Hamil yang aman dan sehat adalah impian semua Skandis. Tapi saat hamil pasti ada banyak kebiasaan yang kita lakukan yang seharusnya kita tidak boleh lakukan. Kehamilan adalah pengalaman penting yang bisa mengubah hidup Skandis dan keluarga.
Skandis harus memperhatikan rutinitas harian, karena kebiasaan yang ceroboh selama tahap kehamilan dapat membahayakan kesehatan Skandis dan Si Kecil yang belum lahir.
Untuk mencapai impian kehamilan yang nyaman dan sehat, Skandis perlu tindakan pencegahan yang dilakukan dengan rajin dari minggu pertama hingga tahap akhir.
7 Kebiasaan yang perlu dihentikan saat hamil
Berikut adalah beberapa cara untuk menghindari komplikasi kehamilan, yang dikutip dari berbagai sumber. Apa yang harus dihindari adalah aspek penting dari kehamilan agar janin dapat berkembang dengan baik.
1. Mengonsumsi alkohol
Konsumsi alkohol terdaftar sebagai penyebab paling umum cacat fisik dan mental pada janin yang sedang berkembang. Jadi, yang paling penting bagi Skandis selama kehamilan adalah menyadari apa yang tidak boleh di konsumsi selama masa kehamilan.
Memperhatikan zat apa saja yang Skandis konsumsi selama kehamilan sangat penting karena apa pun yang dikonsumsi itu, karena zat tersebut dikonsumsi juga oleh janin yang sedang tumbuh.
Dengan meminum alkohol selama kehamilan, dapat menyebabkan risiko kelainan perkembangan otak, kerusakan sistem saraf dan keguguran.
2. Merokok
Sebatang rokok yang mengandung nikotin dan karbon monoksida, dapat menyebabkan efek samping yang merugikan seperti prematuritas, berat badan lahir rendah, masalah pernapasan seperti asma dan sindrom kematian bayi. Bahkan bagi Skandis yang perokok pasif harus dihindari untuk menghindari komplikasi kehamilan.
3. Minum minuman berkafein
Skandis yang sedang hamil harus secara aktif beralih ke makanan atau produk tanpa kafein atau bebas kafein, karena asupan kafein yang tinggi dapat menyebabkan risiko keguguran.
4. Makan sembarangan
Mempertahankan pola makan sehat yang seimbang selama kehamilan, sangat penting bagi Skandis dan Si Kecil yang sedang tumbuh. Ada beberapa hal yang harus dihindari Skandis selama hamil, seperti hindari mengonsumsi daging dan ikan mentah dan kurang matang, termasuk sushi dan kerang.
Skandis juga perlu untuk menghindari produk daging olahan, susu yang tidak dipasteurisasi, keju, telur mentah dan produk yang mengandung telur mentah, serta asupan produk berbahan dasar gula. Sebab, glukosa yang tinggi dapat menyebabkan diabetes.
Baca Juga- 6 Pose Yoga yang Harus Dihindari Selama Kehamilan
- Ketahui 6 Tips Persiapan Mudik Bagi Ibu Hamil
- 7 Gerakan Yoga Hamil agar Bayi Cepat Masuk Panggul
Pola makan sehat yang terdiri dari nutrisi, terutama zat besi, asam folat, dan kalsium, sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan Si Kecil yang belum lahir. Jadi, sebaiknya daftar makanan Skandis harus berisi daging tanpa lemak, buah-buahan, sayuran, roti gandum, dan produk susu rendah.
5. Membersihkan kotak pasir hewan
Ini mungkin secara khusus berlaku untuk Skandisdan keluarga yang memiliki hewan peliharaan seperti kucing. Parasit yang secara ilmiah bernama toxoplasma Gondii, mungkin saja ditemukan di kotoran kucing atau kotoran kucing itu sendiri yang mengakibatkan toksoplasmosis.
Skandis yang sedang hamil mungkin tidak memiliki gejala saat terkena toksoplasmosis. Namun, bila terpapar pada Si Kecil yang belum lahir, mungkin ada konsekuensi yang merugikan seperti prematuritas, kerusakan otak dan mata yang parah, atau kebutaan.
6. Absen cek ke dokter kandungan
Dikutip dari New Jersey Perinatal Associates, melakukan kunjungan rutin ke OB-GYN selama kehamilan akan memungkinkan dokter untuk memantau dan melacak detak jantung, pertumbuhan, dan kesehatan Skandis dan Si Kecil secara keseluruhan.
Demikian pula, menghadiri semua janji temu dengan dokter, akan meningkatkan kemungkinan kondisi atau masalah medis terdeteksi lebih cepat.
Biasanya dokter akan menggunakan USG 3D dan 4D, serta pengujian non-invasif untuk mendeteksi komplikasi dan kondisi Skandis. Dengan menghadiri janji temu ini, Skandis dapat menyelamatkan hidup Si Kecil.
7. Berat badan terlalu gemuk atau terlalu kurus
Berat badan Skandis saat hamil adalah faktor penentu dalam pencegahan komplikasi kehamilan. Makan berlebihan, makan terlalu banyak makanan manis bisa menyebabkan Skandis terkena diabetes gestional. Sementara, kelebihan berat badan pada umumnya adalah kemungkinan pemicu preeklamsia, atau suatu kondisi yang ditandai dengan tekanan darah tinggi yang secara langsung dapat memengaruhi kemampuan Si Kecil untuk menerima darah dan oksigen saat berada di dalam kandungan.
Sebaliknya, jika Skandis terlalu kurus dan kurang makan juga merupakan faktor yang dapat mempengaruhi kehamilan. Untuk menghindari preeklamsia, diabetes gestasional, dan komplikasi lainnya, bisa Skandis lakukan hanya dengan mempertahankan berat badan yang sehat selama kehamilan. Skandis bisa berolahraga secara teratur atas izin dokter dan mengonsumsi makanan yang sehat.
Itulah beberapa kebiasaan yang harus Skandis hindari saat hamil untuk menghindari risiko komplikasi kehamilan yang dapat membahayakan Skandis dan janin.
Source : 7 Kebiasaan yang Perlu Dihentikan saat Hamil agar Terhindar dari Risiko Komplikasi