Hello Skandis!
Setiap barang elektronik memiliki kapasitas masing-masing yang perlu kita rawat, lho Skandis. Misalnya saja, kesehatan baterai laptop yang ternyata ada cara-cara khusus untuk merawatnya.
Salah satu cara untuk mengukur kesehatan baterai laptop adalah dengan mengacu pada battery cycle count atau jumlah situs baterai.
Battery cycle count merupakan istilah untuk merujuk pada siklus pengisian sebuah baterai, dimulai dari baterai tersebut full kemudian habis dan di charge kembali. Alur tersebut dihitung sebagai 1 cycle.
Jadi, semakin rendah angka atau siklus pengisian baterainya, semakin sehat juga baterai laptop. Apabila pengisian laptop sudah di luar kapasitas, laptop tidak bisa menampung baterai hingga seratus persen lagi.
Apalagi, setiap laptop memiliki battery cycle count yang berbeda tergantung dengan merek dan kualitasnya, ada yang batasnya 300 hingga 500 siklus.
Oleh karena itu, untuk menjaga kesehatan baterai laptop agar battery cycle count tetap rendah, ada beberapa hal yang perlu Mama lakukan.
Penasaran apa saja? Berikut Kami merangkum cara menjaga kesehatan baterai laptop. Simak ulasan berikut yuk, Skandis!
1. Hindari pengisian baterai lebih dari 100%
Tindakan sepele yang paling sering kita lakukan adalah membiarkan laptop terus di-charge ketika dayanya sudah mencapai 100 %. Padahal hal tersebut akan mengurangi siklus pengisian baterai. Oleh karena itu, apabila baterai laptop sudah mencapai 100 %, pastikan Skandis langsung mencabut charger atau mematikan pengisian, ya!
2. Jangan gunakan laptop saat sedang dicharge
Cara selanjutnya adalah, jangan sesekali menggunakan laptop saat sedang dicharge. Terkadang, pekerjaan yang padat membuat kita tidak sabar untuk menggunakan laptop bahkan saat sedang dicharge.
Ternyata, hal tersebut juga menjadi salah satu penyebab baterai laptop cepat rusak. Jadi, sebisa mungkin jangan gunakan laptop saat sedang mengisi daya.
3. Matikan laptop saat dicharge
Selain jangan menggunakan laptop saat sedang di-charge, Skandis juga perlu mematikan laptop ketika terhubung dengan aliran listrik.
Apabila laptop tidak dimatikan, laptop akan tetap bekerja sehingga memberikan sinyal kepada baterai agar terus mengisi. Alhasil, baterai pun lama penuhnya.
4. Aktifkan mode hemat baterai pada laptop
Laptop zaman sekarang biasanya sudah dilengkapi dengan mode hemat baterai yang akan menurunkan kecerahan layar dan mematikan software yang tidak sedang dipakai.
Hal ini juga membantu untuk menjaga kesehatan baterai sehingga laptop terhindar dari tugas berat yang memerlukan banyak baterai.
5. Jangan kosongkan baterai saat menyimpan laptop di waktu yang lama
Cara berikutnya cocok untuk Skandis yang jarang menggunakan laptop, nih. Usahakan, Skandis menyimpan laptop dengan keadaan baterai terisi paling tidak sekitar 50 %. Baterai yang habis dikhawatirkan akan merusak laptop terlebih untuk laptop yang jarang digunakan.
6. Rawat laptop secara berkala
Selain dari dalam, perawatan laptop dari luar juga perlu Skandis lakukan untuk menjaga kesehatan baterai, nih. Skandis dapat membersihkan area di sekitar ventilasi agar dapat mengatur suhu dengan baik sehingga tidak mudah panas yang dapat merusak laptop.
7. Jangan biarkan baterai habis terlalu sering
Terakhir nih, Skandis. Pastikan Skandis jangan terlalu sering membiarkan baterai laptop kosong kemudian dicharge. Lebih baik Mama mengisi kembali daya baterai setelah berkurang ke 20 atau 30 %. Jadi, jangan sampai laptop mati, baru Skandis melakukan isi daya, ya!
Nah itu dia cara menjaga kesehatan laptop. Apabila Skandis khawatir dengan laptop yang memiliki battery cycle count rendak, sebaiknya Mama mencari laptop yang memiliki kapasitas baterai yang tinggi. Semoga bermanfaat!(Eka Sawitri Rahayu)
Baca juga: