Setelah beberapa bulan kita menjalani semua kegiatan dari rumah atau work from home, tentunya mengharuskan tubuh kita untuk dapat beradptasi dengan perubahan gaya hidup sehari-hari. Belakangan gaya hidup lagom asal Swedia mulai dilirik banyak orang. Serupa dengan gaya hidup ala Skandinavia lainnya, gaya hidup lagom turut berfokus pada kebahagiaan dan ketenangan pikiran. Memiliki arti seimbang atau tidak kurang dan tidak lebih, lagom bisa diterapkan pada berbagai ranah hidup seperti karier, hubungan, pola makan hingga aktivitas rutin sehari-hari seperti tidur. Menurut Niki Brantmark, penulis buku The Swedish Art of Living a Balanced, Happy Life, gaya hidup lagom bisa menjadi salah satu cara terbaik, terutama bagi mereka yang mengalami kesulitan mendapatkan tidur yang berkualitas. Masyarakat Swedia yakin, hal-hal sederhana seperti di bawah ini bisa membantu meningkatkan kualitas tidur.
Tidur tanpa penerangan, Bagi kebanyakan orang yang tidur tanpa penerangan sepertinya bisa merasa tenang, pasalnya gaya tidur seperti ini juga diketahui mampu memberi efek positif pada tubuh dan kualitas tidur. Dikutip dari Health, menurut Joyce Walsleben, PhD, profesor di New York University, tidur dengan kondisi lampu menyala dapat menghambat sekresi melatonin. Selain itu cahaya yang dapat dideteksi oleh kelopak mata, akan memberi sinyal pada otak bahwa hari masih siang, sehingga memaksa otak untuk tetap bekerja.
Tidur tanpa busana, Salah satu hal yang membuat masyarakat Swedia bisa memiliki tidur berkualitas adalah kebiasaan tidur tanpa mengenakan pakaian. Jika melihat dari segi kesehatan, hal ini dapat dibenarkan juga, mengingat saat memakai pakaian yang terlalu banyak atau berlapis, suhu tubuh akan cenderung meningkat. Jika terlalu panas, tubuh akan memproduksi kortisol yang tinggi sehingga dapat meningkatkan kecemasan. Sedangkan tidur dengan suhu yang rendah secara tidak langsung akan membuat suhu tubuh ikut menurun dan bisa memberi rasa kantuk yang lebih cepat.
Mempersiapkan dua selimut, Untuk mereka yang tidur bersama pasangan atau tidur berdua dalam satu kamar, umumnya masyarakat Swedia akan menyediakan 2 selimut dan bukan satu selimut berukuran besar. Hal ini dilakukan karena masyarakat Swedia percaya selimut untuk masing-masing orang akan membuat tidur lebih nyaman karena Anda tidak harus tarik menarik memperebutkan selimut. Selain itu, ukuran selimut yang difungsikan untuk satu orang biasanya membuat tiap pemakainya bisa melilitkan selimut pada tubuhnya dan bukan sekadar menutupi tubuh.
Kondisi kamar yang selalu bersih, Tak hanya fokus pada perlengkapan tidur dan penerangan, kebersihan kamar juga turut jadi salah satu faktor yang akan memengaruhi kualitas tidur seseorang. Hal ini juga dipercaya masyarakat Swedia yang mengutamakan kebersihan kamar. Selain membersihkan kamar dari debu dan kotoran, ungkapan ‘bersih’ juga berlaku pada tampilan dekorasi ruangan.
Dekorasi kamar yang menenangkan, Desain interior khas Swedia yang umumnya didominasi tampilan minimalis dan warna-warna lembut tak hanya dibuat karena faktor estetika semata. Terutama untuk kamar tidur, desain ruangan yang tampak menenangkan dan dipenuhi tampilan warna monokrom dan minim barang dipercaya mampu memberi rasa nyaman saat tidur. Selain itu kondisi kamar yang tampil dalam desain lembut akan membuat pikiran lebih tenang setelah seharian sibuk dengan berbagai aktivitas yang melelahkan. Selain material berbahan linen, warna seperti monokrom maupun pastel yang lembut bisa memberi rasa nyaman dan tenang sehingga Anda tidur nyenyak. *(red)