Tomat adalah salah satu jenis tanaman yang cocok untuk kamu yang baru mulai berkebun, sebab, cara menanam tomat tidaklah terlalu rumit dan sulit.
Ada banyak manfaat menanam pohon bagi kesehatan, termasuk tomat. Selain buahnya yang memang menyehatkan, kegiatan berkebun atau merawat tanaman juga baik untuk kesehatan fisik serta mental. Dengan berkebun, Skandis pun jadi lebih banyak bergerak sehingga stres perlahan bisa hilang.

Cara Menanam Tomat Untuk Pemula
Kalau punya lahan yang cukup luas, Skandis bisa berkebun atau menanam tomat langsung di tanah, tanpa menggunakan polybag atau pot.
Ini cara menanam tomat di halaman rumah tanpa polybag:
1. Pilih benih tomat yang sehat
Agar budidaya tomat bisa lancar, pastikan Skandis memilih benih tanaman tomat yang bagus. Skandis bisa beli benih di toko atau membuat benih sendiri.

Kalau Skandis memilih untuk membuat benih sendiri, berikut cara menanam tomat dari biji yang bisa dilakukan:
- Pilih tomat yang bagus dan matang pohon
- Potong tomat dan ambil bijinya lalu bersihkan dengan air hingga lendirnya hilang
- Rendam biji-biji tersebut dalam air, lalu pilih biji yang tenggelam untuk dipakai sebagai bibit. Pastikan juga bentuk bijinya bagus dan sempurna (tidak keriput).
- Keringkan biji dan simpan dalam wadah yang kering dan steril hingga waktunya menanam.
2. Pilih lokasi yang tepat
Lokasi terbaik untuk menanam tomat adalah yang paling banyak mendapatkan sinar matahari alias yang paling panas. Jadi, pastikan Skandis memilih lokasi yang tepat sebelum mulai menanam tomat.
Kalau sampai salah lokasi, tomat bisa saja tidak tumbuh dengan maksimal. Pasalnya, tanaman ini tidak terlalu suka dengan kondisi tanah dan lingkungan yang lembap.
3. Perhatikan kedalaman penanaman benih
Cara menanam tomat yang perlu diperhatikan selanjutnya adalah soal kedalaman tanah yang digunakan sebagai lokasi penanaman. Agar tanaman tomat bisa tumbuh dengan baik, tanam benih tomat dalam lubang dengan diameter kurang lebih 45 cm dengan kedalaman kurang lebih 30 cm.
4. Jangan tanam tomat terlalu dekat
Kalau Skandis menanam lebih dari satu benih, beri jarak antarbenih kurang lebih 60 cm. Jika terlalu dekat, pertumbuhan akarnya jadi tidak maksimal.
5. Berikan penyubur tanaman
Agar tomat bisa tumbuh dengan baik, Skandis juga perlu menambahkan penyubur ke tanah. Skandis bisa pakai penyubur sintetik yang banyak dijual.
Sedangkan secara organik, Skandis dapat memanfaatkan kulit telur yang sudah dihancurkan sebagai penyubur alami. Selain bisa memberikan nutrisi untuk tanah, kulit telur yang dihancurkan juga bisa mengusir hama.
6. Waktu terbaik untuk menyiram tomat
Tanaman tomat sebaiknya tidak terlalu sering disiram. Soalnya, jika akarnya terlalu lembap atau basah, tanaman ini justru akan cepat rusak.
Idealnya, tomat yang belum berbuah bisa disiram tiga hari sekali. Setelah berbuah, frekuensi penyiraman bisa dikurangi.
Untuk memastikan tanah sudah bisa disiram, Skandis bisa cek dengan memasukkan jari ke tanah. Kalau kering, maka sudah waktunya disiram.
7. Gunakan penyangga saat tomat mulai tumbuh
Batang tanaman tomat tidak cukup kuat untuk menahan beban buahnya. Itu sebabnya, Skandis perlu menyangganya dengan kayu atau pipa.
Tujuannya, agar buah tidak menyentuh tanah dan mencegahnya cepat busuk ketika berbuah nanti.
8. Sebarkan mulsa di atas tanah
Mulsa atau mulch adalah material penutup permukaan tanah yang berfungsi untuk menjaga kelembapan tanah. Material ini juga berfungsi untuk mencegah pertumbuhan rumput liar yang bisa merusak tanaman.
Skandis bisa sebarkan mulsa lima minggu setelah tanaman tomat pertama kali ditanam.
9. Waktu panen tomat
Berapa lama tomat berbuah? Tomat biasanya bisa dipanen 60-100 hari setelah ditanam, tergantung jenisnya.
Pohon tomat dikatakan siap panen jika buahnya sudah berwarna setidaknya hijau kekuningan. Tepi daun yang menguning dan batang yang mulai kering juga tanda tomat siap panen.
Waktu terbaik untuk memetik tomat adalah saat pagi atau sore hari. Sebab, siang hari dipakai tanaman untuk melakukan fotosintesis. Kalau dipetik saat melakukan fotosintesis, tomat yang dipetik akan cepat layu.
Cara menanam tomat di rumah dengan polybag
Apabila lahan di rumah terbatas, Skandis bisa menanam tomat menggunakan polybag. Caranya sebenarnya tidak terlalu berbeda dengan menanam langsung di lahan.

Baca Juga:
Ini cara menanam tomat di polybag yang bisa Skandis ikuti:
1. Buat lubang di bagian bawah dan samping polybag
Salah satu cara menanam tomat di polybag yang tak boleh terlewat adalah membuat lubang di bagian bawah atau samping kantung.
Ini bertujuan agar air tidak menggenang di dasar kantung dan bisa mengalir dengan baik ke luar.
2. Satu polybag maksimal diisi dua benih
Kalau Skandis memutuskan untuk menanam tomat di polybag, jangan tanam terlalu banyak benih dalam satu kantong. Isi satu polybag maksimal dengan dua benih tomat.
3. Tetap beri penyangga untuk tomat
Tanaman tomat yang ditanam di polybag tetap memerlukan penyangga. Skandis bisa gunakan bambu, kayu, atau pipa.
4. Taruh polybag di tempat terbuka
Satu hal yang penting dan tak boleh terlewatkan dari cara menanam tomat yang benar adalah menempatkannya di tempat terbuka yang banyak sinar matahari.
Membudidayakan tomat di area yang banyak menerima sinar matahari akan membuat buahnya semakin manis dan harum.
5. Siram tomat di waktu yang tepat
Tomat yang ditanam di dalam polybag idealnya disiram sebanyak 2-3 kali seminggu. Akan tetapi, kalau udara sedang panas-panasnya, Skandis perlu menyiramnya setiap hari.
Baca Juga:
- 9 Tanaman Pengusir Nyamuk dan Serangga, Pastikan Ada di Apartemen
- Tips Merawat Tanaman Sukulen untuk Pemula
Cara merawat tanaman tomat

Ada beberapa cara merawat tanaman tomat yang perlu kamu perhatikan agar bisa panen dengan sukses, seperti berikut ini:
- Taruh tanaman di tempat yang terkena sinar matahari secara langsung
- Jangan terlalu cepat meletakkan mulsa. Tunggu hingga tanah sudah cukup hangat, biasanya beberapa minggu setelah penanaman dimulai
- Saat pohon tomat sudah mulai tumbuh tinggi, potong daun di bagian paling bawah. Ini adalah daun tua yang tumbuh di awal dan paling berisiko mengalami kerusakan atau diserang jamur. Jadi, harus dipangkas sebelum merusak bagian pohon yang lain
- Cabut tunas yang tumbuh di antara dua batang tomat saat pohon sudah mulai tinggi. Tunas ini tidak akan menghasilkan buah, tapi tetap mengambil energi dari pohon
- Siram tomat secara teratur. Jangan terlalu sering atau terlalu jarang
- Setelah mengetahui cara menanam tomat yang benar, Skandis bisa mulai menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan saat berkebun.
- Tak lupa, cara merawat tanaman tomat juga penting untuk Skandis perhatikan agar mendapatkan pohon subur dan buah yang lebat.
Baca Juga:
- Cara Mudah Merawat Tanaman Hias Dalam Ruangan Agar Tidak Mudah Layu
- 10 Tanaman Hias Yang Cocok Ditanam di Apartemen
Pada percobaan pertama, wajar kalau Skandis masih gagal membudidayakan tomat. Akan tetapi, jika sudah terbiasa, memiliki kebun tomat dan memanen sendiri buahnya dari hasil keringat sendiri bukanlah hal yang terlalu sulit. Malah, ada kepuasan tersendiri.
Semoga bermanfaat Skandis!