Hello Skandis!
Dalam menjalankan bisnis, jatuh dan bangun menjadi sesuatu yang biasa. Namun ketika jatuh, banyak pelaku usaha yang menganggap bisnis tersebut gagal dan tidak ada harapan lagi.
Bagian mendasar dalam mengatasi kegagalan suatu bisnis berakar pada pola pikir yang pelaku usaha miliki. Maka dari itu, harus dimulai dengan sikap fleksibel dan positif, serta kemauan untuk berubah.
Pelaku usaha harus mempunyai mindset bahwa kegagalan itu adalah bagian dari kehidupan, tak terkecuali dalam bisnis. Cara pebisnis menghadapi kegagalan akan menentukan apakah mereka akan mengalami kesuksesan atau justru keterpurukan.
Dilansir dari The Balance Money, jika bisnis Skandis gagal, ternyata solusinya bukan menutupnya. Skandis harus melakukan langkah-langkah berikut:
1. Jangan Hiraukan Rencana Bisnis
Untuk mengatasi kegagalan usaha kecil dan berkembang, penting untuk memetakan visi perusahaan Skandis. Membuat dan menulis rencana bisnis dapat mengubah bisnis Skandis dari konsep menjadi bisnis yang layak dan sukses serta membantu Skandis tetap berada pada jalur tujuan Skandis.
Inilah beberapa hal yang bisa Skandis masukan ke dalam rencana bisnis Skandis, misi, produk atau jasa yang Skandis tawarkan, srategi pemasaran, masalah yang akan dihadapi, analisis pasar, cara untuk melawan pesaing, cara mendanai bisnis, dan lain sebagainya. Daftar di atas tidak mencakup semuanya, Skandis dapat juga memasukan bagaimana solusi menghadapi keterpurukan dan resiko yang akan dihadapi.
2. Analisis SWOT Bisnis
Strength, Weakness, Opportunity, dan Threat (SWOT) adalah hal yang penting bagi sebuah bisnis. Skandis harus memahami betul SWOT usaha Skandis.
Memahami kekuatan dan kelemahan bisnis Skandis bisa mencegah kegagalan bisnis Skandis. Analisis SWOT mencakup internal dan eksternal bisnis Skandis.
SWOT bertujuan mengidentifikasi hal yang berhasil maupun tidak. Gunakan hasil analisis SWOT Skandis untuk merancang tujuan yang ingin Skandis capai dan kembangkan rencana tindakan untuk mencapainya.
3. Selalu Memantau Arus Kas Perusahaan
Sebagian besar bisnis anjlok adalah karena permasalahan keuangannya. Maka dari itu penting untuk memantau arus kas perusahaan. Tanpa arus kas yang konsisten dan memadai, bisnis Skandis pada akhirnya akan gagal. Skandis perlu memiliki uang masuk untuk membayar pengeluaran bisnis Skandis.
Untuk mengatasinya, buatlah perkiraan arus kas, sehingga Skandis tahu uang apa yang masuk dan keluar. Gunakan perkiraan untuk memproyeksikan kemungkinan penjualan dan pengeluaran (termasuk transaksi tunai) sehingga Skandis tahu berapa banyak uang yang mungkin Skandis miliki di rekening bank Skandis.
4. Tetap Tekun dan Memiliki Pola Pikir Positif
Steve Jobs (Founder Apple) mempercayai bahwa pengusaha sukses selalu memiliki ketekunan dalam dirinya. Termasuk pengusaha-pengusaha sukses lainnya.
Skandis dapat membaca kisah-kisah pengusaha sukses lainnya. Hal ini harus dilakukan dengan tujuan dapat membuat Skandis berpikir positif dan memotivasi Skandis terus memiliki ketekunan dalam membangun bisnis Skandis, karena mereka juga pernah jatuh.
5. Terus Memusatkan Pelanggan dalam Bisnis
Pelanggan setia adalah hal yang mencetak kesuksesan bisnis Skandis. Selalu pusatkan mereka dalam strategi bisnis Skandis, perencanaan pemasaran, dan saat pengembangan produk baru.
Pertimbangkan sudut pandang mereka, serap masukan mereka (baik dan buruk), dan buat mereka merasa penting dan didengar. Perusahaan besar seperti Starbucks bahkan tidak takut dalam menginvestasikan waktu dan uang menciptakan pengalaman layanan untuk pelanggan setianya.
6. Anggaplah Kegagalan itu Hanya Kemunduran Sementara
Jika Skandis merasa gagal, janganlah Skandis berpikir bahwa hal itu merupakan kegagalan sejati. Skandis dapat berpikir bahwa itu hanyalah sebuah kemunduran sementara. Bisnis itu jatuh bangun dan maju mundur. Kita semua pernah mengalaminya.
Untuk mengatasinya Skandis perlu melihat ke belakang, untuk membenarkan apa yang salah dan merubahnya menjadi lebih baik. Skandis akan mendapati pengetahuan baru dari situ.
Orang-orang sukses menggunakan kegagalan sebagai batu loncatan untuk keluar dari masalah. Membaca dan mengetahui perjuangan mereka akan meningkatkan motivasi Skandis ketika dihadapkan pada kegagalan.
7. Konsultasi kepada Ahli
Sulit menjalankan bisnis sendirian, karena pengusaha membutuhkan dorongan, bimbingan, dan kepastian ketika menghadapi masalah. Untuk mengatasinya, Skandis dapat berkonsultasi dengan pakar bisnis.
Penasihat bisnis telah memiliki banyak pengalaman dalam dunis bisnis. Skandis dapat memanfaatkan pengetahuan dan pengalaman mereka agar dapat membimbing dan membantu bisnis Anda berkembang. Semoga bermanfaat!
Artikel ini telah tayang di msn.com dengan judul Bisnis Gagal? Jangan Tutup! Ini Cara Mengatasinya (msn.com)