Hello Skandis
Hidrosefalus atau dikenal dengan air di otak dapat didiagnosis sejak kehamilan. Namun, apa yang menjadi penyebab pada bagi dalam kandungan dan bagaimana cara mencegahnya?
Pada anak yang mengalami hidrosefalus akan terjadi penumpukan cairan serebrospinal (CSF) di dalam otak. Ini dapat menyebabkan otak membesar dan tengkorak menjadi tidak normal.
Penumpukan CSF dalam sistem ventrikel otak bisa diakibatkan kurangnya penyerapan, penyumbatan aliran, atau produksi CSF yang berlebihan. Ini berpotensi menyebabkan peningkatan tekanan di kepala dan perluasan tulang tengkorak. Hidrosefalus terjadi pada sekitar 1 dari setiap 1.000 kelahiran.
Penyebab hidrosefalus pada bayi dalam kandungan
Diagnosa hidrosefalus sejak dalam kandungan ini dapat dilakukan dengan USG (sonogram). Selama skrining ultrasound, teknisi mungkin melihat kantong cairan di otak yang sedang berkembang, menunjukkan ventrikel yang membesar dan kemungkinan adanya hidrosefalus.
Namun, penting untuk dicatat bahwa tidak semua kasus hidrosefalus dapat didiagnosis selama kehamilan. Dalam beberapa kasus, mungkin tidak terdeteksi sampai setelah lahir.
Hidrosefalus dapat dideteksi sedini bagian akhir trimester pertama. Diagnosis telah dibuat sejak 13 minggu. Sekitar 20 hingga 24 minggu, pelebaran abnormal ventrikel lebih jelas terdeteksi.
Kebanyakan dokter kandungan melakukan evaluasi otak dan struktur kranial yang menjadi bagian dari pemeriksaan ultrasonografi rutin dari perawatan prenatala. Namun, terkadang hidrosefalus tidak berkembang hingga trimester ketiga. Ini mungkin yang membuat tidak terdiagnosis hingga akhir kehamilan.
Dalam kasus khusus tertentu, pencitraan resonansi magnetik janin (MRI) dapat dilakukan, terutama bila anatomi abnormal diamati dengan ultrasonografi. MRI memberikan gambar otak yang lebih detail.
Selain tes pencitraan, dokter juga dapat melakukan tes darah pada ibu hamil untuk mengukur kadar alpha-fetoprotein (AFP) yang dihasilkan janin. Jika kadar AFP tinggi, maka dapat menunjukkan adanya masalah pada perkembangan janin, termasuk kemungkinan hidrosefalus.
Baca Juga:
- Solusi Mengatasi Sesak Nafas pada Bayi
- Mengenal Tanda Lahir Hemangioma pada Bayi
- Bolehkah Ubun-Ubun Bayi Diberi Minyak Telon? Ini Kata Dokter!
Melansir laman njpediatricneurosurgery, ada beberapa alasan bayi mengembangkan hidrosefalus. Beberapa bayi terlahir dengan hidrosefalus, sedangkan yang lain baru mengalaminya setelah lahir.
Jika hidrosefalus didiagnosis selama kehamilan, penting untuk dilakukan pemantauan ketat terhadap kehamilan. Ini mungkin termasuk perawatan prenatal reguler dan USG untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan bayi.
Penyebab hidrosefalus
Penyebab paling umum hidrosefalus pada bayi antara lain:
-
Bawaan lahir
Hidrosefalus dapat muncul saat lahir dan disebabkan malformasi atau cacat pada otak atau sumsum tulang belakang. Ini bisa karena faktor genetik atau masalah yang terjadi selama perkembangan janin.
-
Acquired
Hidroseflus juga dapat berkembang setelah lahir sebagai akibat dari infeksi, cedera, atau tumor. Ini dikenal sebagai hidrosefalus yang didapat.
Hidrosefalus yang berkembang pada anak-anak dan orang dewasa (hidrosefalus yang didapat) biasanya disebabkan oleh cedera atau penyakit.
-
Idiopatik
Dalam beberapa kasus, penyebab hidrosefalus tidak diketahui. Ini dikenal sebagai hidrosefalus idiopatik.
Untuk penyebab hidrosefalus lainnya seperti lansir laman NHS:
- Kondisi kesehatan tertentu, seperti spina bifida.
- Dapat berkembang pada bayi yang lahir prematur, sebelum minggu ke 37 kehamilan.
- Mutasi kromosom X ini dikenal sebagai hidrosefalus terkait-X.
- Kelainan genetik langka seperti malformasi Dandy Walker.
- Kista arachnoid kantung berisi cairan yang terletak di antara otak atau sumsum tulang belakang dan membran arachnoid.
- Pendarahan di dalam otak misalnya, jika darah bocor di permukaan otak (perdarahan subarachnoid).
- Bekuan darah di otak (trombosis vena).
- Cedera kepala.
Nah Skandis itulah 8 Penyebab Hidrosefalus pada Bayi dalam Kandungan & Cara Mencegahnya. Semoga bermanfaat!
Artikel ini telah tayang di Haibunda.com dengan judulu ” 8 Penyebab Hidrosefalus pada Bayi dalam Kandungan & Cara Mencegahnya, Bumil Perlu Tahu “