Hello Skandis, sering nonton film animasi? Tapi kalian tahu tidak sih siapa yang menjadi pembuat film animasi ? Nah, di artikel ini kita akan membahas tentang 7 Animator Kebanggaan Indonesia!
Film animasi, atau biasa disingkat animasi saja, adalah film yang merupakan hasil dari pengolahan gambar tangan sehingga menjadi gambar yang bergerak. Pada awal penemuannya, film animasi dibuat dari berlembar-lembar kertas gambar yang kemudian di-“putar” sehingga muncul efek gambar bergerak. Namun seiring berjalannya waktu, komputer dan grafis komputer menyederhanakan semua proses tersebut. Bukan saja lebih mudah, proses pembuatan animasi oleh animator pun kini berjalan lebih cepat. Tapi tentu saja, tetap bukan perkara sepele. Apalagi yang kemudian bisa dilakukan oleh siapapun.
Bagaimana pun, menjadi animator butuh tak sekedar komputer melainkan juga bakat dan kemampuan, utamanya dalam menghidupkan gambar. Nah, animasi inilah yang nantinya menimbulkan efek-efek yang membuat kita, sebagai penonton, tercengang.
Sebagian kita tentu tidak asing dengan film-film layar lebar baik kartun maupun tidak, yang menyertakan unsur animasi di dalamnya bukan? Film-film keren yang beredar di pasaran seperti Transformer, Iron Man, The Adventure of Tintin, dan Ant Man, hanyalah beberapa diantaranya. Nah, pertanyaannya sekarang, tahu nggak sih kalau ternyata film-film tersebut melibatkan para animator asal Indonesia?
Yep, nyatanya meskipun perkembangan animasi di tanah air masih belum bisa dikatakan pesat, bukan berarti negeri ini tidak bisa menghasilkan animator-animator yang andal. Buktinya animator-animator berikut, yang namanya sudah mendunia. Siapa saja?
-
Chris Lie
Nama Christiawan Lie atau lebih akrab disapa Chris Lie, memang bukan lagi nama baru di dunia animasi. Ia pernah terlibat dalam pembuatan animasi sejumlah film papan atas Hollywood, sebut saja Transformers 3, GI: Joe, Spiderman, Star Wars hingga Lord of the Rings.
Chris sendiri telah suka menggambar sejak kecil. Hobi dan bakat itu lantas ditunjang pula oleh kecerdasannya yang di atas rata-rata. Asal tahu saja, Chris adalah lulusan terbaik dari Fakultas Arsitektur Institut Teknologi Bandung (ITB). Pada tahun 2003, ia mendapatkan beasiswa dari Fullbright dan melanjutkan S2-nya di Savannah College of Arts and Design (SCAD). Bidang yang dipilihnya saat itu adalah Sequential Art. Dari sini, Chris mulai merintis karirnya. Ia dipercaya Devil’s Due Publishing, sebuah perusahaan penerbitan ternama yang memegang lisensi komik G.I Joe di Chicago, untuk menggarap proyek-proyeknya, kemudian berlanjut dengan keterlibatannya di sejumlah film ternama.
Setelah memutuskan pulang kampung ke Indonesia, pemilik Caravan Studio tetap dipercaya untuk mengerjakan proyek dari Marvel, Hasbro, Mattel, Lego, dan Sony Online Entertaiment.
-
Michael Reynold Tagore
Lulusan Desain Grafis Universitas Tarumanegara dan S2 jurusan desain di University Technology of Sydney ini adalah nama lainnya di dunia animasi Indonesia yang telah mencatatkan prestasi membanggakan di Hollywood. Asal tahu saja, ia adalah salah satu orang dibalik layar pembuatan film The Hobbit dan Batman v Superman: Dawn of Justice.
Nama lengkapnya Michael Reynold Tagore. Sama seperti Chris Lie, pria kelahiran Surabaya telah menyukai aktivitas menggambar sejak kecil. Menginjak Sekolah Menengah Atas (SMA), Reynold yang pindah ke Jakarta lantas mulai membuat animasi untuk game. Ia tertarik mendalami dunia animasi, khususnya iliustrasi tiga dimensi setelah menonton film Lord of The Ring.
-
Ronny Gani
Penggemar film-film Avengers mungkin tak akan mengeryit heran ketika mendengar nama-nama seperti Robert Downey Jr, Chris Evans, atau bahkan Tom Holland, tapi tidak demikian jika yang muncul adalah nama Ronny Gani. Padahal, dia adalah animator asal Indonesia yang diam-diam sudah memoles tampilan visual Hulk dan kawan-kawan sejak Avengers dirilis.
Ronny Gani merupakan Senior Animator, Industrial Light & Magic’s Singapore. Ia bergabung dengan Industrial Light & Magic pada 2008 dan telah bekerja di film-film blockbuster Hollywood. Diantara beberapa film yang telah melibatkan tangan dinginnya, sebagian dari kita tentu tidak asing dengan Ant-Man, Warcraft, Pacific Rim, dan banyak lagi.
-
Rini Sugianto
Sosok animator hebat lainnya di dunia animasi Indonesia adalah seorang perempuan bernama Rini Sugianto. Ia adalah animator yang berada dibalik film-film box office Hollywood. Beberapa diantaranya adalah The Adventures of Tintin, The Avengers, The Hobbit: The Desolation of Smaug dan Teenage Mutant Ninja Turtle.
Kini, lulusan Universitas Parahyangan, Bandung jurusan arsitektur ini tinggal di California, Amerika Serikat. Rini sendiri telah memulai karir sejak 2005.
-
Griselda Sastrawinata
Berangkat dari kecintaannya pada film-film Disney, Griselda lantas mulai memupuk mimpinya untuk berkarier di perusahaan ini. Hal pertama yang ia lakukan adalah terbang ke Amerika Serikat dan melanjutkan studi di Art Center College of Design, Pasadena. Lulus kuliah, Griselda bekerja di DreamWorks Animation. Disini dia pun terlibat dalam banyak film seperti Shrek Forever After, Puss in Boots, How to Train Your Dragon, Kung Fu Panda 2 dan Home.
Keterlibatannya dalam film Moana, dimana ia bekerja sebagai visual development artist bagian desain karakter dan kostum, seolah menjawab mimpinya akan Disney.
-
Andre Surya
Kecanduan game sekali lagi terbukti bukanlah hal yang buruk. Paling tidak jika kita mengacu pada sosok animator Andre Surya. Berkat hobinya main game, khususnya game 3D, ia banyak belajar tentang grafis 3D. Dia lantas memutuskan untuk mengambil diploma jurusan film dan special effect di Canada. Lulus kuliah, Lucas Animation yang berbasis Singapura pun menjadi pelabuhannya.
Dari perusahaan yang didirikan George Lucas ini, Andre mulai menggarap banyak film Holywood seperti Iron Man, Indiana Jones, Star Trek, Terminator Salvation, Avatar, Transformer dan masih banyak lagi. Saat ini dia sudah kembali ke Indonesia untuk membuka sekolah digital art.
-
Wira Winata
Berawal dari hobinya mengambar, kepiawaian Wira Winata sebagai ilustrator dan animator perlahan tapi pasti mulai terendus oleh Disney dan Cartoon Network. Wira sendiri sebenarnya tidak memiliki latar belakang khusus di bidang animasi. Ia adalah lulusan Nanyang Polytechnic Singapura jurusan teknik.
Pada 1997, atas saran dari seorang guru, yang mengetahui bahwa Wira suka menggambar, Wira pun terbang ke Pasadena, Amerika Serikat, untuk kuliah desain produk di Art Center College of Design. Ia lalu terlibat dalam dalam The Peanuts Movie. Pasti tahu Snoopy, kan?