
MENGENAL KAKTUS TANAMAN HIAS
Tanaman kaktus adalah salah satu tanaman hias yang masuk dalam keluarga cactaceae. Tanaman ini dapat tumbuh pada waktu yang lama tanpa air dan biasanya ditemukan di daerah kering seperti gurun. Kaktus memiliki akar yang panjang untuk mencari air dan akan memperluas penyerapan air dalam tanah. Air tersebut kemudian akan disimpan dalam ruang di bagian batangnya. Meskipun tidak terlihat, kaktus juga memiliki daun, yakni berbentuk duri-duri di bagian batangnya yang bisa mengurangi penguapan. Itulah sebabnya tanaman ini bisa bertahan lebih lama tanpa air. Mungkin Skandis sulit membedakan antara tanaman kaktus dan sukulen karena memang termasuk juga dalam golongan tanaman sukulen karena kemampuannya untuk menyimpan air d dalam batang. Batang kaktus dapat menampung volume air yang besar dan memiliki bentuk yang bervariasi. Karakteristik kaktus akan membuka stomatanya di malam hari ketika cuaca lebih dingin dibandingkan siang hari yang lebih terik. Saat malam hari, kaktus akan mengambil karbondioksida dari lingkungan sekitarnya dan kemudian menyimpannya di vakuola untuk keperluan fotosintesis di siang hari. Beberapa jenis kaktus ada yang memiliki duri yang panjang yang berfungsi sebagai pelindung dari herbivore. Kaktus juga bisa memiliki bunga yang indah sebagai alat reproduksi yang tumbuh dari bagian ketiak atau lekukan kaktus dan melekat pada tumbuhan dengan tangkai bunganya. Dalam praktiknya kaktus memiliki manfaat bagi manusia, seperti sumber pangan untuk jenis kaktus opuntia dan tanaman hias yang sekarang sedeng popular di kalangan kolektor tanaman hias. Berkembangnya zaman, kaktus tidak hanya tanaman liar yang hidup di daerah-daerah kering melainkan popular menjadi tanaman hias dengan berbagai jenisnya. Sekarang kaktus menjadi tanaman hias andalan yang banyak digunakan untuk membuat suasana ruangan menjadi minimalis dan estetik. Cara merawat kaktus tanaman hias juga tergolong mudah, tetapi Skandis tetap perlu memahaminya saat memutuskan untuk menanam kaktus sebagai tanaman hias. Ada beberapa jenis kaktus yang bisa Skandis jadikan tanaman hias di ruangan seperti berikut ini:- Acanthocalycium Thionanthum
- Gymnocalycium
- Astrophytum
- Medusa
- Haworthia Cactus Zebra
- Ball Cactus
- Living Rock
- Fairy Castle
- Mistletoe
- Tom Thum

1. Menggunakan Media Tanam Yang Tepat
Saat menanam kaktus tanaman hias, hal pertama yang perlu Skandis perhatikan adalah media tanamnya. Media tanam ini bisa Skandis sesuaikan dengan habitat asli kaktus yang biasa hidup di daerah gersang dan panas. Tanaman hias ini relatif bisa bertahan hidup di tempat kering atau di daerah yang tinggi kandungan pasirnya. Tanaman kaktus juga mudah beradaptasi dengan media tanam yang lumayan asam. Sebenarnya tanaman hias kaktus ini memiliki akar yang lunak sehingga memerlukan media tanam yang porus atau banyak berongga. Berikut ini jenis media tanam yang cocok untuk tanaman hias kaktus:- Pasir yang dicampur dengan sedikit NPK sekitar 5%
- Pasir dan sekam mentah atau bakar dengan perbandingan komposisi adalah 1:1
- Bahan Zeolit yang dicampur dengan pasir pada perbandingan komposisinya adalah 1:1
- Material pasir, humus, dan pupuk kandang dengan perbandingan komposisinya adalah 4:2:1
- Material pasir dan sekam dengan perbandingan komposisinya adalah 1:1
2. Menggunakan Pot Yang Cocok
Setelah sudah menyiapkan media tanaman yang tepat maka Skandis perlu memilih pot yang tepat pula. Pilih jenis pot yang memiliki lubang di bagian bawahnya untuk memastikan air yang disiramkan tidak menggenang di dalam pot dan akan merembes keluar secukupnya. Media tanaman yang dibiarkan terlalu lembab dapat menyebabkan kaktus mudah busuk dan mati. Skandis bisa memilih pot yang berbahan tanah liat, tembikar atau terakota yang memiliki pori-pori untuk menyerap air lebih baik. Skandis bisa sesuaikan ukuran pot dengan ukuran kaktus yang akan di taman. Jika ingin meletakkannya pada ruangan sebagai tanaman hias, Skandis juga bisa menyesuaikan warna pot agar lebih sesuai dengan suasana ruangan. Memilih pot yang tepat juga akan mempengaruhi Susana yang dikeluarkan oleh tanaman hias ini, jadi Skandis perlu mempertimbangkannya.3. Menyiram Kaktus Tanaman Hias
Penyiraman kaktus adalah hal yang penting Skandis perhatikan karena di habitat aslinya kaktus bisa bertahan hidup lebih lama tanpa air. Lalu bagaimana cara yang benar terkait penyiraman tanaman hias kaktus ini? Idealnya intensitas penyiraman kaktus sekitar satu sampai dua minggu sekali. Cara yang bisa Skandis gunakan adalah dengan menyemprotkannya agar tidak terlalu banyak memberi air. Skandis perlu memeriksa jika tanah dalam keadaan kering saat menyemprotnya sebagai tanda bahwa tanaman tersebut sudah membutuhkan air. Jika masih tampak lembab sebaiknya berhenti menyiramnya karena kaktus tidak bisa hidup dengan tanah yang terlalu lembab, apalagi menggenang. Kaktus justru akan mudah busuk dan mati jika terlalu banyak diberi air. Tanaman kaktus ini cocok di tanam di dalam ruangan karena memang tidak terlalu butuh banyak disiram. Kaktus akan menyimpan air di batangnya untuk bertahan hidup lebih lama, jadi cocok untuk Skandis yang suka lupa menyiram atau bisa ditinggal bepergian. Namun berbeda jika kaktus masih berusia muda akan lebih banyak membutuhkan asupan air untuk pertumbuhannya, jadi perlu lebih sering untuk disiram. Skandis cukup menyemprot air ke bagian tanahnya saja karena kaktus menyerap air dengan akarnya bukan batangnya. Jenis kaktus yang ditanam di dalam ruangan dan luar ruangan memiliki sedikit perbedaan dalam penanganannya. Kaktus di luar perlu lebih sering disiram dibandingkan yang ada di dalam ruangan karena ada pengaruh sinar matahari yang lebih besar. Sehingga kaktus kan lebih mudah kering dan membutuhkan banyak air untuk berfotosintesis langsung dengan sinar matahari. Skandis bisa menggunakan alat Moisture meter untuk tips lebih mudah mengetahui kapan harus menyiram kaktus dan seberapa banyak intensitas air yang dibutuhkannya. Alat ini akan mendeteksi kelembaban tanah, pH tanah sampai ke bagian akar, dan juga mengetahui intensitas cahaya yang diterima kaktus. Bisa saja terjadi permukaan tanah terlihat kering padahal di dalam tanahnya sangat lembab. Hal tersebut perlu Skandis perhatikan agar lebih maksimal cara merawat kaktus tanaman hias ini.4. Penyinaran Kaktus Tanaman Hias Yang Sesuai
Perlu Skandis ketahui bahwa tidak semua jenis kaktus tanaman hias itu membutuhkan sinar matahari secara langsung. Itulah sebabnya Skandis perlu memahami perbedaan cara merawat kaktus tanaman hias outdoor dan indoor, yakni pada kebutuhan penyinarannya. Kaktus yang bisa ditanaman di luar ruangan tentu bagi mereka yang membutuhkan banyak sinar matahari. Namun disamping itu kaktus yang ditanam di dalam ruangan juga tetap memerlukan sinar matahari meskipun tidak sebanyak yang hidup di luar ruangan. Kaktus indoor dapat Skandis beri penyinaran yang cukup, seperti meletakkannya di dekat jendela sehingga tidak membuatnya terlalu kepanasan. Sinar lampu juga sudah mencukupi untuk kaktus jenis indoor ini. Skandis bisa memperkirakan kaktus dapat terkena sinar matahari sekitar empat sampai enam jam per harinya. Tetap perhatikan asupan penyinaran bagi kaktus agar tetap bisa berfotosintesis namun tidak membuatnya terlalu kering.5. Memberi Pupuk
Gara kaktus tetap bertahan hidup dan subur maka Skandis perlu memberinya pupuk secara rutin. Pemberian pupuk ini akan memenuhi kebutuhan nutrisi kaktus tanaman hias menjadi lebih sehat dan tampak lebih segar. Skandis bisa menggunakan jenis pupuk NPK yang cocok untuk tanaman hias terita yang ada di dalam ruangan. Pupuk jenis ini mengandung komposisi fosfor, nitrogen, dan kalium yang baik untuk kaktus tanaman hias.6. Memperhatikan Kaktus Dari Serangan Hama
Kaktus tanaman hias juga dapat dengan mudah terserang oleh hama, seperti tikus terutama untuk jenis kaktus yang ditanaman di luar ruangan. Selain tikus, ada pula beberapa jenis hama yang dapat menyerang dan mengganggu pertumbuhan kaktus, seperti berikut ini:- Keong atau bekicot bisa menyerang tunas kaktus dan bisa membuat kaktus menjadi mati
- Tungau adalah hama yang bisa muncul ketika musim kemarau dan menurun di musim hujan dan berpotensi mengganggu tanaman hias di halaman rumah
- Kecoa tanah biasanya akan muncul dari sisa tanaman busuk dan pupuk kompos sehingga berpotensi untuk menyerang akar kaktus sampai rusak
- Kutu batok dan kutu wol bisa mengisap cairan kaktus dan akan membuatnya menjadi layu dan perlahan mati
- Cacing bisa menggerogoti akar kaktus sehingga membuatnya perlahan akan mati
- Tikus sangat menyukai buah yang dihasilkan dari beberapa jenis kaktus sehingga bisa menggerogoti batang kaktus yang tidak berduri sampai rusak