservatif dan acuh tak acuh terhadap gerakan untuk persatuan politik yang lebih besar di antara negara-negara Arab. Muammar Qaddafi memimpin Libya hingga 20 Oktober 2011, setelah ia dinyatakan meninggal dibunuh di dekat kampung halamannya di Sirte oleh gerilyawan revolusioner yang berada di bawah kekuasaan National Transitional Council (NTC).
Penggulingan dan pembunuhan terhada Qaddafi dilakukan setelah kerusuhan menyebar ke sebagian besar dunia Arab pada Februari 2011. Protes politik besar-besaran terhadap rezim Qaddafi memicu perang saudara antara kaum revolusioner dan loyalis. Pada Maret, koalisi internasional mulai melakukan serangan udara terhadap kubu Qaddafi di bawah naungan resolusi Dewan Keamanan PBB.
5. Kudeta militer Argentina
Pada 1976, kudeta militer Argentina sayap kanan terjadi untuk menggulingkan pemerintahan presiden Argentina yang berkuasa, Isabel Peron, dan digantikan oleh junta militer. Dalam kudeta militer Argentina ini AS memiliki andil, dengan mantan Menteri Luar Negeri Amerika Henry Kissinger beberapa kali bertemu dengan para pemimpin militer Argentina.
6. Kudeta militer Pakistan
Pada 1977, kudeta militer Pakistaan terjadi dengan sebutan Operation Fair Play untuk menjatuhkan Zulfikar Ali Bhutto. Kudeta militer Pakistan saat itu dipimpin oleh Zia-ul-Haq. Setelah berkuasa, pemerintahan Zia mengeksekusi Bhutto pada 1979. Zia berkuasa sampai kematiannya pada 1988. Baca juga: Aung San Suu Kyi Berikan Kesaksian Pertama sejak Kudeta Militer
7. Kudeta militer Bangladesh
Setelah memperoleh kemerdekaan dari Pakistan pada 1971, pemerintahan Bangladesh telah mengalami serangkaian kudeta. Pada 1982, kudeta militer dipimpin oleh Jenderal Hussain Muhammad Ershad untuk merebut kekuasaan Abdus Sattar. Sattar adalah penerus Ziaur Rahman, yang harus menyerahkan kursinya kepada Ersyad.
Tentara militer mengangkat Khondaker Mostaq Ahmed sebagai presiden (1975), yang kemudian terjadi kudeta lagi yang dilakukan oleh Mayor Jenderal Ziaur Rahman. Pada pemilu 1986, partai politik Ersyad, Jatiyo, memenangkan suara dengan semua partai oposisi memboikot pemilu. Ersyad tetap berkuasa sampai 1990.
8. Kudeta militer Mesir
Kudeta militer Mesir terjadi pada 2013, dipimpin oleh Jenderal Abdel Fattah El-Sisi untuk menggulingkan pemerintah yang berkuasa Mohammed Morsy. Morsy sendiri mulai berkuasa setelah pendahulunya Hosni Mubarak terpaksa mengundurkan diri dari posisinya. Dalam aksi kudeta militer pendukung pro-Morsy dan mereka yang merupakan bagian dari Ikhwanul Muslimin dibunuh. El-Sisi tetap berkuasa hingga sekarang.
9. Kudeta militer Thailand
Pada 2014, terjadi kudeta militer di Thailand yang ke-12 sejak 1932. Pihak militer dipimpin Prayut Chan-o-cha menggulingkan pemerintah sementara Thailand, Niwatthamrong Boonsongpaisan, dan memberlakukan darurat militer. Militer juga membentuk junta, dan mantan raja Thailand Bhumibol Adulyadej secara resmi menunjuk Prayut untuk menjalankan negara.
10. Kudeta militer Myanmar
Pada 1962, kudeta militer hampir tidak berdarah terjadi di Myanmar dipimpin oleh Jenderal Ne Win untuk merebut kekuasaan pemerintah U Nu. Ne Win pernah memimpin pemerintahan sementara dan kemudian menyerahkan kekuasaan kepada U Nu. Kurang dari 2 tahun setelah itu, Ne Win merebut kekuasaan dan menjadi kepala negara sekaligus Perdana Menteri. Junta militer yang dipimpin Ne Win berkuasa di Myanmar hingga 2011. Pada 1 Februari 2021, kudeta militer kembali terjadi.
Saat ini dipimpin oleh Aung Min Hlaing untuk mengambilalih pemerintahan sipil yang berkuasa di bawah kepemimpinan Aung San Suu Kyi. Kudeta militer kali ini di Myanmar telah banyak menelan bnayak korban hingga 1.000 jiwa, dan masih berlangsung hingga kini.
11. Kudeta militer Sudan
Rakyat turun ke jalan menggelar protes menentang kudeta Sudan.(AFP/ASHRAF SHAZLY) Kudeta militer terbaru terjadi di Sudan, pada 25 Oktober 2021, imbas dari krisis politik di negara Afrika Utara selama bertahun-tahun. Jenderal militer tertinggi Abdel Fatah Al-Burhan mengumumkan keadaaan darurat dan membubarkan pemerintahan transisi demokrasi negara yang dipimpin oleh Perdana Menteri Abdalla Hamdok.
Jenderal Al-Burhan juga mengumumkan pembentukan pemerintah baru setelah tentara militer menahan para pemimpin sipil. Pengumuman Jenderal Al-Burhan dalam pidato yang disiarkan televisi muncul setelah militer menahan tokoh-tokoh pemerintah, yang memimpin transisi menuju demokrasi sejak penggulingan presiden otokratis Omar Al Bashir pada April 2019.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “11 Negara yang Pernah Alami Kudeta Militer”, Klik untuk baca: https://www.kompas.com/global/read/2021/11/06/030958970/11-negara-yang-pernah-alami-kudeta-militer?page=all. Penulis : Shintaloka Pradita Sicca Editor : Shintaloka Pradita Sicca