Hello Skandis!
Kebiasaan yang kita bangun sehari-hari ternyata bisa memberikan dampak bagi jangka panjang, baik positif maupun negatif. Oleh karena itu, jangan menyepelekan kebiasaan kecil.
Sebab, jika kebiasaan kecil tersebut dilakukan secara rutin, maka akan memberikan hasil jangka panjang yang signifikan. Termasuk kebiasaan yang membuat otak cerdas dan pintar. Ternyata, hal ini juga bisa kita upayakan melalui aktivitas sehari-hari.
Laman Healthline, misalnya, menuliskan bahwa praktik gaya hidup tertentu dapat membantu meningkatkan kecerdasan secara keseluruhan.
Ini mencakup dua jenis, yakni kecerdasan yang mengkristal (berkaitan dengan kosakata, pengetahuan, dan ketrampilan, yang mengkristal seiring bertambahnya usia) dan kecerdasan cair (kemampuan nalar dan berpikir abstrak). Tidak ada kata terlambat dan kita bisa memulainya dari hari ini.
Kebiasaan yang membuat otak cerdas dan pintar
1. Olahraga rutin
Aktif secara fisik juga merupakan salah satu kebiasaan baik untuk meningkatkan fungsi otak. Sebuah studi yang dipublikasikan pada 2018 menemukan bahwa olahraga ringan meningkatkan aktivitas di hipokampus, wilayah otak yang berkaitan dengan daya ingat.
Aktivitas ini juga meningkatkan hubungan antara hipokampus dan wilayah otak lain yang membantu mengelola daya ingat. Sementara pada sebuah studi yang dipublikasikan pada 2014 menemukan bahwa olahraga bisa meningkatkan volume hipokampus.
Penulis studi berspekulasi bahwa aktivitas aerobik meningkatkan pertumbuhan neuron, yang dapat menguatkan struktur dan fungsi otak. Agar olahraga optimal untuk mencerdaskan otak, lakukan secara rutin.
Skandis tak harus melakukan olahraga berat untuk mendapatkan manfaatnya. Beberapa olahraga ringan yang ramah bagi pemula seperti jalan kaki, yoga, hiking, dan latihan beban tubuh.
2. Tidur cukup
Kebiasaan yang membuat otak cerdas lainnya adalah tidur cukup. Banyak disepelekan, aktivitas tidur sangatlah penting untuk fungsi kognitif yang optimal. Alasannya, ketika kita tidur, otak akan mengonsolidasikan memori yang dibuat sepanjang hari.
Selain itu, tidur cukup juga meningkatkan kemampuan otak untuk mempelajari informasi baru ketika bangun nanti. Sebuah studi yang dipublikasikan pada 2019 menemukan bahwa kekurangan tidur, meskipun ringan, berdampak buruk terhadap kerja otak.
3. Minum kopi
Tak heran jika sebagian orang merasa wajib minum kopi sebelum beraktivitas. Karena ternyata, aktivitas ini mampu membantu kerja otak lebih optimal.
Sebuah studi yang dipublikasikan pada 2014 menemukan bahwa asupan kafein dapat meningkatkan perhatian seseorang, yang membuat individu lebih mampu menjaga fokus dan menerima informasi baru.
Kendati demikian, minumlah kopi secukupnya. Sebab, minum terlalu banyak kafein dapat meningkatkan kecemasan dan gelisah. Selain itu, kopi terbaik adalah kopi hitam tanpa campuran pemanis apapun alias kopi yang diseduh murni.
4. Minum teh hijau
Jika Skandis bukan peminum kopi, maka minum teh hijau bisa memberikan manfaat serupa. Potensi teh hijau membantu meningkatkan fungsi otak disebabkan karena kandungan kafeinnya, meskipun hadir dalam jumlah kecil.
Teh hijau juga kaya akan bahan kimia yang disebut epigallocatechin gallate (EGCG). Menurut sebuah ulasan yang dipublikasikan pada 2019, EGCG dapat memfasilitasi pertumbuhan akson dan dendrit dalam neuron. Akson dan dendrit memungkinkan neuron untuk berkomunikasi dan menyelesaikan tugas-tugas kognitif.
Selain itu, sebuah tinjauan yang dipublikasikan pada 2017 menyimpulkan bahwa teh hijau dapat meningkatkan perhatian dan memori kerja. Hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh kombinasi komponen yang bermanfaat dalam teh hijau, daripada zat tunggal.
5. Makan makanan bernutrisi
Segala asupan, baik apa yang kita makan maupun minum, dapat membantu mendukung kesehatan secara keseluruhan sekaligus meningkatkan fungsi otak. Jadi, ketika mencari faktor kebiasaan yang membuat otak cerdas, jangan lupakan nutrisi pada makanan kita.
