Gelas dan air mineral merupakan sedikit fasilitas yang diberikan hotel untuk traveler. Tetapi, ada tips buat para tamu agar tidak sembarangan memakai gelas di kamar hotel, kenapa? Saran itu diberikan oleh pramugari bernama Kat Kamalani. Merujuk pengalaman rutin menginap di hotel, dia mengingatkan traveler untuk tidak memakai gelas di kamar.
Kamalani memberikan tips tidak menggunakan gelas di kamar itu dengan alasan higienitas. “Pertama-tama, kalau saya tidak menjumpai mesin pencuci piring di kamar hotel, saya tidak akan pernah menggunakan gelas yang ada di kamar,” kata Kamalani lewat Tiktok kemudian dikutip The Sun. “Alasannya, kita tidak tahu apakah gelas-gelas itu dibersihkan dengan benar atau hanya dibilas oleh traveler yang terakhir menginap di kamar hotel itu,” dia menambahkan.
Saran itu dibenarkan oleh pengguna Tiktok lain yang mengaku pernah bekerja sebagai tenaga kebersihan di hotel. Dia mengatakan bahwa biasanya gelas di kamar tidak dibersihkan secara maksimal, bahkan sering dilewati begitu saja. “Sebagai mantan staf kebersihan di sebuah hotel, saya akan memberi tahu kalian bahwa mereka meminta kami untuk mencuci gelas dengan spons yang sama yang digunakan untuk membersihkan toilet, jadi ya…” kata mantan pegawai hotel tersebut.
Ada juga pernyataan dari netizen lain yang mengaku sudah bekerja selama 25 tahun di industri perhotelan. Dia mengatakan hal yang sama tentang gelas di kamar hotel. “Saya berpengalaman lebih dari 25 tahun bekerja di industri perhotelan dan saya setuju denganmu. Kebanyakan petugas mengabaikan gelas untuk dibersihkan.” katanya.
Selain itu, remote TV juga menjadi benda yang perlu diwaspadai akan kebersihannya. Kamalani bilanng sering membawa kantong plastik untuk melapisinya. Kat juga memberikan tips untuk memesan kamar tanpa sarapan. Kat menyarankan agar traveler menggunakan mesin kopi untuk memasak air panas.
Tapi, seorang pengguna Tiktok ada yang menunjukkan bahwa mesin kopi juga tak rajin dicuci. Jumlah staf kebersihan yang terbatas dengan kamar yang harus dibersihkan biasanya menyebabkan pembersihan kursi terlewatkan. Sebab, kursi tak terlihat berantakan. Seorang spesialis penyakit menular di University Minnesota School of Public Health, Dr Nidhi Ghildayal, mengatakan kepada Readers Digest alasan hal ini bisa terjadi. “Seringkali, noda di kursi dioles dan digosok sampai hilang, tetapi kuman lain yang tidak terlihat oleh mata tetap ada,” kata Nidhi.