Mengenal Toxic Positivity Lebih Dalam
Lebih jelasnya, toxic positivity mendorong kita untuk selalu memiliki pikiran yang positif. Namun, tahukah kamu bahwa pada dasarnya manusia memiliki emosi dan perasaan yang harus terlepaskan. Dengan adanya istilah ini, banyak sekali yang beranggapan bahwa apabila kita sedang tidak baik-baik saja, kita didorong untuk harus berpikir bahwa tidak ada yang terjadi. Tahukah kamu bahwa apabila pikiran ini kamu biarkan, maka emosi dalam diri akan terus tenggelam dan tidak terlepaskan. Tentu saja hal ini dapat menjadi beban bagi dirimu nantinya.Tanda-tanda Toxic Positivity
Ada banyak sekali tanda-tanda yang bisa kamu baca di bawah ini, apabila kamu merasa ada salah satu tanda yang sama dengan dirimu alami maka bisa jadi kamu juga secara tidak sengaja menerapkan pikiran ini.- Sering menyembunyikan perasaan dan enggan berkata jujur
- Senang melihat orang lain bahagia padahal diri sendiri terjadi sebaliknya
- Jika terjadi suatu musibah, kamu cenderung berkata bahwa semua ini terjadi karena suatu alasan
- Mencoba untuk bersikap baik-baik saja
- Mendoktrin banyak orang untuk selalu memiliki pikiran positif
- Berkomentar buruk apabila terdapat seseorang yang meluapkan kesedihannya
- Mencoba untuk menyingkirkan emosi dengan berkata “aku baik-baik saja”
- Melabeli orang yang menyembunyikan emosi sebagai orang terkuat di dunia
BACA JUGA:
- Jenis Tanaman Yang Cocok Diletakkan Di Dalam Kamar
- Ciri-ciri Toxic Friendship dan Cara Menghindarinya
- Cara Mengendalikan Diri Ketika Emosi
Bahaya Menerapkan Toxic Positivity
Apabila kamu berpikir bahwa dengan menerapkan pikiran ini, maka hidup kamu akan selalu berjalan dengan baik. Tetapi, sayangnya kamu salah. Berikut beberapa bahaya dari menerapkan toxic positivity pada diri:- Mengabaikan Perasaan
- Menekan Emosi
- Isolasi dan Stigma Seseorang