Pastikan mengonsumsi makanan tinggi nutrisi yang dapat mengoptimalkan fungsi otak, termasuk mengasup makanan yang kaya akan asam lemak omega-3, flavonoid, dan vitamin K.
Sumber asam lemak omega-3 antara lain ikan berlemak, kerang-kerangan, kacang-kacangan, alpukat, dan rumput laut. Sementara senyawa flavonoid dapat ditemukan dalam buah-buah beri, kakao, kedelai, dan biji-bijian. Adapun vitamin K bisa kita temukan utamanya dalam sayuran hijau seperti kangkung, bayam, dan sawi.
6. Membaca
Penelitian juga menunjukkan bahwa membaca dapat membantu meningkatkan kecerdasan. Menurut sebuah tinjauan yang dipublikasikan pada 2015, membaca membantu menstimulasi setiap bagian dari otak, bersama dengan koneksi saraf di antaranya.
Hal ini karena membaca membutuhkan beberapa fungsi kognitif, termasuk perhatian, memprediksi, memori kerja, memori penyimpanan jangka panjang, penalaran abstrak, pemahaman, dan pemrosesan visual huruf.
Sebuah studi yang dipublikasikan pada 2013 juga menemukan bahwa membaca dapat meningkatkan konektivitas antara wilayah otak yang terlibat dalam pemahaman. Efek ini dapat bertahan selama beberapa hari setelah membaca, yang juga menunjukkan manfaat jangka panjang.
7. Terus belajar
Jika ingin meningkatkan kecerdasan, teruslah belajar seumur hidup. Menurut sebuah ulasan yang dipublikasikan pada 2018, durasi belajar yang lebih lama dikaitkan dengan kecerdasan yang lebih tinggi.
Ulasan lain pada 2019, menemukan bahwa melanjutkan pendidikan juga meningkatkan fungsi kognitif dan melindungi otak. Pendidikan dalam hal ini tidak melulu harus pendidikan dengan gelar.
Skandis juga bisa mendapatkan ilmu-ilmu baru melalui cara seperti mendengarkan podcast, menonton video TED, menghadiri kuliah atau lokakarya, mengambil hobi baru, belajar bahasa baru, serta membaca buku tentang subyek yang belum pernah kita pelajari sebelumnya.
8. Produktif
Dorong diri kita untuk terus produktif. Tapi, ingatlah bahwa menyibukkan diri dan menjadi produktif adalah dua hal berbeda. Masa depan yang kita inginkan dibentuk dari masa kini. Dilansir dari Inc, orang-orang cerdas memastikan dirinya mengisi waktu-waktunya dengan sesuatu yang bermanfaat mulai dari hari ini.
Untuk mencatat ide-ide yang muncul, bawalah jurnal ke mana pun kita pergi. Doronglah diri untuk menjadi kreatif dan selalu berpikir melalui cara yang baru.
Setiap minggunya, kita bisa melihat kembali catatan-catatan itu dan mengevaluasinya. Jangan ragu untuk memulai sebuah hal baru yang mungkin terasa menakutkan.
Sebab, menghadapi rasa takut akan menjadikan kita pribadi yang lebih berani, cerdas, dan mampu menghadapi tantangan hidup. Terkadang, hal terbesar yang kita dapatkan datang dari keberanian kita menghadapi hal yang sebelumnya kita takutkan.
9. Bersosialisasi
Sebagai makhluk sosial, manusia perlu terus bersosialisasi demi menjaga kesehatan mental. Menurut sebuah studi yang dipublikasikan pada 2018, bersosialisasi dapat menstimulasi kemampuan pikiran dan kognitif. Skandis boleh selektif dalam memilih teman. Tak masalah jika hanya memiliki sedikit teman, tetapi berkualitas.
Sebab dengan siapa kita menghabiskan lebih banyak waktu akan merefleksikan siapa diri kita. Jangan takut bergaul dengan orang-orang yang cerdas atau bahkan lebih cerdas. Maksudnya, orang-orang yang punya ketertarikan membicarakan berbagai topik menarik.
Mereka adalah orang-orang yang senang membuka pikiran dan menambah informasi baru. Sehingga, menghabiskan waktu dengan mereka sangatlah baik untuk perkembangan diri kita dalam beberapa hal.
Kita bisa menemukan orang-orang tersebut dalam komunitas, pekerjaan, atau kelompok sosial lainnya. Tak perlu minder. Sebab, pahamilah bahwa setiap ahli pernah melalui situasi sebagai amatir.
Belajarlah hal baru ketika punya kesempatannya. Sebab hidup tidak akan pernah berhenti mengajari kita jika kita tidak berhenti belajar.
Nah Skandis, itulah kebiasaan sederhana yang bisa membantu otak kita lebih cerdas dan pintar. Semoga bermanfaat!
Artikel ini telah tayang di msn.com dengan judul:“9 Kebiasaan Sederhana yang Membuat Otak Cerdas dan Pintar”