Setiap daerah tentunya memiliki bangunan banguna yang bersejarah. Tidak bisa dipungkiri sejarah penting bagi perkembangan zaman, oleh karena itu bangunan menjadi saksi cerita. Melalui catatan sejarah, manusia bisa termotivasi untuk berbuat yang lebih baik lagi dari generasi sebelumnya.
Banyak sekali manfaat yang diberikan dari bangunan bersejarah yang ada di daerah asal kita. Pertama, bangunan bersejarah tidak bisa dibantah kebenarannya. Kedua, memberikan banyak pembelajaran yang berguna bagi hidup kita. Ketiga, dapat memperkokoh rasa persatuan dan rasa kebangsaan kita. Terakhir, menambah pendapatan daerah melalui kegiatan wisata. Oleh karena itu sejarah harus dirawat dan dilestarikan.
Berikut ini 5 bagunan bersejarah yang ada di Tangerang.
- Masjid Jami Kalipasir
Masjid yang dibangun oleh Tumenggung Pamit Widjaja berasal dari kerajaan Kahuripan Bogor tahun 1712. Masjid ini sejak dulu dikelola turun temurun oleh keturunan Tumenggung Pamit Widjaya. Mulai dari anak, cucu, sampai keturunan selanjutnya. Masjid ini dibangun bukan hanya orang muslim saja, melainkan ada campur tangan dari orang Tionghoa yang berada disekitarnya.
Masjid Kalipasir sendiri berada di pinggir Jalan Kalipasir Indah, diapit oleh pemukiman padat penduduk. Tidak jauh dari Masjid Agung Al-Ittihad Pasar Lama.
- Masjid Pintu seribu
Masjid ini sebenarnya bernama Masjid Nurul Yaqin. Didirikan oleh seorang warga keturunan Arab yang biasa dipanggil Al-Faqir pada tahun 1978. Dia adalah seorang santri dari Syekh Hami Abas Rawa Bokor yang mulanya mendirikan bangunan tersebut dengan membuat Majelis Ta’lim. Semua pembiayaan pembangunan menjadi tanggung jawabnya. Setelah beliau wafat, kepengurusan masjid ini dilanjutkan oleh keempat putra almarhum, yakni Khairul Zaman, Khainul Yakin, Fatwa Paku Alam, dan Khairullah.
Keunikan yang dapat kita lihat pada Masjid ini ialah, tidak memiliki kubah besar sebagaimana masjid pada umumnya. Masjid seluas satu hektar ini mempunyai ornamen dengan angka 999 di beberapa pintunya. Angka ini merupakan simbol Asma Allah yang berjumlah 99 dan ditambah kesembilan Wali Songo.
- Bendungan pintu air sepuluh
Bendungan pintu air sepuluh, nama beken dari Bendungan Pasar Baru irigasi Cisadane atau Bendungan Sangego. Bendungan ini terletak di Kelurahan Koang Jaya, Kecamatan Karawaci.
Bendungan yang dibangun pada tahun 1927 dan mulai berfungsi pada tahun 1932 di masa penjajahan Belanda. Tujuannya, bendungan ini menjadi pusat pengaturan air di Tangerang. Proses pembangunannya membutuhkan banyak orang sampai mendatangkan para pekerja yang berasal dari Cirebon. Bendungan ini juga dimanfaatkan untuk menampung cadangan air di Kota Tangerang
- Taman makam Pahlawan Taruna
Taman Makam Pahlawan Taruna berada di Jl. Daan Mogot No. 1. Berlokasi tidak jauh dari Pusat Pemerintahan Kota Tangerang (PUSPEM).
Di Taman Makam Pahlawan Taruna terdapat 48 makam pahlawan. Terdapat 3 makam perwira, 34 makam taruna Akademi Militer Tangerang dan 11 makam yang lain adalah makam para pejuang Tangerang.
Taman ini adalah tempat pemakaman ulang yang dibangun tahun 1967 oleh pemerintah Kabupaten Tangerang (saat itu Kota Tangerang belum terbentuk). Tempat ini dijadikan bukti perjuangan pemuda Tangerang dalam mempertahankan kemerdekaan.
- Museum Benteng Heritage
Museum Benteng Heritage merupakan hasil restorasi sebuah bangunan berarsitektur tradisional Tionghoa yang menurut perkiraan dibangun pada pertengahan abad ke-17 dan merupakan salah satu bangunan tertua di Kota Tangerang. Bangunan ini terletak di Jalan Cilame No.20, Pasar Lama.
Di museum ini banyak sekali peninggalan sejarah kehidupan Tionghoa, banyak juga artefak yang menjadi saksi bisu dalam kehidupan masa lalu. Kedatangan armada Cheng Ho dengan rombongan yang terdiri dari sekitar 300 kapal jung besar dan kecil membawa hampir 30.000 pengikutnya. Sebagian dari rombongan ini yang dipimpin oleh Chen Ci Lung diyakini sebagai nenek moyang penduduk Tionghoa Tangerang (Cina Benteng) yang mendarat di Teluk Naga pada tahun 1407.
Masih banyak bangunan bersejarah yang ada di Tangerang, tugas kita semua adalah menjaga dan terus melestarikan sejarah yangpernah terjadi. Jangan sampai kita lupa sejarah yang ada di daerah kita sendiri.