Pembuluh darah pecah dapat terjadi karena banyak faktor. Beberapa kondisi yang bisa menjadi penyebabnya antara lain vaskulitis, aterosklerosis, hingga hipertensi.Pecah pembuluh darah merupakan suatu kondisi yang bisa mengakibatkan gawat darurat bahkan mengancam nyawa seseorang. Pecahnya pembuluh darah berakibat pada terjadinya pendarahan, di mana darah keluar dari sistem sirkulasi dan menyebar pada jaringan atau ruang di sekitarnya. Perdarahan ini bisa terjadi pada bagian dalam atau bagian luar tubuh.
Penyebab pembuluh darah pecah
Pecahnya pembuluh darah bisa disebabkan oleh banyak faktor, tetapi utamanya disebabkan karena adanya cedera. Selain itu, virus dan bakteri juga bisa menyebabkan terjadinya peradangan hingga pecahnya pembuluh darah.
Kondisi kesehatan pembuluh darah sangat menentukan seberapa tinggi daya tahan pembuluh darah di dalam tubuh. Adanya kelainan pembuluh darah ditambah dengan kondisi tubuh mengidap penyakit berisiko tinggi, akan meningkatkan risiko pecah pembuluh darah.
Berikut ini adalah kondisi-kondisi yang dapat menyebabkan pembuluh darah pecah:
1. Vaskulitis
Vaskulitis merupakan peradangan yang terjadi pada pembuluh darah sehingga pembuluh darah mengalami perubahan. Kondisi perubahan pembuluh darah yang terjadi akibat vaskulitis adalah:
- Pelemahan dinding pembuluh darah hingga terjadi pembesaran (aneurisma).
- Penebalan dinding pembuluh darah hingga menyebabkan penyempitan jalan darah.
- Penipisan dinding pembuluh darah hingga akhirnya pembuluh darah menjadi sangat rentan untuk pecah.
Penyebab tepat terjadinya vaskulitis tidak bisa dipastikan, akan tetapi sistem kekebalan tubuh memiliki peran penting terkait hal ini. Sering kali, vaskulitis disebabkan oleh alergi yang menyebabkan reaksi pada dinding pembuluh darah.
Vaskulitis bahaya atau tidak? Vaskulitis yang tidak ditangani dengan baik bisa menyebabkan kerusakan organ dalam.
2. Aterosklerosis
Aterosklerosis adalah pengerasan pembuluh darah arteri yang disebabkan oleh penumpukan plak pada pembuluh darah sehingga jalan darah jadi menyempit bahkan tertutup.
Penumpukan plak di dalam pembuluh darah dapat disebabkan oleh tingginya kandungan kolesterol dan lemak darah. Saat plak terus mengendap, maka pembuluh darah akan menjadi rapuh dan berisiko lebih besar mengalami kerusakan bahkan pecah.
Plak dalam darah tidak terjadi dalam waktu singkat, melainkan melalui proses yang cukup lama. Seiring bertambahnya usia, pembuluh darah semakin rentan mengalami penyumbatan.
3. Hipertensi
Tekanan darah yang tinggi pada dinding pembuluh darah dapat menyebabkan kondisi dinding pembuluh darah menjadi rusak sehingga membuatnya menjadi kaku dan mengalami penyempitan.
Seiring waktu, tekanan darah tinggi yang terus menerus juga akan menyebabkan pembuluh darah melemah dan kemudian menonjol (aneurisma). Aneurisma dapat pecah sewaktu-waktu dan menyebabkan pendarahan dalam yang berakibat fatal.
Faktor risiko alias faktor yang membuat seseorang lebih berisiko terkena hipertensi adalah kebiasaan merokok, memiliki anggota keluarga yang menderita penyakit pembuluh darah, kondisi diabetes, kolesterol tinggi, obesitas, serta kurangnya olahraga.
4. Perdarahan subkonjungtiva
Dilansir dari laman Mayo Clinic, penyebab perdarahan subkonjungtiva tidak selalu diketahui. Berikut adalah beberapa kondisi yang dapat menyebabkan pembuluh darah kecil pecah di mata Anda:
- Batuk hebat
- Bersin yang kuat
- Saring
- Muntah
Dalam beberapa kasus, perdarahan subkonjungtiva dapat terjadi akibat cedera mata, termasuk saat Anda menggosok mata dengan kasar, ataupun trauma setelah benda asing melukai mata Anda.
5. Petechiae dan purpura
Pendarahan pada kulit umumnya terjadi karena cedera, reaksi alergi, infeksi darah, gangguan autoimun, kelahiran, memar, efek samping pengobatan, efek samping kemoterap, efek samping radiasi dan proses penuaan.